Ngalong pt.2

609 113 33
                                    

Sebenernya bukan ngalong sii. Tapi gegara pt.1 judulnya itu yaudah deh samain aja. Hehe

Jangan lupa vote :*

....

"SUGA!!"

Sang surai abu abu itu menutup matanya erat. Tak dapat dipungkiri bahwa dirinya tengah sangat ketakutan. Tinggal menghitung detik hingga tubuhnya dapat membentur kerasnya lantai.


Gubrakkk!!

Suga akhirnya terjatuh, suara badannya yang bertubrukan dengan kerasnya lantai membuat semua orang meringis. Tangan Sugawara membentur ujung tangga dengan kerasnya.

"ARGHH!!! TANGAN GUEEE!!" Teriak Suga. Dia berteriak kesakitan tanpa bisa bergerak.

Hinata tetap memblokir jalan. Tak ada yang dapat melewatinya dan menyelamatkan Sugawara dibawah sana. Suara gedebak gedebuk terdengar. Tsukishima dan Kageyama datang dengan khawatir.

"Bang! Gak papa?!" Teriak Tsukishima. Penampilannya bisa dibilang berubah seratus delapan puluh derajat saat ini.

Muka kucel sih masih seperti biasa, namun yang membedakan kini wajah serius Tsukishima tergantikan dengan muka pucat plus khawatir ala ala garem gimana gitu//apadahh

Sugawara meringis. Diam diam pengen nabok si garem itu. Apalah daya, gerak dikit rasanya remuk badan dia. Dia menggeleng. "Ini gua sakit woy! Pakek ditanya."

Yeuu...

Kageyama menatap datar kawan disampingnya. Akhir dari rasa kesalnya membuncak. Tangan kanan nya yang bebas akhirnya digunakan untuk menampol si garem itu. "Mikir yang bener to."

Tsukishima salah tingkah. Dia kesal dan ingin membalas karena baru saja tertampol. Tapi situasi membuatnya mengundurkan niat tersebut. Dia kini meraih ponsel dikantongnya. "Ehh, anu. Iya saya ngerti. Saya panggil ambulance kalo gitu."

Keadaan dialantai atas. Ushijima yang geram akhirnya meraih cepat tangan Hinata. Dipikirannya Peduli apa ia nanti akan jatuh juga. Coba saja kalo bisa.

Hantu pun kicep melihat wajah Ushijima yang mulai kesal.

Hinata menatap kesal Ushijima. Dia berusaha melepas tangan tersebut yang nyatanya sangat sulit.

"Lu gak bakal bisa banting gua. Gimanapun caranya." Ucap Ushijima dengan dingin. Hinata menghentak hentak tangan tersebut. Tangan kecil itu sama sekali tidak dapat terlepas.

Beberapa menit. Hinata akhirnya terduduk dan terjatuh begitu saja. Kita yang memperhatikan langsung membantunya. Ushijima menghela nafas. "Gilaa."

Kuroo menatap Hinata. Dia bergidik. "Pengaruh itu mahluk kuat juga ya."

Ambulance datang dengan cepat. Malam mengerikan itu terlewat begitu saja.

...

Rasa sesal.

Begitulah perasaan Hinata saat ini. Bukan hal yang mudah baginya menyimpulkan apa yang terjadi.

Semua itu ulahnya.

Ya mungkin begitu. Bagaimana ia tidak bingung. Padahal terakhir kali ia cuma kelelahan dan gak fokus. Bangun bangun udah dikerubungin banyak orang. Mana besoknya ngeliat Mas Sugawara a.k.a Mamisugar datang dengan tangan kiri dibalut karena patah.

Pokoknya rasa bersalah kian muncul dihatinya. Hinata mendengus, ia menghentikan pekerjaannya sebentar dan menemui Yamaguchi.

"Lu cuma kesurupan kok." Begitulah ucapan Yamaguchi. Diraut wajahnya biasa biasa saja. Apa benar dia tidak takut sama yang namanya hantu?

Lembur! •Haikyuu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang