Lisa membantu Ahjuma Mi Egyu memberes-beres rumah. Berulang kali Ahjuma Mi Egyu memintanya untuk istirahat, tetapi dia tidak mau karena dia terbiasa untuk melakukan pekerjaan rumah.“Non Alice, sebaiknya istirahat saja biar Ahjuma yang membereskan rumah,” ujar Ahjuma tidak enak.
Namun, Lisa gadis yang keras kepala. “Aniyo, Ahjuma. Alice mau membantu Ahjuma,” ujarnya mengangkat piring kotor dan mencucinya.
Melihat Lisa begitu keras kepala, akhirnya Ahjuma Mi Egyu menyerah dan membiarkannya. Ia sudah mendapat tugas untuk mengawasi Lisa, tetapi tidak selama in ia awasi melihat gelagak Lisa aneh.
Bahkan baginya, Lisa terlalu baik dan begitu ceria, berbeda dengan Alice. Namun, ia akan tetap berpura-pura menganggap Lisa sebagai Alice sesuai keinginan Jungkook.
***
“Selamat siang!”Jungkook mengangkat kepalanya mendengar sapaan yang mengejutkannya. Ia melihat Lisa sedang tersenyum lebar sambil memperlihatkan rantang di tangan kananya. Lagi-lagi Jungkook merasa terbuai akan sikap Lisa, meski ia selalu mengingatkan diri untuk memberikan pelajaran pada gadis di depannya.
“Siang, Chagiya. Kamu ke sini dengan siapa?” tanya Jungkook seraya berdiri dan mendaratkan kecupan di pelipis istrinya. Aroma tubuh Lisa hampir membuat ia terbuai dalam hasrat.
“Aku ke sini naik taksi. Ayo, makan siang. Aku sudah menyiapkan makanan untukmu,” ujar Lisa menarik suaminya ke sofa.
Lisa sangat senang melakukannya karena ia tidak mau pria sebaik Jungkook dipermainkan saudaranya. Ia merasa kasihan, tetapi ia tahu hatinya bukan hanya kasihan saja. Ada sesuatu yang belum bisa ia jelaskan dan pastikan. Untuk saat ini, ia akan berperan sebagai istri yang mencintai suaminya.Dibalik niatnya yang tulus, dia tidak tahu jika Jungkook juga memainkan peran sebagai suami yang baik untuknya. Akan tetapi, menyimpan seribu siksaan dan penderitaan yang akan dia berikan kepada Lisa.
“Aaa—“ Jungkook menyuapi Lisa. Lisa menggelengkan kepala karena malu. Ia tidak pernah dekat dengan pria manapun sebelumnya dan tentu saja diperlakukan seperti itu membuat ia merasa senang sekaligus malu.
“Chagiya, aku ingin menyuapimu. Apa bermesraan dengan istriku sendiri tidak bisa?” tanya Jungkook.Lisa gelagapan, “Tidak ... tidak! Tentu saja bisa! Kamu bisa bermesraan denganku.” Pipinya langsung semerah tomat.
Jungkook tertawa dan dia mencium pipi Lisa gemas. “Baiklah, Chagiya. Sekarang buku mulutmu,” titah Jungkook.
Jungkook tersenyum puas melihat Lisa sudah masuk ke dalam perangkatnya. Ia akan terus bersikap manis dan baik hingga nanti Lisa akan merasakan namanya dipatahkan. Ia hanya perlu memastikan Lisa jatuh cinta padanya. Lalu, ia akan meremukkan hati Lisa sampai hancur berkeping-keping.
***Sebenarnya Lisa ingin pulang, tetapi Jungkook menahannya. Akhirnya ia menemani suaminya di kantor sambil bermain gadget. Ia memainkan bubble.
Tatapannya begitu serius dan sesekali bibirnya merengut kesal saat harus gagal. Ia tengkurap dengan kaki yang digoyangkan kecil. Dressnya sedikit naik hingga memperlihatkan paha mulusnya.
“Apa dia sama seperti Alice yang suka menjajakan tubuhnya?” batin Jungkook. Ia langsung menyeringai saat ide muncul di kepalanya. Jika, selama ini Alice selalu menjajakan tubuhnya, maka ia akan melakukannya pada Lisa juga.
Jungkook segera menekan tombol power untuk mematikan komputernya. Ia memakai kembali jas yang ia sampirkan di kepala kursi besarnya.“Chagiya, ayo kita pulang,” ajaknya dengan nada lembut. Ia bahkan menyentuh Lisa begitu halus membuat Lisa semakin tidak habis pikir dengan Alice begitu tega menyakiti Jungkook.
“Hum.” Lisa menyimpan ponselnya dan bergelut di tangan Jungkook. Mereka berdua meninggalkan kantor menuju rumah.
Sesampai di rumah, Jungkook mandi dan Lisa menyiapkan makan malam bersama Ahjuma Mi Egyu. Setelahnya, barulah ia naik ke atas memanggil suaminya untuk makan.
Mereka makan diselingi dengan obrolan yang membuat keduanya tertawa. Lisa yang tertawa lepas dan tulus, sementara Jungkook yang selalu merasa dipermainkan hanya tertawa palsu.
***
Kali ini, Lisa membiarkan Ahjuma Mi Egyu membereskan piring kotor sendiri. Ia segera ke kamar bersama suaminya. Namun, saat ia berbaring, ia tidak menyangka Jungkook menidihnya.“Chagiya, kau tidak akan meninggalkanku, ‘kan?” tanya Jungkook dengan tatapan tajam.
“I—iya, kenapa aku harus meninggalkanmu?”
“Karena kau bukan Alice,” batin Jungkook. Ia kemudian mencium kening Lisa. Matanya tertuju pada bibir Lisa, ia langsung me-mangutnya membuat Lisa menegang.
“Jungkook,” ucap Lisa tidak percaya.
“Kenapa? Sayang, kamu tidak ingin melakukannya denganku?” Mata Jungkook memicing membuat Lisa gugup. Ia tidak mungkin melakukannya karena ia bukan Alice. Akan tetapi, jika ia menolak, ia akan ketahuan dan bila ia menerima, ia juga akan ketahuan karena demi Tuhan dirinya masih perawan.
Jungkook melihat reaksi tubuh Lisa langsung mengerti, tetapi ia menolak kata hatinya mengatakan gadis di bawahnya tidak berpengalaman dan jauh dari Alice.
“Aku tidak tahu dia benar perawan atau hanya berpura-pura polos. Akan tetapi, persetan dengan semua itu. Ia harus menanggung akibatnya!” batin Jungkook.
“Sayang, kamu belum mau memberiku hakku?” tanyanya pura-pura seolah dia dan Alice tidak pernah melakukannya. Pupil mata Lisa sedikit membesar. Bibir mungilnya terbuka tidak percaya.
“Ternyata Alice dan Jungkook belum melakukannya. Bagaimana ini? Aku tidak tahu ini menyelamatkanku atau malah membunuhku?” Lisa mulai panik. Ia tidak tahu jika wajahnya sekarang terlihat resah.
***
Bersambung ....
Terima kasih jejak sebelumnya.
Makin ramai jejaknya, nanti makin rajin upnya
Thaqueenra
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Palsu | LISKOOK
FanficLalisa Manoban terpaksa meninggalkan rumah setelah bertahun-tahun mengalami perlakuan tidak adil dari orang tuanya yang lebih memihak saudara kembarannya, Lalice. Sifat egois Lalice membuat hidup Lisa penuh dengan kesulitan. Setelah memutuskan untuk...