(Note : Di chapt ini ku buat ada taehyung, Bukan taehyung teman jimin melainkan mentor dari yoongi. Jadi teman nya jimin bermarga Park Taehyung, Dan mentor nya yoongi bernama Kim Taehyung.)
Jimin mendesah lega kala daging panggang dan jus hangat turun ke dalam kerongkongan nya, "Uwahh~ masakan ini enak sekaliii~"
"Kau suka?"jimin mengangguk dengan antusias, Mata nya berbinar senang.
"Sangatt~"
Jimin memasukan kembali potongan daging panggang itu, Namun ia kembali memuntahkan makanan itu. "Yakk apa ini?!"
Yoongi mengeryit saat jimin memuntahkan daging panggang itu, "Ada apa?"
Jimin melihat ada sebuah benda berlapis perak, Benda itu berbentuk kotak tipis yang mengeluarkan cahaya merah berkedip.
"Hyung apa ini?"
Yoongi mengambil barang yang jimin berikan, Hanya sejari nya saja bentuk nya. Mata nya membola, Ia melempar benda itu dan memeluk jimin dengan erat untuk menjauh.
Detik ke Lima benda itu meledak hingga meja makan hancur tak tersisa, Beberapa pengawal cukup terkejut dan menatap tak percaya bagus para pengawal tak ada yang terluka.
Jimin pun sama, Mata jimin terbuka menatap orang di atas nya. "H-hyung?"
Yoongi meringis sebelum menjatuhkan kepala nya pada pundak jimin, "Hyung?! HYUNG BANGUN!!"
**
Jimin menggigit bibir bawah nya, Bagaimana bisa ada seseorang yang menyerang nya?
"Aku tak apa, Tenang saja hanya luka ringan."ujar yoongi menenangkan jimin yang masih terisak.
Yoongi bisa tau bahwa itu adalah bom peledak buatan, Walau kecil ledakan nya bisa menghancurkan orang.
"Ini salah ku hiks mianhae~"
Yoongi terkekeh mengusap wajah cantik itu, "Sshh jangan menangis baby, Ini hanya luka kecil."
Jimin menggeleng dan mengusap air mata nya, Yoongi terluka bagian kepala.
Reaksi yang yoongi berikan hanya memejamkan mata karena ia terbentur kursi tadi maka nya kepala nya itu terbentur.
Jimin memeluk yoongi dengan erat, Mata nya terpejam menikmati detak jantung yang berdetak pelan di dada yoongi.
"Hyung."
"Hm?"
"Bisakah aku menemui jihyun?"
"Kau bisa menemui nya kala pernikahan kita berlangsung sayang, Tenang saja."
Jimin mengangguk kembali memejamkan mata, Wangi mint dan campuran maskulin membuat nya tenang.
"Tuan."
Yoongi mengisyarat kan agar max pergi bahwa sang tuan tak ingin di ganggu waktu berdua dengan pujaan hati nya.
Ia memang tidak di bawa ke rumah sakit hanya ruangan dokter nya yang berada di Mansion mewah nya, Selalu ada dokter andalan disana jika luka kecil. Tapi jika luka nya cukup besar layak nya jimin, Itu harus segera di bawa ke rumah sakit yang ia bangun itu.
Jarak nya tak cukup jauh, Jadi ia bisa membawa jimin kala itu tepat waktu.
Sekarang kedua nya berada di kamar inap ruangan yang biasa di tempati orang yang sakit, "Hey kau tertidur?"
Jordan mengangguk kala mendapat isyarat bahwa ia harus mengangkat jimin ke dalam kamar Tuan nya. Jujur saja yoongi tak ingin Jordan yang menggendong nya, Sifat posessif nya membuat nya menjadi over pada siapa yang menyentuh Miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
my slave {Yoonmin}✔
RomanceBangtan boys always. Army BXB⚠️ Gay⚠️ Yaoi⚠️ NC⚠️ Nak kecil jangan baca+Pembaca gelap/tidak bertanggung jawab jangan baca. komen+vote selalu jadilah readers yg menghargai author, And don't copas my story.