SABAR ITU PENTING!!!

550 96 24
                                    


Mon maap judul ganti jadi lebih aneh, authornya lelah.
...

Semilir angin panas menerpa, terik matahari membuat semua orang berkeringat deras ditengah tengah kesibukan mereka. Termaksud dikantor Haikyuu corp.

Mereka merasa kepanasan. Meski dengan AC pun sama saja. Walau dingin, rasanya lama lama mereka merasa sangat dehidrasi saat ini. Padahal masih siang..

Mereka semua memilih untuk tidak mengeluh. Selain itu tidak berguna, mengeluh semakin menguras tenaga mereka jika terus dilakukan. Sudah dehidrasi manfaat puasa pun tidak ada. Lebih baik diam dan bersabar menungu beduk.

Tapi kali ini sepertinya ada yang lupa.

Yamaguchi merenggangkan ototnya yang sedari tadi kaku. Akhirnya, setelah lama ia bekerja dan bekerja. Kerjaannya ini rampung juga. Dia tersenyum senang. "Enaknya~"

Dia kini berdiri dari tempat duduknya. Lalu berjalan kearah ruangan lain. Mengambil gelas dan menuju galon.

Fukunaga yang baru turun dari lantai atas melihat Yamaguchi dengan heran. Masa Yamaguchi orang yang dikenal lumayan baik bisa bisanya mencoba untuk buka diam diam. Kalo itu bang Kuroo atau Bokuto sih dia gak kaget, melihat banyak sekali aura kesetanannya terasa ketika melihat mereka.

Sepertinya Yamaguchi tidak bermaksud diam diam juga. Buktinya ia santai membawa gelas ditangannya.

"Mas Yam, ngapain ya?" Fukunaga berucap pelan. lalu ia memutuskan untuk mengikuti Yamaguchi dari belakang. Ketika merasa mereka menuju dapur sepertinya Fukunaga paham apa yang sedang terjadi.

"Mas Yam, sekarang puasa kan?"

Yamaguchi yang tiba tiba namanya disebut menengok. Pertanyaan dari fukunaga membuatnya bingung. Dia bahkan balik bertanya. "Puasa?"

Fukunaga terkekeh. "Sekarang lagi puasa mas. Jangan lupa."

Ehhh???

yamaguchi menepuk jidatnya pelan, malu sekali rasanya. Dia kembali menaruh gelas yang ia bawa lalu menghadap Fukunaga. "Huft, untung ada mas tadi."

"Wajar gan, namanya manusia suka lupa."

Keduanya tertawa.

"Dasar Human."

...

"GILA PANAS BAT DAH!"


Terushima mengeluh disiang itu karena cuaca yang terik. Dia dipilih anak anak kantor untuk membeli persedian kantor yang mulai habis karena dipakai terus menerus. Bukan berarti sendiri, ia ditemani 3 orang lainnya yang kini ikut terjebak macet bersamanya.

"Mending kita jalan dah. " Saut Kita yang saat ini mulai menyerah terhadap terik matahari. Keadaan bisa saja tambah buruk. Stamina mereka bisa habis karena ini. Padahal jam buka masih lama..

Nishinoya kalem, sudah biasa terbakar panas matahari. Dia nya aja gak terlalu tahan sama panas knalpot motor yang ada disampingnya. Sudah dipastikan pulang pulang item badannya kek kurma.

Tsukishima yang dibonceng sedari tadi hanya kipas kipas. Kertas berisi catatan barang yang diberi mami suga dia yang bawa, mayan kan jadi kipas dadakan muehehehe.

"Tsuk, kita minggir aja dah. Lu kuat jalannya gak?" Tanya Nishinoya. Bukan karena panas. Tapi lelah, mana motor ditambah berat badan Tsukishima buat dia pegel bawanya. Dia menghela nafas kasar. "Berat gilee!"

"Ya, kalo gitu mending dari awal gua aja yang bawa Bang." Tsukishima mulai menyulut emosi. Kesal memang mendengarnya, tapi benar juga. Seharusnya Nishinoya yang dibonceng

Lembur! •Haikyuu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang