E11

517 64 0
                                    

"Turutilah perintahnya,maka kau akan diperlakukan bak ratu di istana." Ujar Yonggi.

Rosé hanya menatap punggung pria itu semakin jauh,sementara Lisa dan Jungkook masih tidak tahu apa yang telah terjadi pada Rosé.

"Rosé,apa kau tidak mengingat kami?" Tanya Jungkook. Rosé menggeleng. "Tidak,memang kalian siapa?" Tanyanya.

Lisa dan Jungkook saling bertukar pandang sekarang. Mereka bertanya-tanya apa yang terjadi pada Rosé saat ini. Mungkinkah dia bilang ingatan? Itulah yang terlintas dipikiran mereka masing-masing.

"Oh iya jika kalian mengenalku,apakah kalian tahu dimana ini? Apa ini dekat dengan rumah Jimin?" Tanya Rosé.

"Jimin? Apa kau tidak membencinya?" Ujar Jungkook. "Hm? Untuk apa? Dia tunangan ku." Jawab Rosé

Jungkook dan Lisa tertawa saat mendengar apa yang baru saja Rosé katakan. Baginya itu sangat lucu. Bagaimana bisa seseorang yang bekerja sama untuk membunuhnya malah menjadi tunangannya? Hahha..

"Rosé apa kau mau mendengar cerita kami?" Tanya Lisa. "Hm? Apa?" Balas Rosé.

Sementara itu ketiga orang ini,yaitu Jimin,Jisoo,dan Seokjin sudah berada dibelakang sekolah. Yang tadinya adalah makan mereka.

"Tidak ada siapapun disini." Ucap Jimin. "Hm? Lalu dimana mereka?" Tanya Jisoo.

Mereka bodoh. Bagaimana mungkin seorang Kim Taehyung menyembunyikan Rosé dan juga 2 orang lainnya itu ditempat yang diketahui mereka?

"Tunggu,bukankah itu Yonggi?" Tanya Seokjin. "Dimana?" Balas Jimin. "Wah,benar itu Yonggi. Tapi mau kemana dia?" Tanya Jisoo lagi. "Bagaimana jika kita mengikutinya?" Usul Jimin.

Mereka mengikuti Yonggi pelan-pelan. Yah,mereka tahu dulu Yonggi dan Taehyung sudah seperti saudara. Dan masuk akal jika Taehyung meminta bantuan pada Yonggi.

"Jadi,pria itu yang bersekongkol untuk membunuhku bersama nona Jisoo?!" Ujar Rosé tak percaya. "Benar,untungnya Jimin oppa yang menyelamatkan mu." Balas Lisa berbohong.

Lisa dan Jungkook menceritakan bahwa Taehyung beserta Jisoo berencana ingin membunuhnya. Karena Taehyung dan Jennie itu berpacaran.

Dan semenjak Rosé muncul dalam kehidupan mereka,hubungan Jennie dan Taehyung semakin renggang. Dan tidak masuk akalnya lagi mereka bilang itulah motif pembunuhan Jisoo karena dia adalah kakaknya.

"Tunggu,tapi kenapa Taehyung membantunya? Jika hubungan mereka semakin renggang karena ku,bisa dipastikan Taehyung menyukai ku kan?" Ucap Rosé yang membuat Lisa dan Jungkook kebingungan.

Sembari Rosé menunggu Jawaban kedua temannya itu,Taehyung sudah datang lebih dulu sambil menggebrak pintu.

"Taehyung?" Ujar Rosé.

Sementara itu Yonggi sedang berjalan dan masih menikmati sebuah coffee dingin digenggaman nya. Dan tentunya masih diikuti oleh ketiga orang tersebut.

"Kemana dia akan pergi?" Bisik Jisoo. "Aku tidak tahu,berdoalah bahwa dia akan membawa kita pada Rosé." Balas Seokjin.

Beberapa menit kemudian,Yonggi berhenti tepat dimana Rosé dan juga kedua orang lainnya disekap.

"Apa ini tempatnya?" Tanya Jimin. "Kurasa. Ayo kita tangkap Yonggi terlebih dahulu kemudian kita selamatkan Rosé." Ujar Jisoo.

"Dengan apa?" Balas Jimin. "Seorang penjahat itu harus siap dalam keadaan apapun." Ucap Jisoo sambil menunjukkan pisau yang ia bawa.

Jimin dan Seokjin menganggukkan kepalanya mengerti. Mereka bertiga berjalan mendekat kearah Yonggi untuk menusuk nya dari belakang.

Argh..!!

Bukan teriakan Yonggi melainkan,teriakan dari ketiga orang yang ingin membunuh Yonggi. Taehyung mengikat ketiga orang tersebut dengan kecang,hingga bernapas pun susah untuk mereka lakukan.

Taehyung dan Yonggi sudah tahu bahwa Jimin,Jisoo,dan Seokjin akan mencari keberadaan Rosé. Dan tentunya Yonggi tahu kalau mereka mengikutinya sedari tadi.

Dan,siapa juga yang tahu kalau ini rencana mereka?

"Lepaskan!" Teriak ketiga orang tersebut. "Untuk apa?" Tanya Taehyung. "Aku tidak bisa bernapas!" Teriak Jisoo. "Lantas? Apa hubungannya denganku?" Balas Taehyung.

Taehyung menyeret ketiga orang tersebut untuk memasuki markas. Mereka kesakitan tapi mereka pun tidak bisa melakukan apapun. Karena bergerak saja sangat sulit.

Jimin berharap setidaknya Rosé memang berada disana,tidak peduli jika dia harus disekap oleh Taehyung. Tapi setidaknya dia akan tahu bahwa Rosé baik-baik saja.

"Hyeong!" Teriak Jungkook saat Taehyung membawa masuk ketiganya. "Eonnie!" Balas Lisa. "Ah,Jungkook-ssi kenapa kau bisa berada disini?" Tanya Seokjin. "Aku dipaksa olehnya." Jawab Jungkook.

Jimin,tidak melihat Rosé dimana pun. Yang ada disana hanya Jungkook dan Lisa. Bukan yang ia harapkan. Jimin selalu berpikir kenapa dia mengkhawatirkan gadis itu.

Mungkinkah jika Jimin telah jatuh hati padanya? Itu tidak penting sekarang. Jika Rosé tidak ada bersama Taehyung,lalu dimana dia?

Walaupun Jimin tahu sikap Taehyung seperti iblis,tapi lebih baik Rosé bersama Taehyung. Karena tidak ada yang mencintai Rosé sebesar yang Taehyung rasakan.

"Taehyung-ssi! Dimana Rosé!" Teriak Jimin. "Aku tidak tahu,cari saja sendiri." Balas Taehyung menampakkan senyuman miringnya.

Taehyung berhasil membawa Rosé ketempat lain sebelum Jimin dan juga kedua temannya itu datang ke markasnya.

Rosé dibawa ke markas yang berada dibelakang sekolah itu. Jisoo,Jimin dan Seokjin itu mungkin memang licik,tapi Taehyung lebih pintar.

"Akh,dimana aku?" Ujar Rosé sembari memegangi kepalanya. "Tunggu,apa ini? Aku tidak diikat? Aa..!! Jadi,sekarang aku bisa melepaskan diri! Ya tuhan terimakasih!" Teriaknya kegirangan.

Rosé mengintip keluar Jendela untuk memastikan tidak ada siapapun diluar. Dan setelah itu dia pandangannya teralihkan kearah kayu yang mungkin dapat membantunya untuk kabur.

"Kurasa,aku akan memecahkannya saja." Gumam Rosé.

Dia berjalan kearah kayu itu dan menemukan sebuah buku diary kecil dan buku album foto. Awalnya dia tidak menghiraukan buku tersebut.

Tapi,dia melihat bahwa dalam buku diary itu tertempel fotonya dan juga ada beberapa orang yang pernah ia temui.

Dia tidak mempunyai waktu sekarang,harus kah dia membaca buku itu untuk menghilangi perasaan penasarannya?

Tapi bagaimana dengan misi melarikan diri? Ia memutuskan untuk membawa saja kedua buku itu. Keputusan ini bisa menguntungkan nya.

Prak..!!

Kaca tersebut pecah. Rosé tetap terus memecahkannya dengan keras. Dia berharap ini akan berhasil. Rosé melompat kearah luar jendela dengan bantuan kursi kayu yang sudah berdebu.

Dia tergesa-gesa,seakan-akan Taehyung ada dibelakangnya. Tapi untungnya tidak,Taehyung tidak ada dimanapun.

"Ah,sial. Kenapa aku harus jatuh dipecahan kaca yang kupecahkan sendiri? Sudahlah,itu tidak penting sekarang." Ucap Rose pada dirinya sendiri.

Rosé berjalan entah kemana. Dia hanya mengikuti kakinya saja. Kakinya terluka dan berdarah,sementara kepalanya begitu pusing. Rosé ingin berhenti tapi bagaimana jika dia bertemu Taehyung?

"Tolong,tolong aku. Siapapun tolong aku." Ucapnya yang kemudian pingsan.

"Rosé?!"
---------------------------------------------------------------

Makasih banyak ya buat yang udah baca juga udah vote+comment! Jangan lupa juga untuk terus vote cerita ini! Makasih banyak guys..

Saranghae❤

Salam,
Author.

TIMES [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang