Prolog.

2K 169 15
                                    

Musim dingin di Hyogo tak membuat para remaja di gymnasium ini beralasan untuk tidak latihan.

"Osamu."

Remaja berambut kelabu dengan tas merah disebelah bahunya langsung menoleh kikuk setelah terciduk saat ingin pergi dari gym oleh sang kapten.

"Bereskan peralatannya." titahnya dengan nada telampau datar dan tak berekspresi membuat Osamu langsung diam menurut.

Osamu segera membantu teman teman timnya yang sedang membereskan peralatan voli yang tadi mereka gunakan. setelah itu ia segera berjalan kearah pintu untuk pulang.

"Oi Osamu!"

Dengan sangat amat malas ia pun berbalik lagi.

"Antarkan ini pada Kita-san, dia sepertinya berada diluar bersama Atsumu"

"Tch. malas, kau saja sendiri"

"Hei! aku mau pulang"

"Aku juga."

"Rumahku jauh, sudah sana antarkan ini pada kapten kau juga akan pulang bersama Atsumu kan?"

"Lagian rumah ko jauh jauh. pindah rumah sana!" meskipun berkata begitu nyatanya Osamu tetap mengambil lembaran kertas itu.

"Hehe terima kasih yaa! aku duluan" teriak Suna sambil berjalan mendahului Osamu.

Osamu mencari Kapten Kita dan Atsumu tapi ia tak kunjung menemui mereka bahkan ia mencarinya sampai keluar gerbang, takut takut mereka sudah pulang duluan.

Saat ingin berbalik untuk masuk kedalam sekolah tiba tiba ia melihat seseorang diujung jalan.

"Oi, Oi apa tuh"

Osamu melihat lebih intens seseorang itu. ia menyadari bahwa orang itu memakai pakaian putih.

"Wah!"

"Ga lucu ni bro"

Karena penasaran Osamu pun masih diam ditempat sambil mengamati.

"Mirip hantu sih tapi rambutnya blonde, emang ada gitu hantu blasteran?"

"Gila. keren parah dong"

Osamu langsung bernafas lega karena seseorang yang ia kira 'hantu' rupanya hanyalah seorang gadis yang memakai dress putih selutut.

ya iya laa, lagian mana ada hantu rambut blonde_-

Kembali lagi memandangi gadis itu. Osamu dapat melihat cahaya redup yang terpancar darinya meskipun jarak antara mereka terbilang lumayan jauh.

"Oi Samu!"

Dua orang datang menghampirinya.

"Liatin apa? hantu?" tanya Atsumu, remaja berambut kuning ini adalah saudara kembarnya.

"Gila. kau kira aku indigo atau semacamnya begitu?"

"Kalau bukan indigo terus apa? masa indihome"

Osamu hanya melirik kesal pada saudara kembarnya ini.

Seolah olah kembali teringat pada gadis blonde tadi, ia kembali menoleh ke sekitar trotoar jalan tapi ternyata gadis itu sudah tidak ada.

"Osamu, kenapa belum pulang?"

Yang barusan itu bukan Atsumu tapi Kapten.

"Ohya! aku hampir lupa. ada titipan dari Suna"

Sang kapten menerimanya.

Tak ada angin tak ada hujan tiba tiba Osamu berlari dan berteriak.

"KAPTEN AKU PULANG DULUAN!"

'Siapa yang sampai rumah lebih dulu, dia yang menang.' kurang lebih begitu maksud ucapan Osamu dan Atsumu yang mengerti langsung berteriak mengomel.

"HEI! JANGAN MENCURI START SIALAN!"

"KAPTEN AKU JUGA PULANG!"

ia segera berlari menyusul Osamu yang sudah lebih dulu pergi.

"TUNGGU KAU BODOH!"

Kedua kembar Miya ini sering melakukan persaingan lari seperti tadi. jadi, saat Osamu sudah lebih dulu berlari maka secara otomatis Atsumu pun pasti akan segera mengejar karena tentu saja ia tak ingin kalah dari saudara kembarnya.

{❄❄❄}

Saking fokusnya berlari mereka sampai tak sadar bahwa pintu rumah masih tertutup.

BRAK!

GEDEBUG

Mereka pun menabrak pintu dan berakhir dengan saling timpa timpaan- tepatnya badan Osamu yang menimpa Atsumu.

"Menyingkir dariku! badanmu berat!"

"Hah?!"

"Menyingkir bodoh!"

Osamu pun berdiri diikuti Atsumu.

"Curang."

"Hah?!"

"Kau mencuri start duluan!"

"Kau yang lamban"

"Apa katamu?!"

Osamu diam mengacuhkan. ia masih tak terima dengan pencurian onigiri tadi saat istirahat makan siang.

"Hei! itu sudah sejak istirahat tadi, astaga" ucapnya yang paham jika kembarannya ini masih marah karena hal tadi.

Atsumu tau jika Osamu memang cinta mati pada onigiri, ia pun tak paham apa yang membuat manusia yang kelakuannya sebelas duabelas dengannya ini sampai sebegitunya.

PLAK!

Atsumu menggeplak kepala Osamu karena kesal. Osamu tentu tak terima dan membalasnya dengan menjambak sang pemilik rambut kuning itu.

Dan terjadilah adegan saling jambak jambakkan antara keduanya sampai sampai mereka berlanjut ketahap selanjutnya, saling menggulingkan dan tonjok menonjok.

"Sialan Samu!/Kau juga Tsumu!"

Perkelahian mrreka terhenti sampai sebuah suara terdengar.

"ATSUMU!"

"OSAMU!"

"BERHENTI BERKELAHI ATAU KU CORET DARI KARTU KELUARGA?!"

"..."

Yap. suara dari sang nyonya besar Miya membuat mereka diam tak berkutik layaknya seekor anjing liar yang berubah sepersekian detik menjadi anak anjing yang penurut.

{❄❄❄}

Osamu yang sedang duduk santai dimeja belajarnya iseng membuka ponsel Atsumu yang berada disamping mejanya. baru ia menyalakan ponselnya deretan chat dari nomor tak dikenal langsung terlihat disana
ia yakin kalau mereka ini pasti fans fans gadis dari saudaranya. ia juga heran ntah apa yang dipakai Atsumu sampai digilai banyak gadis seperti itu. yah meskipun Osamu sendiri juga tidak sadar kalau ia memiliki fans fans gadis yang menggilainya juga.

"Ntah bagaimana jika mereka tau kalau orang ini selaknat apa.." gumamnya sambil menaruh kembali ponsel Atsumu sebelum sang pemilik kembali dari kamar mandi.

Tepat saat Osamu baru saja menaruh ponsel itu, Atsumu keluar dari kamar mandi dengan handuk kecil dibahunya. "Samu, kau mengataiku ya?"

Dan dengan tanpa dosa Osamu menjawab. "Tidak" sambil menyenderkan bahunya pada kursi.

Tidak salah lagi maksudnya.

(͡° ͜ʖ ͡°)

To be continue...

WINTER || miya osamu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang