Mas Raka Pulang

10.1K 112 3
                                    


Part 3

Kini hanya ada kecanggungan diantara aku dan Mas Wisnu. Bagaimana tidak, Tiara menangkap basah kami berdua saat hampir...

Ah sudahlah, bahkan wajahku kini rasanya sudah merah seperti kepiting rebus saking malunya.

Ada yang aneh dari raut wajah Tiara, dia seperti menahan kesal sekaligus marah. Entah apa yang terjadi padanya aku tidak tau.

Saat Tari dan Cici kembali dari taman, Mas Wisnu langsung berpamitan untuk pulang.

Hari ini adalah jadwalnya Mas Raka suamiku pulang. Aku membersihkan semua daftar Chat juga semua daftar panggilan dari Mas Wisnu.

Aku juga sudah mengirimkannya pesan, agar tidak menghubungiku selama Mas Raka ada dirumah.

Tepat pukul delapan malam dia tiba di rumah, aku baru saja Nina boboin Cici. Dan kini putri kecilku sudah terlelap ke alam mimpi.

Aku menyambutnya seperti biasa, menyalimi tangannya, kemudian membantunya membawa beberapa barang bawaanya dari dalam bagasi.

"Cici mana? " Ucapnya begitu masuk kedalam rumah.

"Sudah tidur Mas. "

"Oh.. "

Hanya jawaban singkat darinya. Jangan berharap dia akan basa-basi ataupun sekedar menanyakan kabar atau apalah tentang aku.

Saat dia sedang membersihkan diri dikamar mandi, tiba-tiba HP nya berbunyi. Menandakan ada pesan yang masuk, ku lirik sekilas karena tergeletak diatas nakas.

[Sudah sampai? ]

Kurang lebih seperti itu pesannya. Ponselnya terkunci, sampai tiga tahun pernikahan kami, dia tidak pernah sekalipun membiarkan aku bahkan hanya untuk sekedar memegang ponselnya. Kata sandinya saja aku tidak tau, beda sama ponsel aku yang tidak pernah memakai kata sandi apapun.

Karena penasaran aku dapat membacanya sekilas. Foto profilnya hanya sebuah gambar bunga, jadi aku tidak tau siapa yang mengirimkan pesan.

"Mas, tadi HP kamu bunyi. Mungkin ada yang mengirimkan pesan. " Ucapku setelah dia keluar dari kamar mandi.

Dia tidak menjawab, kemudian dia mengecek ponsel nya lalu menaruhnya kembali diatas nakas.

"Siapa Mas? " Tanyaku yang sebenarnya begitu penasaran.

"Arya. " Jawab suamiku.

Arya adalah rekan kerjanya disana, tapi untuk apa dia mengirimkan pesan segala. Foto profilnya juga terlihat sangat feminim untuk laki-laki.

Kulihat dia menghampiri Cici, lalu mengecup kedua pipinya. Kemudian dia ikut merebahkan tubuhnya disampingku.

Sebagai seorang istri kini sudah kewajibanku untuk memenuhi kebutuhannya. Dia memang dingin diluar, tapi terkadang begitu panas diatas ranjang.

Aku memang selalu terbuai oleh setiap permainan nya. Tapi, aku selalu merasa ada yang berbeda setiap kali dia menyentuh ku. Entahlah aku tidak tau apa itu?

"Aira.. Ada yang saya mau bicarakan sama kamu. " Ucapnya setelah sesi permainan kami berakhir.

***

Cerita ini tersedia juga di KBM App, sudah Bab 43 dan Ending di season 1 ...

Berselingkuh dengan Teman Suami (21+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang