Mati listrik

318 73 14
                                    

Ada sedikit-- drama yeu wkwk

selamat baca guys!

...


Jeglek!

(Ceritanya ini suara listrik mati)

Sunyi.

Mereka semua terdiam. Jam 10 malam. Tepat pukul itu listrik mati dan membuat kegelapan di seluruh rumah dikomplek ini. Para anak kantoran yang sudah mengetahui akan adanya mati listrik pun sudah menyelesaikan tugasnya sebelum pukul 10 malam.

Kegiatan yang mereka lakukan sekarang adalah membereskan meja dan menggelar alas untuk rebahan mereka. Ada yang bergegas mandi sebelum pukul 10 dan ada yang memilih makan seperti apa yang dilakukan Atsumu tadi.

"Lu tau gak? Gua kemaren pas pulang abis lembur ketemu yang putih, tipis, licin."

Terdapat Bokuto, Akaashi, Terushima, Atsumu dan lainnya melingkar ditengah ruangan. Mereka saling berhadapan sembari berbincang mengenai beberapa hal. Nah, dialog tadi adalah ucapan dari Terushima. Dia membuat penasaran semua rekannya yang mendengarkan.

"Ha? Apa lu bilang? Gua kaga paham dari makna 'Licin'  yang lu maksud. itu Mbak kunti apa Belut?" Tanya Bokuto dengan penasaran. Yang lain menahan tawa. Anjim gak lucu!

Nggak, sebenarnya lucu. Tapi Bokuto blak blakan menyebut mahluk tadi. Dalam hati Atsumu yang ikut mendengarkan membatin. 'Maaf mbak kesebut. Emang temen saya pengen ditampol mulutnya' sembari berkata dalam hati dirinya menengok kesekitar ruangan yang gelap.

"Bodet! Sia maneh teu ngarti ngarti!" Tendou berujar dengan kesal. Nah, dari kalimat ini membuat Author bingung. Apakah Tendou ini orang jawa atau sunda? Apa jangan jangan jasun?

(Yang gak paham baca chap sebelumnya, jangan lupa vote btw! :V)

"Lu indihome Ter?" Tanya Atsumu dengan menelan ludah. Dia jadi parnoan setiap kali sesuatu bergerak dibelakangnya. Mungkin sekarang dia lidahnya keseleo.  Btw, ucapannya tadi membuat seluruh orang menepuk jidat.

Terushima hendak menampol rekannya itu. "Indihome apaan? Wifi kali.."

"Pfftt."

Akaashi yang pensaran sedari tadi sudah tak sabar dengan kelakuan bodoh rekan rekannya. Dia akhirnya berbicara di intinya. Menanyakan hal itu dengan sungguh sungguh. meski sebenarnya tidak benar benar berharap jawaban dari Terushima itu serius."Jadi yang lu maksud putih, tipis, licin?"

Terushima berdeham. Dia mengatakannya dengan berkata pelan, membuat rekan rekannya mendekat. "Gua ketemu.."

Atsumu menutup telinganya tak mau dengar tapi sebenarnya penasaran. Yang lain menunggu dengan menatap serius Terushima.

"Gua ketemu--"

"BIHUN AWOAKOAWK"

"Kan, emang butuh pelajaran ni mas mas."

"Ayo bang. Kita gebukin."

"AWOKAOWK ampun!!"

Mereka menghela nafas dengan kesal. Bokuto yang tadi benar benar penasaran mengamuk. "Woe! Gak guna sumpah gak guna!!AAAA" Kesalnya.

Sedangkan Akaashi yang sudah tau kebangke-an mereka memilih menarik selimut. Dirinya berbaring dan membelakangi mereka semua. Sudah cukup kebodohan malam ini. Manusia butuh istirahat dari kebodohan manusia disekitarnya.

Atsumu melihat mereka dengan aneh. Apa yang membuat mereka kecewa? Dia segera menengok kearah Tendou yang lagi gebukin Terushima. Dia semakin penasaran karena tidka mendnegar jawaban Terushima. "Ada apaan si mas?"

Lembur! •Haikyuu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang