part 12😷pasien satu😷

2.4K 37 17
                                    

Haii

MALES REVISI😌👌

******

"Aaaaww udaahh udahh kaak udahhh!" teriak Mikhael kesakitan.

"Ssstttt mikhael, diem dong, ini bentar lagi juga selesai kok, sabar dong, tahan" Ana sedaritadi masih fokus mengerok punggung Mikhael, sedangkan Royce, dia megangi tangan Mikhael yang nggak bisa diem waktu Ana lagi ngerokin.
Ternyata Mikhael nggak kalah heboh dari Royce  kalo lagi dikerok:v

"Aaaaawww udahhhh kak! Udahhh hiks"  jangan lupakan kalau Mikhael termasuk jajaran cowok cengeng berhati hello kitty.

"Iya bentar sayang bentar. Biar sembuh ini, mau sakit terus? Iya?" lembut ana berhenti sebentar dan mengelus kepala Mikhael dari belakang.

"Hiks sakit hiks" kini  kamar Royce sma Ana dipenuhi isak tangis yang berasal dari, Mikhael.

"Sssttt kenapa nangis sih?" Ana berpindah tempat, dia duduk dihadapan Mikhael dan memeluk tubuh Mikhael yang lebih besar dan tinggi darinya.

Jujur, Royce nggak cemburu sama sekali melihat Mikhael yang dipeluk Ana. Karena Royce tau gimana rasanya diposisi Mikhael yang nggak pernah dapat kasih sayang dari seorang Ibu, dan sekarang tiba-tiba mendapat perlakuan Ana yang sudah seperti seorang Ibu.

"Hiks sakit hiks udah hatchi  sakit nggak usah lagi hatchi" lirih Mikhael menenggelamkan kepala di dada Ana. Yaelah mencari kesempatan:v

Ana mengelus rambut Mikhael, dan punggung Mikhael.   "Udah dong jangan nangis, udah gede lho kamu itu"   Ana melepaskan pelukannya ketika merasa tangisan Mikhael mereda,

"Mas Royce tuh! Mikhael sering lihat kok mas Royce nangis waktu diginiin ka Ana" Mikhael berucap polos. Ana terkekeh mendengar jawaban polos dari Mikhael, sedangkan Royce dia mah udah menggerutu dalam hati. DALAM HATI. Bisa diomelin dianya kalo beneran.

Royce udah pake baju kok😭 terus pake selimut juga.

Karena merasa udah nggak dibutuhin lagi. Royce nyingkir, duduk di sofa yang ada dikamar  terus mejemin mata. Ana yang ngelihat pergerakan Royce, dia cuman tersenyum kecil.

"Tadi kan punggungnya udah,  yang depan iya apa nggak?" Ana menunjuk dada Mikhael yang tertutup kaos. Jadi daritadi tuh Mikhael waktu dikerokin Ana belom lepas kaos,  waktu Ana kerokin punggungnya, Ana cuman nyibakin kaos nya keatas sampe bahu.

"Uhuk! Udah. Nggak usah. Uhuk" rengek Mikhael pada Ana yang membuka kaos yang dia pake terus melempar kaosnya ke lantai.
Jadi Ana tuh bukan nanya, Tapi ngomong👉👈
Tapi dia kejem banget kalo sama Royce👉👈
Ihhh kasihan Royce, jadi nggak diperhatiin dulu sama Ana gara -gara Ana lebih perhatian ke Mikhael👉👈

Aaaaaa back to topic

"Tahan ya? Ini tuh biar cepet sembuh. Mau sakit terus? Untung tadi aku lihat kamu didapur lagi muntah, kalo nggak mungkin aku nggak tau kalo kamu sakit. Lagian, kalo sakit jangan dipendem, bilang ke Aku aja kenapa?" cerocos Ana mulai ngerokin dada Mikhael. Ana udah nganggep Mikhael itu adiknya sendiri✌

"Aaahhh awww heeekk" kali ini, dia nggak berulah kok✌

"Aahhh heeekk" Mikhael memundur-mundurkan tubuhnya waktu Ana neken koin di bagian tulang belikat.

"Stop! Diem kenapa sih?" Ana kesel:( Mikhael nya nggak bisa diem.

"Iya iya tapi sakit ini kaakk" rengek Mikhael mencekal tangan Ana.

"Kenapa?" Ana mengerutkan dahi menatap Mikhael heran.

"Sakit"

Royce yang daritadi cuman nyimak diem aja lah:/
Berasa ngelihat diri sendiri lagi dikerokin Ana. Ehhh padahal dia sendiri lebih heboh wkwkwkwk✌

"Yaudah. Udah ini. Pake bajunya" Ana mengalah dan  membantu Mikhael memakai bajunya. Biar cepet soalnya kasihan Royce yang dari tadi nungguin terus cuman  jadi penonton aja.

"Kamu tidur disini aja deh" Ana menyuruh Mikhael mebaringkan badan nya, Mikhael mah nurut aja. Ana menaikkan selimut sebatas dada Mikhael lalu berlalu keluar kamar bersama Royce setelah membawa minyak dan koinnya.

"Ke kamar yang ada disebelah sana aja deh" Ana menunjuk kamar yang ada disebelah kamar Kyra, dekat tangga.

Ukuran kamar di rumah ini hampir sama semua. Bedanya, kamar atas lebih besar. Jadi, disini ada sekitar 12 kamar atau lebih:(

Setelah sampai kamar, Ana menyalakan lampu dan membantu Royce duduk dikasur.

"Pasien satu sudah, sekarang tinggal pasien kedua. Waktunya menyiksa Royce!" batin ana tersenyum licik😌✌


~ceri12

10-1-21

pasutri somplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang