E05

741 92 1
                                    


"Rosé! Dimana kau?!" Teriak Jimin.

Jimin datang tepat pada saat seharusnya Rosé bisa membongkar siapa pelaku pembunuhan Jennie yang sebenarnya.

"Ah,sial. Awas saja kau Jimin-ssi!"
Ucap Rosé geram.

Rosé menghampiri Jimin sebelum Seokjin mendengar teriakannya. Rosé sebenarnya tidak percaya jika Seokjin lah dalang dibalik semua hal yang terjadi sekarang.

"Ada apa?!" Tanya Rosé ketus. "Apa yang sedang kau lakukan disana? Cepat,kita harus pergi." Jawab Jimin.

Jimin kemudian membukakan pintu mobil untuk Rosé. Sedangkan gadis itu tidak peduli dan hanya masuk dengan kekesalan yang tersimpan dibenaknya.

Jimin memang tidak sepenuhnya salah,karena itu tidak disengaja. Tapi Rosé kesal bukan karena Jimin,melainkan apa yang sebenarnya terjadi.

"Bagaimana dengan Taehyung?" Ucap Rosé membuka suara. "Hm? Ah dia sudah pulang duluan." Jawab Jimin yang masih fokus dengan jalanan didepannya.

Rosé hanya perlu bukti. Bukti yang bisa mengungkapkan segalanya. Walaupun tahu kebenarannya,tapi manusia tidak bisa percaya hanya dengan kata-kata. Meskipun itulah kebenaran yang sebenarnya.

"Oppa,bisakah kau menurunkan aku didepan sekolah kita?" Tanya Rosé. "O-oppa? Kau memanggil ku oppa? Ah,yang benar saja." Jawab Jimin tertawa kecil.

"Memangnya tidak boleh?" Ucap Rosé kesal. "Ada apa? Kenapa mendadak ingin kesana? Kau tahu kan disana sedang dijaga dengan ketat?" Ujar Jimin yang sekarang suasananya menjadi serius.

Siapapun orangnya pasti penasaran akan kebenaran dari kasus yang mungkin berbelit-belit ini. Rosé hanya yakin bahwa sekolah itu punya rahasia dibalik kematian Kim Jennie.

"Turunkan saja." Balas Rosé malas. "Apa kau mengetahui pelaku pembunuhan Jennie?" Tanya Jimin yang kemudian memberhentikan mobil tersebut dipinggir jalan. "Kurasa." Jawab Rosé seraya turun dari mobil Jimin.

Jimin tidak menurunkan Rosé tepat didepan sekolah,ya karena dia tahu banyak polisi yang menjaga tempat itu.

Dia menurunkannya di gang kecil yang menuju area belakang sekolah. Ya benar,Rosé akan masuk dari belakang.

"Sial. Aku harus memberi tahu tentang hal ini padanya." Ujar Jimin saat Rosé sudah berjalan pergi jauh dari tempat mobil Jimin berada.

Mobil Jimin melaju sangat cepat. Sangat terlihat diwajahnya bahwa ia khawatir. Mungkinkah jika Jimin juga terlibat dalam kasus ini? Atau mereka bersekongkol?

"Taehyung-ah cepat kemari. Aku sedang ada dibelakang sekolah kita. Aku membutuhkan bantuan mu sekarang." Ucap Rosé ditelepon yang kemudian mematikan teleponnya.

Saat ini Rosé sedang tidak percaya dengan siapapun. Tapi anehnya orang yang begitu ia benci sekaligus ia cintai malah dipercayai nya sekarang. Dia yakin pria brengsek
itu tidak bersalah.

Rosé benar-benar kesal pada pria itu. Bayangkan saja dia harus menunggu nya hingga fajar tiba sekarang. Ya memang walau hanya 3 jam tapi itu benar-benar menyebalkan.

"Ada yang bisa ku bantu nona?" Tanya Taehyung tanpa merasa bersalah sedikitpun. "Brengsek! Kau membuatku menunggu selama ini?!" Ucap Rosé geram.

Akh,sangat menyebalkan bukan? Tapi ya sudahlah kali ini Rosé tak bisa melakukan apapun. Dia membutuhkan bantuan pria itu. Jadi,sekarang dia harus menyingkirkan kekesalannya itu.

"Sudahlah cepat,kita tidak punya banyak waktu." Ujar Rosé memasuki sekolah dengan cara memanjat tembok sekolah tersebut."Apa kau bisa melakukannya?" Tanya Taehyung meremehkan.

"Ini mudah. Argh!" Teriak Rosé saat pijakannya meleset. "Kau tidak bisa kan? Sudahlah mengaku saja,sini biar ku bantu." Balas Taehyung. "Tidak usah,hari ini aku memakai rok pendek. Kau akan mengambil kesempatan nantinya." Ucap Rosé.

Rosé sering menaiki tembok itu untuk bolos dari sekolah. Tapi hari ini,entah kenapa ia tidak bisa melakukannya. Apakah karena ia tidak memakai kursi dibawahnya? Ya benar,pasti karena itu.

Jika kita memakai kursi,maka memanjat tembok itu lebih mudah kan? Sedangkan tanpa bantuan apapun Rosé tak bisa memanjatnya sekarang. Apakah dia harus meminta bantuan Taehyung? Ah tidak-tidak dia akan mengambil kesempatan.

"Apa yang kau pikirkan? Wah,kenapa kau memikirkan hal kotor seperti itu? Apakah aku pernah kurang ajar dengan wanita? Tidak kan?" Balas Taehyung dengan kekehan kecilnya yang terkesan jahil.

"Baiklah,aku tahu apa yang kau pikirkan. Kemari,harusnya kau lewat simi saja agar lebih mudah." Lanjut Taehyung menunjukkan sebuah jalan yang ia buat bersama teman-temannya.

Rosé tidak mengatakan apapun dan hanya mengikuti Taehyung. Dia mencoba untuk percaya dengan pria itu. Walau sebenarnya tidak ada yang bisa dipercayai dari pria itu jika hanya melihatnya sekilas.

Taehyung terkesan nakal. Tapi bagi Rosé dia lebih baik dari laki-laki manapun yang pernah ia temui,tepatnya kedua setelah ayahnya.

"Apa yang ingin kau buktikan? Kurasa kau sudah tahu pembunuhnya." Ucap Taehyung setelah mereka berdua masuk. "Kau benar. Aku hanya perlu bukti." Jawab Rosé singkat.

Sekolah itu. Ia yakin sekolah itu yang bisa menjelaskan segalanya. Karena semua nya terjadi disana. Dimulai dari kesalahpahaman yang menimbulkan perpisahan. Dan berakhir dengan pembunuhan.

"Taehyung-ssi,apa itu Jennie?" Tanya Rosé sembari menunjuk wanita yang berdiri ditepi atap gedung sekolah. "Arwahnya? Oh aku merinding." Jawab Taehyung bermain-main.

Taehyung mengatakan hal itu sebelum ia melihat apa yang Rosé tunjukkan. Taehyung memang seperti itu,dia selalu mengambil kesimpulan tanpa mendengarkannya terlebih dahulu. Ya singkatnya seperti itu.

"Lihat itu." Balas Rosé sambil mengarahkan wajah Taehyung kearah wanita yang berdiri ditepi atap gedung sekolah tersebut. "Bukan dia,percayalah." Ujar Taehyung.

Iya,Rosé percaya hanya saja untuk apa wanita itu menyamar menjadi Jennie dan berkeliaran diatap sekolah seperti itu? Sangat membuang-buang waktu.

Sesaat setelah itu Taehyung melihat kearah lain dan melihat bahwa ada seseorang yang beridiri diatap gedung yang lainnya. Hanya saja dia membawa senjata.

"Rosé kita harus bersembunyi,cepat!" Ucap Taehyung menarik tangan Rosé untuk bersembunyi. "Ada apa?" Tanya Rosé panik. "Ada seseorang disana,lihat itu." Jawab Taehyung mengarahkan pandangan matanya kearah orang tersebut.

Taehyung hanya merasa bahwa orang itu memiliki niat yang jahat. Entah mengarah kepada siapa hanya saja itu yang ia rasakan. Sesuatu seperti bahaya yang akan mengincar nyawa mereka berdua.

Orang itu mendekat. Tepat sekali,mereka mendekat kearah Taehyung dan Rosé. Entah dari mana orang misterius itu tahu kehadiran mereka,tapi yang jelas saat ini mereka benar-benar dalam bahaya.

"Rosé! Cepat pergi dari sini!" Bisik Taehyung yang merasa langkah orang itu semakin dekat.

"Apa? Bagaimana mungkin aku meninggalkan mu disini sendirian?" Tanya Rosé khawatir. "Pergi sekarang!" Teriak Taehyung kencang.

Taehyung tidak menghawatirkan nyawanya saat ini. Yang ia khawatirkan hanya lah Rosé,tapi begitupun juga dengan Rosé.

Dia sangat mencemaskan pria itu,tapi mereka tida bisa mati bersama setidaknya harus ada yang membalaskan dendam salah satu dari mereka nantinya.

"Baiklah,jaga dirimu." Ucap Rosé seraya memeluk Taehyung singkat. "Cepat pergilah!" Teriak Taehyung lagi.

Orang itu semakin dekat dengan mereka. Tapi anehnya langkah itu tidak terdengar lagi setelah Rosé pergi dari tempat itu. Astaga,apa orang itu hanya mengincar Rosé?

"Argh!" Teriak Rosé dari arah lain. "Rosé!" Ucap Taehyung yang kemudian berlari dengan cepat menghampiri gadis itu.

"Seokjin hyeong?!"
------------------------------------------------------------

Makasih banyak ya buat yang udah baca! Tapi,ga ada salahnya juga kan kalo vote+comment juga. Semoga banyak rezeki nya dan sehat selalu,buat yang udah baca+vote dan comment...

Saranghae❤

Salam,
Author.

TIMES [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang