~End~

1.1K 83 5
                                    


Namjoon menganggukinya. Sementara Rosé dan Taehyung masih menangisi kepergian Jimin. Walau Jimin salah,tapi bagi Rosé Jimin tetaplah pria pertama yang sudah membuatnya selalu merasa terlindungi.

Jimin selalu menyayangi Rosé layaknya seorang kakak yang baik. Hanya saja saat itu iblis tengah menguasainya. Perasaan cinta itulah yang telah mengubahnya.

Beberapa tahun kemudian..
                                            
                                          Melbourne, Australia

"Rosé! Bangunlah! Ada temanmu yang datang!" Ucap Ibu Rosé. "Baiklah." Balas Rosé yang masih mencoba membuka matanya.

Rosé kembali ke Australia setelah kejadian yang mungkin memberikan sedikit trauma untuknya. Dia melanjutkan kuliahnya,yang sempat tertunda itu.

Dia senang pada akhirnya semua kembali pada keadaan semula.

"Oh! Taehyung-ah! Kau disini?! Kenapa tak bilang bahwa hari ini sampai? Aku bisa menjemputmu." Teriak Rosé sembari memeluk Taehyung.

Taehyung pergi ke Australia hanya untuk melamar Rosé saat ini. Ya setidaknya dia harus bekerja dan juga mencari uang dulu untuk melamar gadis itu.

Dan sekarang tibalah waktu yang ia tunggu-tunggu. Waktu yang mungkin sedikit terlambat tapi tidak disesali. Pasalnya kapanpun itu yang terpenting mereka bisa bersama.

"Rosé kau tidak lihat bahwa ada ayah disini?" Ujar Ayah Rosé bercanda. "Ah,aku lupa." Balas Rosé.

Ayahnya hanya tersenyum melihat tingkah laku putri keduanya tersebut. Bagaimana tidak? Mereka seperti berada dalam dunia yang hanya miliknya.

Ya seperti kata orang "Dunia serasa milik berdua." Mungkin itu yang dirasakan kedua pasangan tersebut.

"Jadi,Taehyung untuk apa kau jauh-jauh kemari? Apa hanya ingin berlibur?" Tanya ibu Rosé yang bergabung dengan mereka.
"Ah,bukan. Hm,itu.." Ucapnya ragu.

Tentu saja. Mungkin melamar seseorang bisa dikatakan mudah. Tapi bukan kata yang sulit dirakit. Hanya saja kita tidak bisa mengendalikan hati dan jantung yang terus berdebar hebat kan?

"Oh! Bukankah ini pria yang selalu Rosé ceritarakan?" Ucap kakak Rosé yang baru saja bergabung. "Oh,halo. Namaku Kim Taehyung." Balas Taehyung membungkuk.

Kakak Rosé menanggapi Taehyung dengan senyumannya. Ya sebenarnya kakak Rosé pun belum mempunyai pacar untuk saat ini. Dan bagaimana bisa adiknya dulu yang dilamar oleh seorang pria?

"Itu,aku..." Ucap Taehyung gemetar. "Tunggu,ayah bisakah kami berjalan-jalan sebentar? Sebentar saja." Sahut Rosé.

Taehyung kemudian mengarahkan pandangannya kearah gadis itu. Rosé tidak tahu jika kali ini Taehyung akan melamarnya.

"Aku mencintai anakmu tuan Park. Dan kuharap bisa menjadikannya sebagai istriku." Ujar Taehyung. "A-apa?!" Balas ayah Rosé terkejut.

Rosé membulatkan matanya tak percaya. Bagaimana bisa Taehyung bicara hal seperti itu dan kenapa ia tak memberitahunya terlebih dahulu? Ah,dia sangat malu.

"Wah,kau serius?! Rosé! Kenapa kau mendahului ku? Ah,yang benar saja." Ucap kakak Rosé. "Aku pun tidak tahu." Ujar Rosé.

1 minggu kemudian...

"Taehyung-ah,sekarang aku sangat lega." Ucap Rosé. "Hm? Kenapa?" Tanya Taehyung.

"Ya,seperti kau tahu lah. Dulu semua yang terjadi sangatlah buruk. Dan sekarang semuanya telah baik-baik saja. Dan aku menyukainya." Jawab Rosé senang.

Taehyung tersenyum manis mendengarnya. Dia terkadang berpikir. Mungkinkah jika dulu ia tak bertemu Dengan Rosé maka Rosé akan hidup bahagia?

Ia selalu bertanya-tanya. Apa yang membuat Rosé sangat mencintainya. Dia tidak spesial,bahkan memilki banyak kekurangan. Tapi Rosé tetap memilihnya.

"Rosé apa yang membuatmu menyukai ku?" Tanya Taehyung kemudian. "Tak ada." Jawab Rosé. "Apa kau tidak menyukai ku?!" Ujar Taehyung.

"Aku tidak menyukaimu,melainkan sangat mencintaimu. Tak ada yang menjadi alasan mengapa aku mencintaimu. Tapi yang jelas setiap berada didekatmu aku selalu merasa senang. Hanya itu." -Roséanne Park.

                                                 Tamat.

Salam,
Author.

TIMES [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang