E08

574 75 2
                                    


"Terimakasih telah membantuku."

Malam itu sudah larut. Tapi Jimin masih menunggu Rosé membuka matanya sedari tadi. Dia hanya ingin meminta maaf pada Rosé. Dia takut jika Rosé sadar ia tak akan ingin melihatnya lagi.

Tapi,dia juga tidak ingin Rosé terus berbaring selama itu. Dia belum memberi tahu keadaan Rosé saat ini pada orang tuanya. Dan Jimin meminta pada inspektur Kim untuk merahasiakannya juga.

"Chaeyong-ah,kenapa kau terus memejamkan matamu? Bukalah,aku sangat merindukan mata mu yang indah itu." Lirih Jimin sambil memegang tangan Rosé. "Jimin-ssi." Panggil Inspektur Kim Namjoon.

Namjoon datang setelah dia membersihkan dirinya. Tadinya,dia ingin mengurus pemakaman Taehyung.

Karena bagaimanapun dia juga bertanggung jawab atas kematiannya.
Tapi dokter bilang Taehyung akan diurus keluarganya.

"Taehyung-ssi,dia sudah tiada." Ucap Namjoon sedikit bergetar. "Biarkan saja,aku tidak peduli padanya." Ujar Jimin.

Jimin memang tidak pernah peduli apa yang Taehyung lakukan dan apa yang terjadi pada Taehyung,semenjak hari itu.

****

"Jennie-ssi,bisakah aku bicara padamu?" Tanya Jimin sedikit malu. Bagaimana tidak? Akh,dia akan mengutarakan perasaan nya hari ini. "Hm? Baiklah,ada apa?" Jawab Jennie ramah.

Jimin tersenyum lebar saat mendengarnya.
Ya,kalian juga pasti pernah merasakan hal itu bukan? Dunia seperti berhenti seketika dan jantung seperti berdegup sangat kencang. Itu yang dinamakan cinta bukan?

"Jennie-ssi! Saranghae!" Teriak Taehyung dari pintu masuk. "Apa?!" Ujar Jennie terkejut. "Apa kau mau menjadi pacarku?" Tanya Taehyung.

Senyuman Jimin memudar seketika. Jantungnya seakan berhenti berdetak. Hatinya retak tanpa bentuk dan hanya berserakan. Sementara Jennie?

Dia juga sudah sangat mencintai Taehyung,tapi dia hanya bisa memendamnya saat ini. Tapi sekarang? Ah,ini seperti mimpi.

"Aku mau." Balas Jennie tersipu malu.

****

"Bagaimana dengan Rosé? Dia sudah sadar?" Tanya Namjoon kemudian. "Yaa,seperti yang kau lihat dia masih tidak mau membuka matanya. Mungkin dia sangat membenciku inspektur." Jawab Jimin dengan sedikit kekehan kecil.

Hari demi hari yang dilakukan Jimin hanyalah menunggu kedua kelopak mata itu terbuka. Berharap menampakkan mata indah milik seorang gadis cantik itu.

Bulan depan,Jimin beserta angkatannya akan segera lulus. Dan kemungkinan terbesar dia akan lulus dengan nilai yang buruk.

Bagaimana tidak? Dia lebih suka menunggu mata gadis cantik itu terbuka dibandingkan membuka matanya sendiri untuk menatap masa depan.

"Rosé sudah sadar?" Tanya seorang wanita cantik yang berdiri diambang pintu. "Belum,dia masih tidak membuka matanya." Jawab Jimin lirih.

Sementara itu ada seseorang yang masih ingin membalaskan dendam yang sudah melewati puncaknya itu.

"Ini waktunya." Ujar seseorang tersebut,sambil menampakkan senyuman miring diwajahnya.

Beberapa bulan kemudian..

"Akh,kepalaku sangat sakit."
Ucap Rosé yang sekarang telah terbangun dari tidur panjangnya.

Rosé sedang memandang senja yang sebentar lagi akan menghilang. Ditambah lagi dengan suasana taman rumah sakit yang sangat indah. Rasanya sangat menyegarkan.

"Rosé!" Teriak Jimin sambil melambai-lambai kan tangannya.

Bruk..!!

Pandangan Rosé tiba-tiba kabur seketika. Dia tidak bisa melihat Jimin ataupun senja dengan jelas. Dan mendadak tubuhnya hilang keseimbangan dan ia pingsan.

"Astaga,Rosé!" Teriak Jimin lagi.

Jimin langsung berlari cepat kearah Rosé dan langsung membawanya ke ruang rawat. Dan segera memanggil dokter.

"Jungkook,ssi kudengar Rosé sudah sadar. Bisakah kita menjenguknya?" Tanya Lisa seraya menggandeng lengan Jungkook. "Oh? Benarkah? Baiklah,mari kita jenguk dia." Jawab Jungkook tersenyum manis.

Tapi seketika senyuman itu pudar. Dia sangat-sangat terkejut dengan apa yang sekarang ada dihadapannya.

"Argh!" Teriak Lisa saat tiba-tiba seseorang memukulnya dari belakang. "Lisa! A-apa yang kalian lakukan disini?" Tanya Jungkook gemetar. "Membalaskan dendam." Jawab pria itu.

Jungkook mulai menjatuhkan tubuhnya berlutut. Dia tidak tahu harus melakukan apa agar pria itu bisa memaafkan nya.

"Tolong lepaskan Lisa! Dia tidak bersalah." Lirih Jungkook. "Tidak bersalah katamu? Kau sudah lupa?! Dia yang melemparkan pisau kearahku! Lihat,telapak tangan yang indah ini telah rusak karenanya!" Teriak Taehyung.

Iya,pria itu masih hidup. Kim Taehyung. Siapa yang menyangka dirinya masih hidup sampai sekarang? Tidak ada bukan? Tapi kali ini ia tidak sendirian.

"Hyeong maafkan aku dan Lisa. Aku berjanji akan membantumu." Ujar Jungkook. "Ah bodoh! Tentu saja kau berkata seperti itu! Karena nasibmu ada di tangan ku sekarang!" Teriak Taehyung lagi.

Jungkook memang bersalah atas segalanya. Dia telah membantu Jisoo melakukan pembunuhan Jennie. Dan sekarang tidak mungkin jika seorang Kim Taehyung akan melepaskan nya dengan semudah itu.

"Katakan dimana Rosé sekarang." Ucap Taehyung yang terdengar mengancam. "Dia masih ada dirumah sakit itu." Balas Jungkook. "Hyeong,urus mereka untukku. Aku akan segera kembali." Ujar Taehyung.

Dia kemudian berjalan kearah Rumah Sakit dimana tempat Rosé dirawat. Dia berjalan dengan cepat dan merasa seperti kehidupannya akan berjalan kembali.

"Dokter,bagaimana dengan keadaan Rosé?" Tanya Jimin khawatir. "Tuan Park,bisakah kita bicara di ruangan ku?" Balas Dokter itu.

Jimin menganggukkan kepalanya mengerti. Dia mengikuti Dokter itu dan berjalan dibelakangnya,dengan perasaan yang bercampur. Dia berharap Rosé akan baik-baik saja sekarang.

"Bagaimana dok?" Tanya Jimin lagi. "Begini,keadaan nona Park sudah stabil tetapi.." Jawab Dokter itu ragu.

Sementara Rosé sudah terbangun dan masih memegangi kepalanya yang terasa seperti berputar-putar itu.

"Nona Park,anda sudah bangun?" Ucap perawat itu ramah. "Akh,kenapa kepalaku sangat sakit?" Tanya Rosé. "Tenang saja anda akan baik-baik saja setelah ini. Saya permisi dulu." Jawab perawat tersebut.

Taehyung sudah berada di pintu masuk rumah sakit sekarang. Tapi langkahnya terhenti saat ia memikirkan,apa Rosé akan baik-baik saja. Ataukah? Dia masih terbaring di ranjang rumah sakit itu.

"Aku terlihat cantik disini bukan? Hahaha." Ujar Rosé sambil melihat foto di handphone nya. "Tapi," Ucapannya terpotong.

"Rosé!" Teriak Taehyung sambil membuka pintu itu keras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rosé!" Teriak Taehyung sambil membuka pintu itu keras.

"Kau?!"
----------------------------------------------------------------

Makasih banyak ya guys yang udah baca+vote juga! Aku harap kedepannya bakal banyak lagi yang baca dan juga
vote+comment!

Saranghae❤

Salam,
Author.

TIMES [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang