06

410 75 1
                                    

Osamu duduk dipinggir kasur dengan menatap wajah Yuki yang terpejam. ia menggenggam tangan Yuki dengan rasa khawatir.

"SAMU!"

Terdengar teriakan menggelegar dari arah pintu yang berasal dari pemuda berambut kuning.

Osamu mengernyit sebal mendengar siapa pemilik suara itu. tapi ia segera mengabaikannya dan kembali fokus pada gadis didepannya.

"Aku pu–EH?!"

Atsumu menganga membatu melihat Osamu yang sedang terdiam dengan menatap gadis yang terbaring.

"Oi Samu! kau apakan gadis itu?! kenapa dia bisa ada disini?!" bisik Atsumu dengan segala rasa penasarannya.

"Hah?! bicara apa kau ini?!"

"Dia sedang sakit, jadi aku bawa dia kesini"

"Kenapa kau membawanya kesini bego! bawa dia kerumahnya dasar bodoh"

Atsumu langsung mengernyit bingung melihat Osamu yang tiba tiba diam.

"T-Tadinya aku ingin membawa dia kerumahnya tapi...

...aku tidak tau rumahnya dimana hehe"

ಥ⌣ಥ

Sebuah cengiran konyol terpampang di wajah Osamu membuat Atsumu kehilangan kontrol terhadap suaranya.

"HAH?!"

"KAU INI TOLOL KAH?!"

"KAU BAHKAN TAK TAU RUMAH SESEORANG YANG DEKAT DENGANMU!"

"DASAR TIDAK BERGUNA" caci Atsumu.

"Sttt! berisik bodoh! nanti dia bangun"

Atsumu menghela nafas mencoba sabar dengan tingkah saudaranya ini. "Lalu? apa yang akan kau lakukan padanya?"

Pertanyaan ambigu dari Atsumu membuat Osamu naik pitam. "Merawatnya lah bego! kau pikir apa yang akan kulakukan pada seseorang yang sedang sakit?!"

"Ya biasa aja dong! jangan ngegas!"

"Hah?!"

"Apa?! ngajak ribut?! ayo!" ucapnya dengan tampang menyebalkan tapi Osamu mencoba untuk tidak terbawa emosi meskipun ia hampir saja termakan provokasi dari si pembawa masalah ini.

"Sudahlah Tsumu, lebih baik kau mandi dan jangan mengganggu ku"

Atsumu awalnya menatap tak percaya dengan Osamu yang bersikap begitu biasanya ia akan terpancing dan mereka pun ribut tapi kali ini tidak. mungkin karena gadis itu, pikirnya.

Atsumu pun pergi meninggalkan Osamu dan Yuki.

Osamu menatap khawatir saat Yuki mengerutkan keningnya menahan ringisan dan hidungnya yang memerah akibat kedinginan. tapi untungnya tubuh gadis itu tak lagi menggigil, karena saat sampai Osamu segera menyelimuti tubuh Yuki dengan selimut double dan menyalakan penghangat ruangan.

Osamu duduk dilantai dengan kepalanya yang ia sandarkan pada kasur dan tangannya yang terus menggenggam tangan Yuki. setelah cukup lama dengan posisi itu ia pun tertidur.

{❄❄❄}

Atsumu terdiam prihatin melihat Osamu yang tertidur dengan tangannya yang menggenggam tangan gadis itu. hanya melihatnya saja Atsumu bisa tau bahwa Osamu sangatlah menyayangi gadis itu meskipun Atsumu sendiri tak tau menau tentang mereka.

"Samu.."

Sebenarnya ia tak ingin membangunkan bocah bucin ini tapi ini sudah waktunya makan malam dan ia harus membangunkan Osamu.

"Osamu"

Yang dipanggil pun akhirnya bangun.

"Bangun, ayo makan"

Osamu pun berdiri dan berjalan menuju ruang makan bersama Atsumu. tapi begitu sampai dimeja makan–

"Apanya yang 'ayo makan' bodoh. mana makanannya?" Omelnya ketika tau bahwa tak ada apapun dimeja makan yang pantas untuk dimakan.

Yang ditanya hanya menampilkan kekehan garing sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Kau kan tau kalau kita hanya berdua disini, d-dan aku...t-tidak bisa masak, jadi aku membangunkan mu untuk memasak he he he" cengirnya.

DASAR RAMBUT KUNING SIALAN!

MATI SAJA SANA!

ಥ⌣ಥ

Dengan sebal Osamu pun berjalan ke dapur untuk memasak sementara Atsumu dengan bahagianya menunggu dimeja makan.

Makanan pun sudah selesai dimasak Osamu segera menyiapkan nya dimeja makan lalu saat mereka akan makan bersama tiba tiba saja terdengar deringan ponsel yang ntah darimana.

Mereka berdua kompak mengernyit bingung sambil saling tatap. setelah bunyi ponsel itu hilang mereka pun kembali untuk makan. tapi tak lama terdengar deringan ponsel lagi. Osamu jengkel karena waktu makannya diganggu, ia pun segera pergi kearah ponsel itu berdering.

Ah, rupanya kamar tamu.

ia melihat sebuah ponsel merah disamping Yuki lalu tanpa basa basi ia langsung mengangkatnya.

"Ini siapa sih?! jangan menganggu orang lagi makan dong!"

"Aku kakaknya Yuki"

SHIT.

MAMPUS!

Detik itu juga Osamu merutuki dirinya sendiri yang asal membentak orang diponsel. auto dipecat jadi calon adik ipar.

"O-Oh g-gitu, m-maaf kak. saya t–"

"Ini siapa?" potongnya dengan suara datar yang cukup membuat Osamu bergedik ngeri.

"Ini Osamu temannya Yuki"

"Dimana Yuki?"

"Dia tadi pingsan dan sekarang berada dirumahku"

"Kau tenang saja, aku akan merawatnya dengan baik dan tak akan macam macam"

"Baiklah. beritau dia untuk segera menelponku jika sudah sadar."

"A-Ah oke"

Tut.

Telpon dimatikan sepihak oleh kakaknya Yuki.

Osamu mendekat kearah Yuki, mengusap kepalanya dan mencium keningnya lalu pergi ke meja makan setelah menaruh ponsel merah itu.

To be continue...

WINTER || miya osamu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang