Byurrr!
Kedua lelaki berbadan dua itu terlonjak kaget dan membuka mata nya, Bae suzy terkekeh senang.
"Rasakan!"
Sedari dulu suzy sangat mencintai Chanyeol, Lelaki tampan yang memiliki kuasa dan harta dimana mana. Ia sangat menginginkan lelaki tinggi itu, Namun harapan nya hancur kala Chanyeol memilih Lelaki Jalang! Dibanding wanita cantik seperti nya!
Woozi tersenyum remeh menginjak kuat jemari tangan jimin membuat sang empu meringis megeluarkan air mata nya, "S-sakit."
"Apa? Sakit?! KAU TIDAK PANTAS HIDUP BRENGSEK!!"
Jimin memejamkan mata nya merasakan pening kala surai nya di tarik, "Dengar lelaki brengsek! Wajah mu itu tak bisa membuat semua orang luluh, Kau terlalu buruk!"
"T-tolong lepas hiks.."
Baekhyun mencoba menolong jimin namun kaki nya di injak oleh suzy, "A-akh!"
Suzy semakin menekan highels nya (lupa tulisan nya abaikan saja) baekhyun mendongkak meneteskan air mata nya, "Yeolie hiks yeolie..."
Plakk
"Berani berani nya kau memanggil lekaki ku hah brengsek!"
"Hiks apa mau kalian hiks lepaskan kami.."
"Membunuh kalian tentu saja, Ikat mereka!"
Jimin serta Baekhyun mendongkak kala sinar cahaya menerangi wajah nya, "Welcomeㅡdi nerekaㅡByun fucking baekhyun dan Park fucking jimin."
"H-hyung, apa hyung masih kuat?"
Baekhyun menoleh dan tersenyum tipis, "Aku kuat, Demi yeolie."
Sebuah kotak diberikan pada suzy dan woozi, "Kita mulai~"girang woozi.
Ctass
Ctass
Ctass
Ctass
Jimin meringis dan Baekhyun pun sama, Kedua lelaki manis itu meringis saat punggung mereka di cambuk, Dapat mereka rasakan darah mengalir.
"Tuan! Nyonya! Kita di serang!"
Woozi dan Suzy mengumpat, "Beogum! Cepat urus dua tikus putih ini! Pastikan mereka mati, Lalu lempar jasad mereka pada pemilik mereka."teriak suzy yang di balas anggukan setelah woozy dan suzy keluar.
Beogum menoleh ke arah sekitar ruangan yang sepi, Para pengawal pasti sibuk melawan.
"Irene masuklah!"
Bae ireneㅡanak kandung suzy yang dahulu di buang karena tak pernah di inginkan, Irene sendiri tidak mengetahui siapa ayah nya.
Namun ibu nya tak ingin lagi melihat wajah nya, Jadi itu menjadi pengibar bendera musuh bukan?
Irene berada di bawah naungan Kim jumyeon, Lelaki itu membawa nya saat usia nya 16 tahun dan mengajari nya beberapa senjata menjadi anggota kepolisianㅡmata mata korea selatan.
Jimin gemetar kala beogum mengarah kepada nya, Sosok cantik berdiri di hadapan baekhyun. "K-kami mohon hiks jangan bunuh kami."
Beogum mengusap perlahan air mata yang menuruni pipi sang adik, "Apa keponakan, Dan calon Paman baru ku baik baik saja?"
Jimin serta Baekhyun terpengarah dan mendongkak menatap beogum yang tersenyum, "Maaf, Maafkan hyung jiminie."
"A-apa yang hyung maksud?"
"Sebaiknya nanti saja di jelaskan nya ya? Maaf mengganggu kalian tapi aku takut mereka kembali."ujar irene menyela.
Beogum mengangguk dan melepas ikatan pada tangan jimin dan kaki nya, Memakaikan sebuah bathrobe agar darah nya menyerap.
Irene pun melakukan hal sama pada baekhyun, Keempat nya berjalan dengan perlahan.
Jimin memegang pistol dengan gemetar begitupun Baekhyunㅡuntuk jaga jaga kata irene.
"Tuan Park! Tuan Byun!"
Jimin menoleh begitu pun ketiga orang lain nya, "S-sehun."desah lega keluar dari belah bibir baekhyun.
"Taehyung hiks bawa aku pergi hiks.."
Jimin meraih tubuh taehyung dan memeluk nya erat, "Bawa aku pergi ku mohon hiks."
"B-baiklah."
Sehun melirik beogum dan mengarahkan pistol ke arah beogum dan irene yang mengangkat tangan mereka, "Kami ada di team yang sama, Aku di team jumyeon!"jujur irene seraya memberikan tanda lambang bintang.
"Aku dan beogum mata mata di bawah wewenang jumyeon, Tenang saja."
Sehun mengangguk menatap taehyung, "Mari ikut kami, Kita bisa lewat jalan pintas."
"Ayo tuan park?"
Jimin menggelengkan kepala nya, "Aku tidak sanggup berjalan tae."
Taehyung mengangguk dan menggendong jimin, Sehun melakukan hal sama.
Keenam nya sampai pada lapangan luas, Banyak mayat berjatuhan disana. Jimin sudah lemas, Terlebih baekhyun darah nya mengalir terus menerus membuat kandungan nya memburuk.
"Hyung."lirih nya kala mata mereka bersinggungan.
Yoongi mengambil alih tubuh jimin yang berada di gendongan taehyung, Lelaki berkulit pucat itu tidak sedikit pun terluka.
Jimin memekuk erat leher yoongi menghirup wangi kesukaan nya, Mint. "Aku hiks merindukan hyung hiks...."
"Aku juga merindukan mu, Sangat."
Perlahan kesadaran jimin menghilang, Darah nya mengalir semakin banyak. "Jimin? Sayang bangun!"
"Dia banyak kehilangan darah, Kita harus membawa nya ke dokter atau kandungan nya menghilang."jelas seokjin seraya menekan bathrobe jimin dengan erat.
Sedangkan chanyeol segera menembak orang yang hampir menembak sehun, Ia menarik paksa baekhyun dari gendongan nya. Air mata nya menetes begitu saja melihat baekhyun tak sadarkan diri, Darah membasahi telapak tangan nya.
"Bee, wake up!"
Tak mendapat balasan, Seokjin menghampiri dan mengecek nadi baekhyun dan memegang perut nya.
"Baekhyun kehilangan banyak darah, Bayi nyaㅡbayi nya tiada. Bawa baekhyun segera sebelum nyawa nya menghilang."jelas seokjin lalu kembali menghampiri yoongi yang bersiap menaiki helikopter nya.
Woozi dan suzy tak di temukan, Jumyeon bilang bahwa ia dan irene juga beogum akan mengurus nya.
Aku mohon, Bertahan demi aku bee
Bertahan lah sayang, Aku membutuhkan mu.
*********
Lanjut ga?
Hshshshshs ketahuan pelaku nya deh wkwk
Tadi nya mau buat jihyun berkhianat, Tapi ga tega :")
Vomment juseyoo~
Seperti biasa guys! 20 comment baru ku up, Spam kaya biasa pun gapapa kokkkk
KAMU SEDANG MEMBACA
my slave {Yoonmin}✔
RomansaBangtan boys always. Army BXB⚠️ Gay⚠️ Yaoi⚠️ NC⚠️ Nak kecil jangan baca+Pembaca gelap/tidak bertanggung jawab jangan baca. komen+vote selalu jadilah readers yg menghargai author, And don't copas my story.