E07

667 75 1
                                    


"Berhenti disana!" Ucap polisi tersebut.

Jimin langsung mendekati pria yang berseragam polisi itu dan memohon bantuan kepadanya.

"Pak! Tolong selamatkan sepupu saya. Jika tidak orang itu akan membunuhnya." Pinta Jimin pada polisi tersebut.

"Wah,hebat. Aktingmu sangat bagus Jimin-ssi! Bukankah kau yang merencanakan ini bersamanya?!" Ujar Taehyung menembakkan pelurunya ke atas.

Jisoo dan juga Seokjin sudah pingsan. Ya walaupun hanya satu tembakan tapi itu benar-benar membuat mereka tak sadarkan diri.

"Hei! Lepaskan gadis itu sekarang! Jika tidak aku akan menembakmu!" Ucap Inspektur bernama Kim Namjoon tersebut.
"Apa kau buta,tuan?! Kau tidak melihat aku juga membawa senjata?!" Balas Taehyung dengan senyuman yang meremehkan.

Taehyung malas berdebat. Dia tidak akan pernah membiarkan Rosé jatuh ditangan beranda-berandal itu. Walaupun dia tahu Jimin adalah sepupu Rosé,tapi dia tidak bisa memercayai nya begitu saja.

"Biarkan aku pergi dengan gadis ini atau kuhabisi kalian semua!" Ujar Taehyung.
"Apa yang kau maksud?! Turunkan gadis itu sekarang!" Teriak Inspektur Kim.

Sementara Jisoo dan Seokjin pingsan,Lisa dan juga Jungkook malah sudah melarikan diri agar tidak tertangkap. Akh,benar-benar menyebalkan bukan?

"Baiklah jika kau tidak ingin berdamai. Bagaimana jika kita bertarung?" Usul Taehyung."Bertarung? Apa maksudmu?" Tanya Inspektur Kim. "Saling menembak." Jawab Taehyung singkat.

Tanpa pertimbangan apapun Taehyung langsung saja mengarahkan pistol nya tersebut ke arah Inspektur Kim. Dalam hidupnya,prinsip hanyalah satu.

"Apapun yang mereka lakukan padaku,aku akan membalasnya. Maupun itu kesalahan kecil,tapi 'maaf' bukanlah gaya ku."
                                                   -Kim Taehyung

Namjoon membulatkan matanya tak percaya. Dia baru menemukan kasus yang seperti ini. Dimana dia harusnya menemukan pelaku tapi dia malah menemukan pembunuhan lagi.

Dan itu semua dilakukan oleh seorang anak SMA? Ah,itu konyol. Namjoon tidak tahu harus berbuat apa. Dia tidak bisa melawan anak SMA dengan menembaknya tanpa bukti bahwa dia bersalah.

DOR..!!

Tembakkan itu melesat ke arah Taehyung. Bukan dari Kim Namjoon ataupun Park Jimin. Melainkan,Jung Hoseok. Iya Detektif Jung Hoseok.

"Tidak!" Teriak Namjoon saat melihat Taehyung terjatuh ke tanah. "Hoseok-ah apa yang kau lakukan?!" Tanya Namjoon dengan nada yang tinggi.

"Apakah yang kulakukan ini salah? Aku hanya ingin menyelamatkanmu." Jawab Hoseok sambil menunjukkan ketulusannya.

Detektif Jung Hoseok. Dia lebih akrab disapa J-hope. Ya,mungkin karena banyak para anggota polisi yang selalu berharap padanya.

Karena dia tidak pernah mengecewakan apa yang sudah ditugaskan oleh atasannya. Hanya saja kali ini dia salah.

"Cepat bawa dia ke rumah sakit!" Teriak Namjoon pada bawahannya.

Mobil ambulance itu melaju dengan cepat. Membawa keempat orang yang sedang kesakitan itu. Menurutku Taehyung tidak akan selamat kali ini. J-hope benar-benar membidik kearah yang benar.

Iya,tepat pada bagian jantungnya. Hanya kecil kemungkinan untuk Taehyung selamat. Dan kurasa itu tidak mungkin.

"Jungkook-ssi? Dimana kau? Cepat ke rumah sakit sekarang. Aku akan mengirimkan lokasinya." Ucap Jimin di telepon. "Baiklah,aku kesana sekarang." Balas Jungkook dari seberang panggilan.

Namjoon sangat gelisah. Pasalnya Rosé adalah anak dari sahabat baiknya. Dia tidak tahu harus mengatakan apa jika Rosé tidak selamat kali ini. Ya,sekarang hanya tuhan yang dapat mengetahui segalanya.

"Inspektur,Rosé akan baik-baik saja bukan? Aku sangat khawatir padanya." Lirih Jimin sambil menampakkan wajah sedihnya. "Kuharap." Balas Namjoon.

Walaupun Jimin bergabung dengan Jisoo dan beberapa orang yang lainnya,tapi dia sama sekali tidak pernah berniat membunuh adik sepupunya itu.

Iya perkumpulan itu,semua orang disana benar-benar tidak ada yang bisa dipercaya. Pasalnya,semua orang memiliki motif masing-masing dalam perkumpulan itu.

"Maaf,keluarga nona Kim,dan tuan Kim?" Tanya Dokter yang keluar dari ruang UGD tersebut. "Saya dok,bagaimana keadaan mereka?" Tanya Namjoon khawatir.

"Mereka akan segera pulih. Ini hanya masalah waktu,mereka butuh istirahat yang cukup. Dan juga jika bisa jangan membuat mereka melakukan apapun dengan lengannya." Jelas Dokter tersebut.

Iya Seokjin dan Jisoo memiliki luka yang sama yaitu dilengannya. Hanya saja mungkin,berbeda tempat. Setelah itu giliran dokter yang menangani Rosé yang keluar dari ruangan tersebut.

"Keluarga nona Park?" Tanya Dokter tersebut ramah. "Saya dok," Jawab Jimin cepat. "Nona Park baik-baik saja,tapi dia bisa saja mengalami koma nantinya. Kami masih belum bisa memastikan hal itu,jadi maaf kami permisi." Ucap Dokter tersebut.

Jimin lega,pasalnya Rosé aman saat ini. Ah,bukan-bukan lebih tepatnya dia baik-baik saja. Jimin meminta Inspektur Kim untuk merahasiakan kejadian ini dari tuan Park. Iya ayah Rosé.

Dia hanya takut ayah Rosé akan kehilangan kepercayaan yang sudah diberikannya beberapa tahun yang lalu pada Jimin.

Dan sekarang,hanya Taehyung yang masih diruangan itu. Yang tidak dikhawatirkan siapapun keadaan nya. Kecuali Kim Namjoon.

Jimin tidak peduli apa yang akan terjadi dengan Taehyung. Dia malah berharap Taehyung pergi selamanya.

"Keluarga tuan Kim?" Tanya Dokter. "Saya dok,bagaimana keadaannya? Apa dia baik-baik saja?" Ucap Namjoon. "Maaf,tapi dia tidak bisa diselamatkan." Jawab Dokter itu singkat. "Apa?!" Ujar Namjoon tak percaya.

Jimin terlihat sedikit tersenyum saat dokter mengatakan hal itu. Begitu juga dengan Jungkook dan Lisa yang baru saja datang.
Sementara Namjoon? Dia sedang berpikir bagaimana harus menebus kesalahannya.

Walaupun bukan dia yang menembaknya hanya saja rasa bersalah karena tidak bisa menghentikan itu akan terus menghantuinya. Benar bukan?

----------------------------------------------------------------

Hi guys! Makasih ya yang udah baca ceritaku! Tapi,ayo dong vote dan juga comment. Gratis lho,ga bayar..hehe..😅

Saranghae❤

Salam,
Author.

TIMES [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang