E10

592 63 2
                                    


"Kau Rosé bukan?" Ucap pria tersebut.

Rosé memandang pria tersebut heran. Rasanya sangat familiar untuknya. Entah ia lihat pria ini dimana,tapi rasanya seperti tidak asing.

"Iya benar. Kau siapa?" Tanya Rosé. "Kenapa kau disini? Sedang apa?" Ucap pria tersebut. "Apa kau yang disuruh nona Jisoo untuk menjemput ku?" Ujar Rosé. "Jisoo?!"

Seketika pria itu langsung menarik tangan Rosé dan membawanya pergi. Rosé tidak tahu apakah benar pria ini yang disuruh Jisoo ataukah pria ini ingin menculik nya?

"Lepaskan aku! Kau bukan suruhan nona Jisoo kan?" Ucap Rosé. "Jangan-jangan kau penculik!" Teriak Rosé.

Pria itu melihat ke sekeliling. Semua orang yang berada disekekiling mereka memperhatikan pria itu tidak biasa. Tapi dia tidak peduli dan tetap menarik Rosé untuk ikut bersamanya.

Sementara itu,Jisoo sudah sampai di rumah sakit sekarang. Benar saja Jimin ada diantara kerumunan itu. Dia masih belum keluar dari rumah sakit,karena merasa Rosé tidak mungkin pergi sendirian.

"Jimin-ssi!" Teriak Jisoo. Jimin menoleh. "Kau? Sedang apa kau disini?" Tanya Jimin.
"Apa kau menjari Rosé tuan Park?" Ujar Jisoo. "Kau membawanya?!" Ucapnya terkejut.

Jimin kira Taehyung yang membawa Rosé pergi dari rumah sakit. Pasalnya hanya Taehyung dan Lisa yang mengetahui bahwa Rosé baru sadar sejak kemarin malam.

"Dimana kau membawanya?!" Tanya Jimin. "Tenang lah,dia aman bersamaku." Jawab Jisoo santai.

Telepon Jisoo berdering,menandakan ada seseorang yang memanggil nya.

"Iya? Bagaimana?" Tanya Jisoo. "Apa?!" Nadanya berubah menjadi naik sekarang. "Dia tidak ada." Ucap Seokjin dari seberang telepon. "Aku meninggalkan nya disana." Ujar Jisoo yakin.

Jika bukan suruhan Jisoo yaitu Seokjin,lalu siapa yang membawa Rosé pergi dari sana? Taehyung? Ah,kurasa bukan. Rosé pasti sudah akan berterik dan berlari secepat mungkin untuk melepaskan dirinya.

Jika benar Taehyung. Rosé sudah tahu wajah pria itu dan yang dia tahu Taehyung itu jahat untuknya. Jadi tidak mungkin jika Taehyung yang membawanya.

"Ada apa?" Tanya Jimin. "Rosé hilang." Jawab Jisoo. "Apa katamu?! Bagaimana bisa?! Kau bilang dia aman bersamamu." Ujar Jimin geram. "Ini bukan salahku tapi Kim Seokjin. Dia datang terlambat." Ucap Jisoo yang tak mau disalahkan.

Jimin dan Jisoo segera menuju tempat Rosé terakhir berada disana,yaitu trotoar. Mobil Jimin melaju secepat mungkin. Sampai tibanya disana ia melihat Kim Seokjin yang juga sedang mencari Rosé.

"Hyeong!" Teriak Jimin. Seokjin menoleh. "Apa kau tidak melihatnya pergi?" Tanya Jisoo. "Jika aku melihatnya maka akan ku kejar." Jawab Seokjin.

Mereka bertanya pada orang-orang yang berada di trotoar tersebut dan mencari Rosé. Tapi nihil. Rosé tetap tidak ditemukan.

"Lepaskan aku! Sebenarnya siapa kau?!" Teriak Rosé saat pria itu membawanya ke gudang tua yang sangat lusuh. "Oh! Apa kau mau macam-macam dengnku?!" Ujar Rosé lagi.

Pria itu melepaskan tangan Rosé dan Rosé mulai berjalan mundur sembari pria itu sedang membuka gembok pintu.

Bruk..

Rosé menabrak seseorang. Dia takut orang itu adalah sekongkolan nya. Tapi,baiklah mari kita positive thingking saja. Siapa tahu dia Jimin.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya pria tersebut tepat diantara leher dan telinga Rosé. "Si-siapa kau?" Tanya Rosé gugup.

Rosé berbalik ke arah pria itu dan tak disangkanya bahwa pria yang berada dibelakangnya ini adalah Taehyung.

"Hyeong! Apa kau yang membawanya kemari? Ah,kau sangat baik. Aku mencintaimu!" Teriak Taehyung pada Yonggi. "Ah,sudahlah." Jawab Yonggi yang kemudian masuk ke dalam gudang itu.

TIMES [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang