Part 2Hari Minggu Mas Wisnu mengajak aku bertemu di rumah Tari sahabat aku. Suami Tari sedang berada di luar Kota sama Mas Raka, Tari sendiri tinggal sama adik perempuannya.
Sebenarnya sih aku begitu gugup, sejak dua bulan yang lalu kita sering bertukar pesan, ini pertama kalinya kita bertatap muka secara langsung.
"Walah.. Cucu ibu yang cantik ini mau kemana? Udah rapih begini dah wangi lagi. "
Ucap Ibu yang baru saja tiba, Cici sedang berjalan sambil berpegangan pada kursi tamu. Aku sedang menyiapkan keperluannya."Aku mau ajak Cici main bu ke rumah Tari sebentar, bosen di rumah terus. "
"Sama siapa kesananya nduk? "
"Nanti Tari yang jemput Bu. "
"Oh ya sudah, jangan terlalu sore pulangnya. Nanti keburu hujan. "
"Iya Bu, aku pamit dulu ya. Assalamu'alaikum..!!"
" Wa'alikumsalam. "
Setelah pamit sama ibu, aku langsung jalan kedepan karena Tari sudah menunggu beberapa menit yang lalu.
Rumahku memang tidak jauh dari jalan raya, cuma butuh berjalan sedikit untuk sampai di halaman depan rumah.
Tari sendiri sudah mengetahui perihal aku sama Mas Wisnu.
"Lho.. Kirain Cici mau dititipin sama ibu. "
Ucap Tari begitu aku masuk kedalam mobilnya."Ya enggak lah, mana tega aku ninggalin Cici. "
"Kirain, kan mau ketemuan sama Mas Wisnu. " Ledek Tari sambil terbahak.
Reaksi dia saat tahu aku akan ketemuan sama Mas Wisnu, tentu saja marah. Dia malah ceramahin aku nyampe dua hari dua malam.
Tapi aku mencoba untuk meyakinkan dia, kita ketemu juga hanya ngobrol biasa. Lagian kan ada dia sama Cici mana berani aku berbuat yang macam-macam.
Mas Wisnu sendiri memang sering ke rumah Tari, sebenarnya mereka itu saudara sepupu. Jadi ya seperti itu, gak akan ada yang curiga kalau kita ketemuan disana.
"Aira, aku ajak Cici main ke taman depan ya! "
Ucap Tari begitu kami tiba di rumahnya."Lho, aku sendirian dong disini. Adik kamu Tiara kemana? "
"Gak tau, mungkin main ke rumah temennya. Ya kan nanti ada Mas Wisnu yang nemenin ngobrol. Bentar lagi dia juga datang kayanya. "
Tiba-tiba saja wajahku terasa panas, entah kenapa alasannya. Karena saking gugupnya mungkin.Aku gak tau di sogok berapa Tari sama Mas Wisnu, kok bisa dia jadi ngijinin begitu saja.
Baru beberapa saat Tari dan Cici pergi, Mas Wisnu sudah datang.
"Lama ya nunggunya? "
Ucap Mas Wisnu yang kini sudah duduk disampingku, meskipun begitu masih ada jarak diantara kami berdua."Enggak Kok Mas, baru beberapa menit yang lalu. " Jawabku pelan.
Kulihat dia tersenyum tipis, dia hari ini menggunakan kaos putih dan juga celana jeans. Dia terlihat lebih muda dari umurnya yang sebenarnya.
Apalagi otot-otot tangannya tercetak dengan begitu jelas. Astagfirullah, aku buru-buru menundukan kepalaku.
Aku dan Mas Wisnu membicarakan banyak hal, tentang pekerjaan dia, tentang kegiatan aku sehari-hari. Dan masih banyak lagi, kini sudah tidak ada lagi kecanggungan diantara kami berdua.
Berbicara sama dia benar-benar membuatku nyaman dia seorang pendengar yang baik.
Kulihat Mas Wisnu perlahan mendekatiku, kini sudah tidak ada jarak di antara kami. Tangannya yang halus menggenggam hangat kedua tanganku.
"Aira.. Seandainya kamu belum dimiliki oleh orang lain. "
Perlahan wajahnya semakin mendekat, bahkan kini kurasakan hembusan nafasnya yang hangat menerpa kulit wajahku.
Aku refleks memejamkan mata. Namun tiba-tiba..
"Ehem...... " Ada seseorang yang datang.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Berselingkuh dengan Teman Suami (21+)
General FictionAira mempunyai suami Raka dan juga cuek, selain itu juga kurang perhatian. Hadirlah Wisnu yang memberikan cerita baru untuk Aira, memberikan perhatian yang tidak pernah Aira dapatkan dari Raka. Wisnu sendiri merupakan sahabat sekaligus teman Raka. A...