05

457 83 10
                                    

Tim lawan akan melakukan servis. sementara tim Inarizaki bersiap untuk menerima bola.

Mereka sedang melakukan latih tanding dengan sekolah lain hari ini dan masih bermain diset pertama.

Gin berhasil me-recieve bola dengan sempurna ke arah Atsumu dan Atsumu mengumpankan bola pada Osamu yang kini sudah bersiap untuk melompat. begitu bola melayang di udara Osamu pun men-spike dengan keras ke dalam lapangan lawan. bola pun masuk dan menghasilkan poin untuk tim Inarizaki.

"Nice kill Osamu!" sorak Gin dan Aran.

Meski sudah mencetak poin Osamu sama sekali tak terlihat senang. ia hanya diam seperti terpikirkan sesuatu dan itu terlihat oleh pengamatan Atsumu.

"Fokus! Fokus! Fokus! Fokus! Fokus! Fokus! Fokus!" ucap Atsumu dengan aura berapi api disekitarnya sambil melirik Osamu yang disampingnya. sementara Osamu yang menyadari aura menggebu gebu dari Atsumu langsung meliriknya. "Aku tau!"

Dengan begitu pertandingan kembali dimulai dengan serve Suna yang berhasil diterima lawan. Suna me-recieve bola pada Atsumu dan secara bersamaan Osamu, Gin, Aran sudah bersiap untuk me-spike. Osamu sudah sangat fokus dan serius tapi ternyata..

"Nice Kill Aran!" sorak Gin.

Atsumu mengoper bolanya pada Aran dan Osamu hanya dijadikan umpan.

Brengsek memang.

Priit priitt

Set pertama selesai dengan kemenangan tim Inarizaki. kini mereka sedang beristirahat untuk set kedua.

Saat para pemain sedang sibuk minum dan istirahat, pintu gym terbuka dan menampakkan sosok gadis blonde disana.

Semua yang ada disana menoleh pada gadis cantik yang ada diambang pintu. ia tersenyum pada seseorang. senyum hangat yang membuat semua orang meleleh melihatnya. terkecuali sang kapten yang wajahnya datar dan tak terlihat tertarik sama sekali.

Berbeda dengan respon semua orang dan sang kapten. Osamu malah membeku ditempat saat melihat Yuki yang datang ke gym. gadis itu menguncir rambut blondenya kebelakang, memakai sweater dan syal yang bertengger dilehernya. kecantikannya terlihat menghangatkan mata.

Osamu berlari menghampiri Yuki dengan tatapan tak percaya dan jantungnya yang sudah berdebar debar.

"Y-Yuki?!"

Wajah cantiknya yang sudah beberapa hari ini tidak terlihat kembali bisa ia lihat sekaligus dengan senyum hangat yang terpasang diwajahnya.

Ah, Osamu rindu dengan senyuman hangat ditengah musim dingin ini.

"Yuki! ini benar benar kamu kan? aku tidak berhalu kan?" ucap Osamu memegang kedua bahu Yuki dan menatap tak percaya padanya.

"Hah? apa yang kamu bicarakan? tentu saja ini aku"

"Sudah beberapa hari ini aku tidak melihatmu jadi kupikir kalau aku berhalusinasi"

"Hei, yang benar saja. kalau kamu berhalusinasi berarti kamu sudah tidak waras Osamu" ucap Yuki dengan tawa diakhir kalimat.

"Enak saja!"

Perdebatan kecil itu mengundang tawa antara keduanya.

Kemarin ia menghilang seperti ditelan bumi dan tiba tiba muncul seperti badai salju dengan kehangatan disekitarnya.

"Osamu!" panggil Aran. ah iya! latih tandingnya masih belum selesai.

"Aku sedang latih tanding hari ini. kamu pergilah ke lantai dua dan lihat aku dari atas sana" ucap Osamu yang langsung dapat anggukan dari Yuki.

Yuki pun pergi ke lantai dua gym untuk melihat latih tandingnya dan Osamu kembali pada timnya.

"Itu pacarmu?" Gin.

"Ya anggap saja begitu" Osamu.

"Lihat saja Samu! aku pasti akan mendapatkan pacar, tak mungkin aku akan kalah darimu soal beginian" saut Atsumu.

"Fokus latihan! kenapa malah ribut soal cari pacar begini?!" teriak Aran membuat mereka semua kembali fokus berlatih.

Dengan begitu latih tanding pun dimulai.

Selama bertanding Osamu fokus pada latihannya tidak seperti diawal tadi dan Yuki memperhatikan mereka semua dari atas gym.

Osamu benar benar keren saat bermain voli..

{❄❄❄}

Pertandingan berlangsung selama delapan set dan selama itu pula Yuki tak henti hentinya memandang Osamu yang sedang bermain dengan tenang tapi sesekali ia melihat Osamu yang bertengkar dengan rekan timnya.

"Nice toss Atsumu!" sorak Suna.

Yuki mengernyit saat menyadari bahwa seseorang bernama Atsumu itu mirip dengan Osamu. "Oh, Osamu punya kembaran ternyata.." gumamnya.

Terlihat dari caranya bermain kalau Atsumu itu orangnya lebih agresif dibanding Osamu yang lebih tenang dan sepertinya Atsumu lebih banyak berbicara dibanding Osamu saat dilapangan tapi ya, tetap saja kalau mereka itu saudara kembar pasti ada saat dimana Osamu akan menjadi seperti Atsumu.

Latih tanding pun selesai dan kedua tim segera bersiap untuk pulang.

Yuki turun kebawah dan menghampiri Osamu. "Kerja bagus!" ucapnya.

Osamu tersenyum dengan cucuran keringat disekitar wajahnya.

Ah, sexy sekali.

"Aku akan menunggu diliuar ya"

Osamu pun mengangguk dan Yuki berjalan keluar gym.

{❄❄❄}

Mereka berjalan beriringan dibawah gelapnya malam dan dinginnya musim salju.

"Kamu punya kembaran ternyata"

"Ya. namanya Miya Atsumu, aku yakin kamu sudah melihatnya kan tadi?"

"Haha iya. jujur saja aku sempat tak percaya kalau kamu memiliki kembaran"

"Aku pun juga begitu, aku ragu kalau dia memang benar kembaran ku. meskipun dia lebih tua dariku sikapnya itu menjengkelkan sekali"

"Hoi!- pffttAHAhahah" Yuki tertawa mendengarnya belum lagi saat Osamu menceritakan semua kekonyolan yang mereka lakukan. mulai dari Atsumu yang kadang kadang mencuri onigiri miliknya, para fans bar bar yang sering kali mengerumuni mereka saat sedang dikantin, mereka yang selalu bertengkar dan berakhir dihukum oleh sang kapten, kejahilan yang mereka lakukan saat diklub dan banyak hal lagi. Yuki benar benar senang mendengarnya, ia sampai tertawa tak henti henti.

"Dan parah nya lagi, aku pernah menguping Atsumu yang dengan tanpa dosanya menolak perasaan seorang gadis dengan terang terangan. aku jadi kasihan dengan gadis yang ditolaknya"

"Ahahah sudah cukup Osamu, aku-pffttahaha aku tidak kuat tertawa terus!"

Melihat Yuki tertawa membuat Osamu ikut tertawa juga.

"Hei apa apaan ini! kenapa aku jadi ikut tertawa? ahaha"

"Kenapa bertanya padaku! aku mana tau dasar bodoh" jawab Yuki disela tawanya.

"Ohya Yuki.."

"Hm?"

"B-Berikan aku nomormu hehe" ucapnya sambil mengeluarkan ponsel dengan rona diwajahnya.

Yuki mengambil ponsel itu dan mengetikkan nomornya lalu memberikannya kembali pada Osamu saat Osamu meraih ponselnya ia tak sengaja bersentuhan tangan dengan Yuki. ia baru sadar akan sesuatu dan kembali menggenggam tangan Yuki.

"O-Osamu? apa yang-"

"Badanmu mengigil."

"Oh? Se..sepertinya aku ke..dinginan–" ucapnya yang kemudian jatuh kedepan, menyandarkan tubuhnya pada Osamu dan kehilangan kesadaran.

Osamu memeluk erat gadis yang kini sedang tak sadarkan diri dipelukannya.

Kau memberiku kehangatan ditengah musim dingin ini. tapi nyatanya, kau sendirilah yang paling membutuhkan nya.

To be continue...

WINTER || miya osamu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang