9 (Siapa dia?)

10.7K 482 36
                                    

Jimin perlahan membuka mata nya, Menatap cahaya terang di luar. "Hyung!"

"Berisik ini terlalu pagi buta jim."

"Ishh bangun ada salju! Aku mau lihat itu~"

"Kau saja sendiri aku mengantuk."

Jimin mengerucutkan bibir nya, "Huh yasudah!"

Sebenar nya mereka sudah kembali dari hotel saat pukul 07.00 pagi tadi, Ini sudah pukul 09.00 memang pada dasar nya yoongi yang tukang tidur jam 09.00 saja di bilang masih pagi buta.

Harus nya kan aku yang merasa lelah, Dia kan hanya menggempur ku dan aku yang harus mendesah dan menerima cairan nya huh! Dasar kukang!

"Jangan berfikir aneh-aneh tentang ku bantet, Atau terima hukuman mu."

Jimin langsung menoleh saat yoongi bicara namun masih memejamkan mata nya, Baru saja mau bangun namun tangan nya di tarik yoongi.

"Apa?"tanya jimin lagi.

"Morning kiss mu lalu kau, ku bolehkan pergi keluar."

Jimin menggerutu sebal, "Kecupan."ujar jimin di angguki yoongi.

Chup

Namun yoongi menahan kepala nya dan melumat kasar bibir nya, "Ahh"lenguh nya saat yoongi menghisap lidah nya.

"Uh hyung!"dengan sekuat tenaga ia mendorong yoongi, Bibir nya semakin bengkak.

"Jangan membantah sana pergi."

"Ishh!"

***

Jimin berjalan sendiri tidak--mana boleh ia sendiri di kota ramai. Tentu dengan belakang dua orang pengawal yoongi, Yang berpura-pura menjadi orang dengan samaran nya.

Ya ia tau walaupun ia menolak untuk di temani pengawal yoongi, Namun mereka tau tugas mereka. Mereka selalu berfikir, Lebih baik di amuk tuan jimin dari pada tuan min.

Jimin memasuki pasar-pasar kecil di pinggir jalan, "Wah ini hebat sekali!"

"Max!"panggil nya saat max tepat di belakang nya, "Ah maaf tuan aku juga ingin pergi ke--"

"Alasan mu pintar sekali max, Dengan siapa lagi kau menjaga ku?"

"Em--"

"Jordan? Come here!"perintah jimin.

Jordan hanya tersenyum kecil, "Um kalian ada uang kecil? Aku tidak membawa dompet, Atau salah satu dari kalian ambilkan dompet ku di kamar ne?"

Max mengangguk, "Saya ambilkan, Sebelum nya anda boleh menggunakan uang ini tuan."max memberikan 5 lembar uang kertas berwarna merah.

"Ouh terimakasih max! Akan ku ganti nanti."

Max mengangguk lalu pergi untuk mengambil uang jimin. Di ikuti jordan, Jimin dan jordan pergi menuju ke beberapa tempat. "Wah aku ingin beli ini!"

Dan itu banyak yang jimin beli, Seperti gelang couple dengan yoongi, Juga kalung couple dengan jihyun, Ah ia juga membelikan kalung yang sama untuk yoonji, Dan barang-barang tak berguna.

Setelah max datang membawa dompet nya, Mereka bertiga makan bersama. Walaupun max dan jordan menolak, Namun jimin memaksa makan ramen bersama.

Tentu karena alasan dingin karena di luar ada salju, Jimin juga tidak mau mereka sakit.

"Aku ke toilet sebentar ya? Kalian makan saja dulu, Aku titip tas ku."

Setelah itu jimin beranjak dari duduk nya, Pergi ke dalam toilet.

"Hai."

Jimin menoleh dan tersenyum, "Hai juga."

"Kau calon istri dari min yoongi?"

Jimin mengerutkan kening nya, "Ne, Siapa ya?"

"Aku? Begini saja, Telfon calon suami mu sekarang juga. Atau kau akan ku bunuh disini?"

"A-apa?"

"CEPAT!"

Dengan gemetar jimin meraih ponsel nya dan menelfon yoongi, "H-hyung.."

'Jimin? Kau kenapa?'

"T-tolong a-aku"

'Jimin kau kenapa?!'

"Hallo min, Missed me? Bagaimana hari mu brengsek?"

'Sialan! Jangan lukai istri ku brengsek! Apa mau mu hah?!'

"Wow santai bro, Aku hanya ingin main-main dulu dengan mu"

'Sialan sampai berani kau menyentuh milik ku, Akan ku hancurkan lagi kau sampai akar!!'

"Tentu saja aku bisa menyentuh nya, Dengarkan ini min....

DOR

'JIMIN!!'

"Akhh s-sakit hiks.."

"Sudah dengar min? Satu luka, Mulai besok akan ada banyak luka di sekujur tubuh nya."

'SIALAN BRENGSEK MATI SAJA KAU BANGSAT!!'

"Haha datang lah min istri mu sudah banyak kehilangan darah di kaki nya, Bisa-bisa ia akan di amputasi nanti upss!"

Brukk

Jimin merintih sakit, Paha kanan nya di tembak dan mengeluarkan banyak darah.

Lelaki itu memasukan sebuah kertas di saku jimin, "Have fun sweet."lalu melenggang pergi begitu saja.

"T-tolong! TOLONG! MAX JORDAN TOLONG Hiks sakit hiks"

BRAK

Bersyukur yoongi sudah datang, Karena jarak mansion yoongi dengan tempat makan yang jimin datangi tak begitu jauh.

"Jimin!"

"H-hyung sakit hiks sakit--"

"Brengsek! Cari dia dan datangkan ke arah ku. Kerahkan setengah bawahan ku untuk mencari nya."

"Baik tuan."

Yoongi menggendong jimin menuju mobil nya, Kecupan ringan di berikan nya agar jimin kembali tenang.

***

Rumah sakit kini ramai dengan banyak nya keluarga min dengan park, Nenek jimin tak berhenti menangis saat sadar dari pingsan nya.

Sedangkan kak ipar jimin yang biasa di sebut park baekhyun membawa jihyun dan anak nya ke mansion yoongi, Nenek jimin menolak untuk ikut ke mansion yoongi.

Sampai dokter keluar dan menghampiri yoongi, "Bagaimana?"tanya yoongi pada seokjin dokter handalan nya.

"Jimin baik-baik saja sekarang, Aku sudah mengambil peluru yang ada di dalam paha nya. Beruntung jimin mempunyai lemak yang cukup lebih jadi peluru nya tak mengenai tulang nya, Karena peluru itu tersendat di dalam daging nya."jelas seokjin seraya tersenyum kecil.

"Baiklah kau bisa pergi."

"Ah tuan min, Satu lagi."
"Apa?"

"Jangan biarkan luka jimin di tutupi oleh celana, Aku memberikan kasa yang tipis agar luka nya dapat cepat mengering. Kau bisa berikan obat luka ini dan menebus nya di apotik. Atau mau biar suster ku mengurus semua nya, tuan?"

"Urus saja semua nya, Pembayaran nanti berikan pada bawahan ku."ujar yoongi lalu masuk ke dalam ruangan jimin yang di ikuti chanyeol dan nenek park.

"Jiminiee..."

***



Yuk next-!!!

Vomment juseyoo~

Akan aku buat kali ini mungkin konflik panjang tapi ga pasti ya ^^ Tinggalin jejak dulu hayukk

my slave {Yoonmin}✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang