" Oppa tidak tau bagaimana perasaanku, setiap aku melihat oppa aku selalu merasa bersalah, aku gak sanggup melupakan kecelakaan itu. Jika eoma tidak menolongku, eomma tidak akan tertabrak. Seharusnya aku yang menjadi korban bukan eomma. Aku yang harusnya mengalami kecelakaan bukan eoma. Setidaknya jika aku yang tertabrak, tidak akan ada orang yang menangisiku" aku mulai menangis, aku tak tahan lagi " Jika aku yang mati, aku tidak akan melukai begitu banyak hati orang. Aku tidak memiliki keluarga yang akan menangisiku, aku bahkan tidak memiliki kerabat maupun teman, aku,," Ucapanku belum selesai dan aku mendapatkan sebuah tamparan dari Siwon oppa. Pipiku sakit tapi lebih sakit adalah hatiku. Aku menatapnya, ia merasa bersalah. *** " semalam dia ke kantor dan menemuiku" ujar Siwon oppa, aku telah berhasil setidaknya mengubah pria itu menjadi lebih berperasaan tapi perasaan itu bukan untukku. " yang membuatku begitu marah dan benci pada diriku adalah karena pada kenyataannya aku masih mencintainya walaupun dia telah mengkhianatiku" ujarnya. Aku harus bahagia setidaknya ia jujur padaku tentang perasaannya daripada ia menikahiku dan mengkhianatiku.