ambyar lah.. :(

447 87 7
                                    

Galau mode

Hai arek arek!
Lama bat gak update. Monmaap gak ada ide dan wb menyerangku :'

btw, aku pengen banget update tolonkkk tapi susah bat nulisnya huwee :(

Selamat baca! 

o iya, jadi mau bikin ver. bulan puasa lagi :v 

wkwkwk


...

Kantor terasa biasa hari itu. Disertai hujan deras yang terasa terus menerus dikarenakan musim hujan membuat suhu dingin terasa sangat menusuk. Dan orang orang kantor pun semakin lambat mengejar deadlinenya. 



"Cuk! Dingin dingin gini enaknya makan mie ya. " Ucap Tanaka yang tengah bekerja. Beberapa orang menengok kearahnya dengan wajah kepingin tapi dalam hatinya menjerit. 'Deadline gua mepet woe, makan aja gak sempet gue.'



Nishinoya teman akrabnya pun terkekeh sebentar. Dia berkata sembari mengetik. "Mie terosss. Gua tau lu dari kemaren mentang mentang musim hujan makan mie terus."


"WEH, KOK LU TAU SU."


Yang lain mengangguk. Benar juga, mentang mentang sekarang musim hujan.. Ya gak harus makan mie tiap hari. Gede gedein asupan micin aja.


Nishinoya menatap kearah lain. Beberapa meja terlihat tanpa penghuni sedari tadi. Apalagi yang menarik perhatian itu meja Ennoshita dan Hinata. "Tumben sepi."


"Oh, gara gara musim hujan. Ada yang kena banjir dari kemaren." Celetuk Kinoshita.


Tanpa disadari yang lain, seseorang tengah berpikir keras. Bukan karena Kerjaan tentunya. Bahkan dia sampai keliatan galau. Alisnya berkerut dan matanya menatap tajam kelayar handpone.


Tsukishima yang berada disamping meja kerjanya mulai menyadari ekspresi tersebut. Dia menatap Kageyama. Rekannya itu tumben sekali tidak menyimak, dan Sisurai hitam itu seperti berpikir lebih keras saat ini. Dia membuka suara. "Lu ngapa dah?"


Kageyama menghela nafas. Kini dia memperlihatkan layarnya. Dia dengan seseorang perempuan manis tengah duduk dibatu dekat air terjun bagus. Tsukishima ber oh ria. "Wih, dimana tuh tempat? Bagus juga."



"OALAH CUK. Seng serius ki." Kageyama berucap kesal. Rasanya Ingin menabok surai kuning yang muncul tiba tiba dihadapannya. Sedangkan Tsukishima ikutan kesal. "Indonesian pliz."


"Bacod sok bule lu asw." Akhirnya Kageyama ngegas dengan bahasa indonesia. Walau terkadang suara medoknya itu agak tidak sinkron dengan ucapan gaulnya. dia bersungut. "Serius Tsuk. Aku iki pengen ngeupload foto bagus ini."


"Yaudah si. Upload tinggal upload." Ucap Tsukishima. Dia kembali menatap Layar tersebut. Tiba tiba dia tersenyum miring. "Oh. Apa yang difoto itu Selingkuhan lu, Makanya lu takut ketauan?"


'Sabar.. Aku ki kudu sabar karo konco as* ku iki.' (sabar. Aku ini harus sabar sama temen an*ing ku ini.)

Batin kageyama.



Helaan nafas kembali muncul. Mengesampingkan fitnah nya Tsukishima dia kembali curhat. "Dia ini temen kecilku. Cuma aku gak bisa upload karena takut dikira pacaran."

Tsukishima kembali mengangguk mengerti. "Trus? Bukannya lu jomblo?" 






Uhukk!!!

"I-iya sih. Tapi mantanku nanti liat cuk." Ucap Kageyama. Dia menatap kebawah dengan menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal. "Ntar kalo disangka aku udah punya pacar gimana?" 


'walah mas, sama aku aja mendingan.'

 author-2k20


"Ya bagus lah coeg. Gimana si?" Tsukishima akhirnya naik pitam. Kesel juga akhirnya denger penuturan yang penuh dengan keterbelitan Kageyama. Kageyama menatapnya sinis. "Bagus dari mana?!"



"Ya bagus. Tandanya lu move on dong."

"Ya nggak lah!"

"Dia kan mantan lu doang!!"

"Tapi aku ki iseh tresno cuk!!" (*Tapi aku ini masih cinta cuk.)




Krik...


Tiba tiba suasana kantor mendadak hening. Tanpa disadari semua orang yang berada dilantai itu menengok kearah mereka. Apalagi beberapa orang lumayan mengerti karena sekarang bahasa jawa cukup dimengerti banyak orang. Beberapa orang itu pun mulai terkekeh. Apalagi kini Fukunaga berteriak dari mejanya. "Oalahh. Ambyar ati mu mas!"

"Awokawokwk." 



Kageyama memerah malu. Dia salah tingkah karena mulai ditertawakan mas mas seniornya. Sial! Mulutnya ini kalau galau asal nyeplos kan. Dia berteriak. "N-nggak kok." 




"Pfft. Masih cinta toh. Yaudahlah, fokus ke kerjaan dulu. Ambyar nya nanti." Ucap Sugawara yang tiba tiba datang dengan tangannya mengacak surai Kageyama asal. Dia tertawa. Lalu memberikan setumpuk lembaran. Kageyama menghela nafas menatap lembaran yang bertambah dimejanya. "Deadline lagi deadline lagi."


"Heh, makanya kerjaannya yang niat. Pas mepet baru mulai kerjain."

"Gas terus mas!"



Mereka tertawa. Tsukishima yang tadi sebagai pendengar terkekeh juga. Tapi lebih memilih kembali bekerja ketimbang tertawa terbahak bahak seperti Nishinoya.


Nishinoya kembali menyeletuk. "Ngomongin ambyar gua jadi inget cendol dawet."


"Cendhol dawet. Takitang kitang!"


"Awokawokwk. Kok jadi itu su?!" Tanaka tertawa. Daichi memegang perutnya karena sakit. Saking terlalu banyak tertawa. Receh memang. Nishinoya berdiri lalu merentangkan tangan. "Ayo Sobat Ambyarku, kita berpelukan!"


"Kamu tidak sendiri." Tanaka mengangguk setuju. Kageyama mendengus kesal dengan wajah menahan malu. Keduanya bersiap memeluk sisurai hitam.


"Weh!!! Hentikan!!" Ucap Yamaguchi yang hanya tertawa sedari tadi. Perutnya sakit karena banyak tertawa. Mukanya memerah. "Sudah cukup! Kalian receh!"


"Lu kali!"

"Wong ambyar kok receh. Dari mananya?!"

Dan itu terus berlanjut sampai Ushijima datang dari lantai 3 dan memberikan deadline.

...



"Buah buah apa yang bau?" 



Nishinoya tiba tiba bertanya kepada Tanaka yang berada dihadapannya. Tanaka yang tengah sibuk membereskan meja terkekeh. "Noya plis. Jan mulai."


"Buahpak mu."


Fuak!


"Plis lah. Recehan jaman kapan itu." Ucap Tanaka. Bersiap mengumpat disela sela tawanya. Nishinoya bersedekap dengan wajah bangga. kegiatan beres beres berhenti sebentar. "Mau jaman berapa pun, Lu tetep ketawa kan?"


Dia menggeleng singkat. Bukan lawakan Nishinoya yang membuatnya terbahak. Dia menjelaskan. "Ya gua nya masih receh ama cendol dawet yeu.."


"Apa hubungannya?"


Mereka tiba tiba terdiam. Tanaka mendramatisir keadaan. Wajahnya tiba tiba menunjukan ekspresi sedih. "Ya emang mereka gak ada hubungan apa apa."

"Maksudnya?"

"Ya, masa lu gak tau.."

"Oh, dari SMA sampe sekarang pun lu belum ada hubungan apa apa sama dia?"

"Nah, itu lu tau."




'apaan si ni orang, malah nyambung nyambung curhat.' Batinya, menatap Tanaka karena tidak menghiraukan Lawakannya tadi. Miris. Nishinoya curiga, alih alih menjawab ucapannya. Yang terlontar dari mulut Tanaka itu sebenarnya ingin curhat. Nishinoya menatapnya dengan pandangan kesal. 'Buchin ya gini.' 



"Plis cuk, gak usah sedih. Gua tau inceranmu itu ya cuma Mbak Kiyoko seorang." Nishinoya sedari tadi menebak asal. Ya, setaunya hanya Kiyoko sih yang ia lihat dekat dengan Tanaka. Apalagi ketika ia mengatakan jaman SMA mereka. sudah pasti Mbak Kiyoko yang ia maksud.  Sedangkan orang yang diajak bicara cengengesan. "Kok lu tau gua masih ngincer mbak Kiyoko."


Nah kan bener.

"AU AH."

...
Tbc. 

vote komennya dipersilahkan tehe~


Lembur! •Haikyuu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang