11. Masa lalu yang belum terselesaikan (2)

217 46 6
                                    

HALLO GENGS!

KLARISHA CHAPTER 11.

MAAF BANGET LAMA UPDATE!

INI KARENA WATTPAD KU YANG ERROR DITAMBAH GAK BISA DIPUBLISH!

JADI MOHON MAAF YANG SEBESAR-BESARNYA READERS!

JAM BERAPA KALIAN BACA PART INI?

KALIAN ASAL DARIMANA SIH?

ADA YANG DARI BALI?

YANG BACA INI RATA-RATA UMUR BERAPA SIH?

WARNA BAJU KALIAN WAKTU BACA CHAPTER INI APA?

JANGAN LUPA PANTENGIN TERUS YAW!

SAYANG KALIAN!

AKU JUGA SELALU INGETIN KALIAN SEMUA BUAT :

1. SELALU JAGA JARAK
2. SELALU PAKAI MASKER
3. IKUTI PROTOKOL KESEHATAN YANG DIANJURKAN PEMERINTAH YA
4. JANGAN PERNAH MENGANGGAP REMEH  VIRUS INI. KARENA VIRUS INI DAPAT MERENGGUT NYAWA KALIAN TANPA KALIAN SADARI.
5. STAY SAVE KALIAN!

JANGAN LUPA BERDOA SEBELUM MEMBACA!

HAPPY READING!

****

11. Masa lalu yang belum terselesaikan (2)

"Sesungguhnya manusia hanya bisa menilai seseorang dari mata dan telinga. Tanpa tau isi hati orang yang yang dinilainya bukan? Oh tidak, manusia hanya melihat fisiknya bukan attitudenya"

~KLARISHA~

****

Seorang gadis yang baru saja turun dari motor laki-laki seraya menampilkan senyum yang tak pernah pudar. Sama halnya dengan laki-laki yang mengendarai motor itu juga memberikan senyum nya yang tak pernah luntur.

"Makasi" Ucap Klarisha disamping Angkasa yang masih diatas motor ninja berwarna putihnya.

Angkasa mengangguk, "Sama-sama sayang"

Tiga kata yang membuat pipi Klarisha bersemu merah. Klarisha mendatarkan ekspresinya guna menetralkan detak jantungnya yang berpacu cepat.

"Pipi lo merah" Klarisha menabok lengan Angkasa, "Diem lo!" Sungut Klarisha membuat Angkasa terkekeh.

"Jangan lupa nanti malam, gue jemput" Angkasa mengusap puncak kepala Klarisha gemas. Mengacak rambut Klarisha membuat sang empunya menahan nafasnya sebentar. Astaga katakanlah Klarisha lebay. Tapi ini memang kenyataan. Bahkan saat bersama Langit dulu saja, Klarisha tak merasa yang seperti ini.

"Oke" Singkat Klarisha.

"Gue balik. Lo masuk sana!" Titah Angkasa yang tak dapat di ganggu gugat.

Klarisha memasuki rumahnya setelah melambaikan tangannya pada Angkasa yang mulai menjauhi kediaman Adijaya itu.

Kedatangan Klarisha disambut oleh Bik Yati yang terlihat panik.

K L A R I S H ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang