Wajahnya panik seakan hidupnya akan hancur karena perkataan pelayan Ratu itu. Kepalanya serasa akan pecah saat itu juga saat mendengar pelayan itu hamil. Anak itu, anak dari kesalahan satu malam saat pernikahan yang mulia Ratu Emilia yang sangat ia cintai. "Gugurkan saja!" "Saya akan merawatnya. Tuan tak perlu cemas karna saya akan merahasiakan ayah dari bayi ini" "Keras kepala huh?! Terserah!" ucapnya lalu berbalik dan pergi meninggalkan pelayan itu sendiri. Walau berkata begitu, hatinya tak memungkiri bahwa ia merasa harus bertanggung jawab karna bagaimanapun anak itu adalah anak kandungnya sendiri. Tapi egonya bersikeras menolak karna ia mencintai sang ratu. 'Yah, setidaknya tidak ada yang akan mengetahui kebenaran ini selama dia merahasiakannya.' Pikirnya dalam hati.