E15

710 59 2
                                    


"Jadi bagaimana? Kau ikut aku,atau Rosé?" Tanya Jisoo.

Jimin ragu sebenarnya. Dia tidak tahu harus mengikuti hatinya atau logikanya. Terkadang cinta itu membuat semuanya menjadi rumit.

"Aku akan tetap disini." Jawab Jimin yang kemudian duduk kembali ditempatnya. "Dasar bodoh." Balas Jisoo.

"Hyeong,maafkan aku. Aku harus pergi." Ucap Jungkook. "Iya,aku mengerti. Pergilah." Balas Jimin tersenyum manis.

Mereka ber-4 pun pergi meninggalkan Jimin yang lebih memilih Rosé dibandingkan pergi untuk melarikan diri.

Bagi Jimin,masa lalu itu tidaklah penting. Jika dia bisa menebusnya dengan dipenjara atau mati ditangan Taehyung,dia rasa itu setimpal dengan apa yang sudah ia perbuat.

Dia menyesali semuanya. Jika memang ada alat yang bisa mengubah waktu,maka ia akan mencarinya. Dimanapun itu,yang terpenting dia bisa mengubah segalanya.

"Sepertinya mereka sudah pergi,coba buka pintunya." Ujar Rosé. "Bagaimana jika belum?" Tanya Taehyung. "Kita bersandiwara lagi. Mudah kan?" Ucap Rosé.

Taehyung perlahan membuka pintu tersebut. Ya,benar semuanya sudah ia rencanakan. Sebenarnya Jimin lebih aman daripada ke-4 orang yang telah lari itu.

Mereka akan berhadapan dengan polisi dulu,sementara Jimin? Dia akan langsung dibawa dan tidak perlu melawan.

"Lho,Jimin-ssi?!" Ucap Taehyung terkejut. "Ah,Taehyung-ah. Aku minta maaf atas kejadian masa lalu itu. Mereka telah kabur." Balas Jimin.

Rosé mengernyitkan dahinya bingung. Pasalnya,kenapa Jimin memilih disini dan tidak ikut melarikan diri bersama mereka?

Padahal Jimin lah yang dilihat terakhir kali oleh Rosé saat ia pingsan. Tapi kenapa dia malah disini dan tidak kabur saja?!

"Kenapa kau disini?" Tanya Taehyung. "Apa kau tidak marah mereka melarikan diri darimu?" Ucap Jimin balik bertanya. "Tidak," Ujar Taehyung.

Mereka kemudian mengikat Jimin kembali dan mengajaknya untuk pergi ke tempat dimana drama para polisi dan pencuri akan berlangsung.

"Apa kalian yang merencanakan hal ini? Rosé apa ingatanmu telah kembali?" Tanya Jimin disepanjang perjalanan.

Sementara itu ke-4 orang tersebut masih belum tahu bahwa ada polisi yang mengepung mereka didepan nanti.

Dengan wajah bangganya Jisoo berlari sembari  tertawa kecil saat mengingat Taehyung yang mungkin saat ini pasti sedang memarahi Jimin karena tidak menghentikan mereka untuk kabur.

"Taehyung-ssi,kau pikir bisa melawanku? Ah,kau bercanda." Ucapnya dalam hati.

Para polisi sudah siap ditempatnya masing-masing. Mereka sudah menyiapkan beberapa senjata yang mungkin akan diperlukan jika mereka melawan.

"Oppa! Itu polisi kan?!" Teriak Lisa. "Dimana?" Tanya Jungkook. "Ah,sial! Apa kita dijebak?!" Ucap Jisoo geram.

Mereka sibuk memikirkan cara untuk menghindar serta,mencari jalan keluar. Mereka tidak tahu mau kemana untuk saat ini. Karena tidak ada jalan yang bisa mereka lewati.

"Hei! Kim Jisoo! Apa kau menyukai rencanaku?!" Teriak Taehyung dari arah yang berlawanan. "Brengsek! Dasar bedebah sialan kau Taehyung!" Teriak Jisoo.

Jisoo teramat geram dengan sikap Taehyung yang terlalu pintar untuk melawan kelicikannya. Dia mencintai Taehyung,ah tidak-tidak. Itu tidak bisa dikatakan mencintai bukan?

Tentu saja,bagaimana mungkin hal seperti itu dikatakan Cinta? Cinta adalah sebuah kata yang memilki banyak arti didalamnya.

Jika kita mencintai seseorang,yang mencintai orang lain. Kita tidak harus merebutnya,melainkan tetap membuat orang yang kita cintai bahagia.

TIMES [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang