Tragedi spidol permanen

554 103 11
                                    


...

Tragedi spidol permanen.


Tragedi ini dimulai ketika beberapa anak kantor memasuki ruangan meeting untuk menemui pertemuan. Ada karyawan, klien, serta atasan. Namun sebelum itu tepatnya setengah jam sebelum dimulainya meeting hanya anak anak kantor lah yang berada disana.


Mereka menyiapkan tempat. Hal hal yang akan dibahas serta berkumpul hanya untuk memastikan mereka semua hadir dalam pertemuan tersebut.


Kita salah satu orang yang mengikuti pertemuan tersebut nampak sibuk. Dia berbicara melalui telepon, mencatat dan lain lain. Dia berpakaian rapih layaknya seorang karywan kantor disiplin. Ganteng lahh pokoknya muehehe. Oh iya satu lagi. Atsumu yang kebetulan kali ini menjadi tangan kanannya juga terlihat sibuk.


Sibuk main hape maksudnya kawan.


Kuroo yang tengah melewati ruangan tersebut menengok keruangan meeting. Tangannya yang penuh perlengkapan kantor membuatnya kesulitan bergerak, sepertinya dia butuh bantuan.


"AT!"


"ATT!"

Atsumu yang merasa dipanggil menengok dengan muka sewot. "Gua atsumu bukan Atta gledek!"


Kuroo nyengir. "Uh she up."


"Mau apa lo hah manggil gua?!!" Tanyanya serius kali ini. gak peka sih emang, udah liat kuroo kerepotan diujung pintu pake nanya. Pantes jomblo!


Pliss skip aja yang tadi.


Sisurai hitam itu memberikan se pack spidol dan memberi arahan untuk Atsumu, dia berkata. "Lu pegang ini spidol permanent. Jangan dipake buat kebutuhan meeting. Itu gak bisa dihapus."


Kuroo mengucapkan kalimat itu dengan penekanan di setiap kata. Sayangnya yang diberikan amanah itu lebih memilih sibuk melihat hanponenya dan terus memainkan medsos dengan acuh terhadap orang dihadapannya. dia pura pura mengerti. "Iye iye paham gan."


"Sip mantap. Kalo gitu gua keruangan lain."


Kuroo berbalik, meninggalkan ruangan tersebut dan kembali bekerja. Kini giliran Kita yang beranjak dari tempat duduk. Dia menatap Atsumu sebentar. "Sebentar lagi klien datang. Awas kamu cari gara gara."


Atsumu bergidik. Serem sekali keliatannya. Tanpa mendengar persetujuan darinya Kita telah meninggalkan ruangan tersebut dan membiarkan Atsumu sendirian disana. Atsumu terdiam sembari menatap sekitar, dimana tidak ada siapa siapa diruang itu kecuali dirinya. "Barusan itu sebuah ancaman?"


Tenggorokannya kering. Ia tercekat, ini antara karena puasa dan ancaman dari bang Kita. Rasanya ia lelah.


...


Hinata dan beberapa temannya. Lev dan Kageyama, mereka tengah berkumpul untuk beristirahat ditempat nyaman untuk mengambil jeda disela sela kesibukan dirinya. Menatap keadaan luar dengan diam.

Lembur! •Haikyuu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang