Hari ini tak ada latihan jadi Osamu bisa pulang lebih cepat. ya, seharusnya begitu jika saja ia tidak terjebak dengan manusia laknat pencari masalah disini siapa lagi kalau bukan Atsumu kembarannya.
Mereka berdua dihukum oleh sensei karena ribut dilorong sekolah sebenarnya mereka bisa saja kabur dan tidak menjalani hukuman tapi semua rencana itu sirna saat sang kapten voli sekaligus maniak kebersihan yang mengawasi mereka. sang kapten sesekali menegur Atsumu dan Osamu jika ada tempat yang belum mereka bersihkan. meskipun ia hanya melihat tapi ia bisa langsung tau mana yang bersih dan mana yang belum.
Maklum, maniak kebersihan jadi...pro parah!
{❄❄❄}
Osamu berjalan keluar gerbang dengan mantel tebalnya untuk menghalau udara dingin dimusim ini tapi langkahnya terhenti saat melihat seorang gadis yang sedang menyenderkan tubuhnya pada tugu sekolah.
Gadis itu gadis yang semalam ia lihat. sedang apa dia disini?.
Gadis itu menoleh kesamping dan iris gelap Osamu bertemu dengan iris coklat sang gadis. lalu secara dramatis angin kencang menerpa tubuh mereka membuat rambut blonde dan kelabu itu terbang terbawa angin.
Keduanya masih saling menatap satu sama lain sampai Osamu memutuskan kontak matanya saat melihat sebuah bola yang akan jatuh mengenai kepala sang gadis.
ia melompat layaknya seorang spiker yang akan memukul umpan dan menangkap bola itu tepat sebelum bolanya jatuh. gadis dihadapan menatap terkejut dengan seseorang yang melompat tinggi untuk meraih bola itu. lompatannya benar benar tinggi dan lagi, ia terlihat menakjubkan saat di udara.Seseorang yang merupakan anggota klub sepakbola menghampiri mereka sambil meminta maaf. "Maaf, aku benar benar minta maaf nona. aku tak bermaksud untuk melemparnya kearahmu" ucapnya.
"A-Ah ya, tidak apa apa"
"Lain kali hati hati! kau hampir melukai kepala gadis ini." omel Osamu sambil mengembalikan bolanya. orang itupun kembali kedalam sekolah setelah sekali lagi meminta maaf.
Tersisalah Osamu dan sang gadis. "Kamu baik baik saja nona?"
"Aku baik baik saja. terima kasih ya.." ucapnya dengan tersenyum.
Iris gelap Osamu mengkilap saat melihat senyum hangat dari sang gadis. senyumnya benar benar hangat ditengah musim dingin ini. Osamu dibuat jatuh hati melihatnya.
"Ah, aku Miya Osamu"
"Akaashi Yuki"
Akashi? terlintaslah seorang wajah tajam seorang laki laki dengan surai merah dan ucapan khasnya yang 'mutlak' dibenak Osamu.
Tapi, tidak mungkin orang itu kan? Osamu benar benar tak bisa berkutik jika Yuki adalah keluarga si tuan 'mutlak' itu.
Mereka pun saling berjabat tangan dan melempar senyum.
"Baiklah Yuki-san"
"Panggil Yuki saja"
Osamu mengangguk tanda mengerti.
"....sedang menunggu seseorang?"
"Ya, aku sedang menunggu temanku. tapi ia belum muncul sejak tadi"
"Apa dia tidak bilang apa apa padamu?"
Yuki menggeleng.
"Mungkin dia sedang ada eskul. masih ingin menunggunya?"
ia terdiam seperti sedang berpikir. "Tidak, aku akan pulang saja deh.."
Osamu diam diam berteriak senang dalam hati. "Kalau begitu mau pulang bersamaku, Yuki?" ajaknya.
Yuki mengangguk dan tersenyum. ah, Osamu bisa mati jika terus terusan disenyumi seperti itu.
{❄❄❄}
"Kemarin aku melihatmu malam malam memakai dress" ucapnya saat mengingat malam kemarin yang dimana ia mengira bahwa Yuki adalah hantu blasteran.
"Oh itu, aku baru saja selesai mendatangi ulang tahun temanku hehe"
Osamu hanya ber'oh' ria meresponnya.
"Eh itu berarti kamu malam malam masih disekolah?"
Osamu mengangguk. "Aku pulang sedikit terlambat kemarin karena latihan" jawabnya sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Eskul voli ya?"
Osamu yang mendengar langsung menduga duga.
Wah jangan jangan dia suka merhatiin aku.
Duh gimana dong. aku kan jadi ge'er.
Osamu mengangguk. "Kamu ko tau?"
"Soalnya pas kamu ngelompat tadi tinggi banget kaya spiker"
Oh.
Jleb. ಥ⌣ಥ
"Osamu, aku lapar. mau makan bersamaku?" kali ini gadis itu yang mengajaknya duluan dan tentu saja wajah Osamu langsung berbinar binar jika menyangkut makanan.
Osamu mengangguk dengan semangat membuat Yuki terkekeh melihatnya.
{❄❄❄}
Disinilah mereka. disebuah tempat makan sederhana yang tak terlalu kecil atau besar dengan begitu banyak hiasan bertema 'Salju'.
"Ini tempat yang sering aku kunjungi belakangan ini" Yuki membuka suara.
"Tema tempat ini sesuai dengan namamu"
"Ya. mungkin itu juga faktor kenapa aku menyukai tempat ini"
"Kamu tau Osamu? makanan disini menurutku rasanya sangat khas apalagi Onigiri dan ramen nya"
Penjelasan Yuki membuat Osamu sangat tidak sabar mencicipi makanan disini. sudah dibilang bukan? dia ini penggila makanan.
Enam onigiri dan dua mangkuk ramen telah diantar dan kini sudah tersedia dimeja mereka. Osamu sangat tidak sabar ingin mencobanya apalagi aroma dari makanan ini sangat lezat. Yuki dibuat terkekeh gemas dengan ekspresi Osamu saat ini, ia terlihat seperti anak kecil yang baru saja mendapat mainan baru.
Dan ya, mereka pun makan bersama disana dengan Osamu yang tak henti hentinya memuji betapa enaknya makanan ini sampai sampai mulutnya dipenuhi oleh onigiri onigiri itu.
"Kamu terlihat lapar sekali, apa kamu belum makan?"
"Hm...sudah"
Yuki menatap tak percaya. dia sudah makan? tapi memesan makanan yang begitu banyak.
Oh, mungkin dia sudah makan saat istirahat siang tadi.
"Aku baru saja makan bekal saat pulang tadi"
HAH?!
Dia baru saja makan tepat saat pulang sekolah dan itu bertepatan dengan mereka bertemu.
"Oh begitu ya. hebat sekali hahah" kekeh Yuki dengan terang terangan tapi Osamu sama sekali tak terganggu. ia kan hanya mencoba berbicara jujur dan lagi melihat Yuki yang tertawa membuat kecantikan nya bertambah.
Osamu, kau...benar benar sesuatu.
To be continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
WINTER || miya osamu.
FanfictionSudah kuduga. Dia itu memang gadis misterius yang tiba tiba datang di musim dingin dengan membawa kehangatan disekitarnya. "Banyak hal yang tak ku ketahui tentangnya." "Kau...benar benar payah, Samu." ••°° karakter milik ©furudate sensei written @c...