Chapter 10 [Decision]

50 4 0
                                    

Sekarang ini, Changbin sedang berada di dalam kelas. Jadwal pelajaran hari ini cukup membosankan. Pelajaran Nayeon seonsangnim sangatlah membosankan. Nayeon sendiri menjelaskan pelajaran menggunakan bahasa yang tidak dimengerti oleh Changbin dan para murid lainnya.

Sudah terhitung 3 bulan Changbin berada di sekolah ini. Tidak banyak kejadian menarik yang bisa diceritakan. Hanya ada beberapa kejadian berupa meninggalnya para murid secara misterius. Itupun, tidak ada yang tertarik untuk membicarakannya.

Changbin sendiri sudah tidak peduli dengan peringkat 20 besar, ia bahkan tidak keberatan jika ia tidak mendapatkan peringkat aneh itu. Yang ia inginkan hanyalah pergi dari dunia ini sekarang juga. Walaupun, bisa dibilang sangat mustahil untuk pergi dari sini.

"Baiklah, sampai disini dulu pertemuan kita hari ini. Jangan lupa kerjakan tugas yang saya berikan. Sampai jumpa besok!" Pamit Nayeon seonsaengnim.

Semua murid pun mengangguk, dan membereskan alat tulis masing masing.

"Changbin-ah, temani aku pergi ke kantin!" Perintah Lee Know sambil beranjak keliar dari kelas. Changbin hanya mengangguk dan mengikuti Lee Know.

"Aku bosan berada di sekolah ini." Ucap Changbin mengawali topik pembicaraan.

"Kamu yang baru berada di sekolah ini selama 3 bulan saja, sudah bosan. Bagaimana dengan aku yang sudah berada disini sejak 1 tahun yang lalu?" Sahut Lee Know dengan nada dingin.

"Jujur saja, aku ingin pulang ke bumi. Tapi sepertinya, itu cukup mustahil."

"Ya, pergi dari sini tidak semudah membalikkan tangan."

Mereka pun mengobrol panjang lebar sambil terus melangkah menuju kantin sekolah yang terletak cukup jauh dari kelas mereka.

"Lee Know hyung, lihat!" Seru Changbin sambil menunjuk ke arah sebuah kertas yang terpampang di mading sekolah.

Lee Know yang tadinya berjalan dengan cepat menuju kantin, kini berhenti mendadak di tengah jalan. Ia pun memutar balik langkah kakinya, dan berjalan menuju Changbin.

Lee Know menatap kertas pemberitahuan tersebut dengan tajam. Kertas tersebut berisikan tentang event yang biasa diadakan untuk mencari 20 murid yang berhasil memasuki peringkat 20 besar.

"Tanggal event-nya sudah semakin dekat. Sekarang sudah tanggal 15 mei. Event-nya diadakan pada tanggal 29 mei. Berarti, kita hanya mempunyai waktu 14 hari untuk mempersiapkan diri." Jelas Lee Know kepada Changbin. Changbin mengangguk setuju.

"Aku harap, aku berhasil masuk ke peringkat 20 besar." Ucap Changbin terdengar lirih.

"Apa yang akan kamu pilih, jika kamu berhasil memasuki peringkat 20 besar?" Tanya Lee Know secara tiba tiba.

"Umm.. Molla. Aku belum memikirkan hal itu. Aku sendiri masih bingung. Sejujurnya, aku ingin menjadi Grim Reaper, tapi di sisi lain, aku ingin kembali ke dunia asliku." Jawab Changbin.

Lee Know tersenyum tipis, dan menatap Changbin. "Nado."

"Maksudnya?"

"Aku juga sama seperti kamu. Sama sama bingung."

Keheningan pun melanda tempat tersebut. Kedua remaja tersebut mulai terombang ambing di dalam angan angan masing masing. Dapat dipastikan keduanya sedang memikirkan tentang event aneh itu.

"Sudah aku putuskan."

Lee Know langsung menoleh ke arah Changbin dengan tatapan bingung. Keputusan apa lagi yang sedang Changbin bicarakan?

"Aku akan memilih menjadi Grim Reaper." Lanjut Changbin.

Lee Know yang mendengar hal tersebut, membulatkan matanya. Changbin lebih memilih menjadi Grim Reaper, daripada kembali ke dunia aslinya? Itu sungguh aneh...

"Kamu yakin?" Tanya Lee Know masih tak percaya.

"Yakin 100%." Jawab Changbin dengan yakin.

Kini, Lee Know menjadi semakin heran. Apakah manusia yang ada di hadapannya sekarang ini adalah Changbin yang sesungguhnya? Atau ini adalah Changbin hasil kloning?

"Kalau boleh tahu, apa alasanmu?" Tanya Lee Know penasaran.

"Aku ingin membalas dendam dengan seseorang. Eh, maksudku dua orang." Jawab Changbin.

"Dendam? Apa hubungannya kamu menjadi Grim Reaper dengan membalas dendam dengan dua orang yang kamu maksud?" Lee Know sepertinya masih belum sepenuhnya paham.

Changbin tersenyum tipis. "Dulu, di duniaku, aku punya banyak musuh. Dua orang di antara musuh musuhku itu sangatlah membenci aku. Jadi, kalau aku menjadi Grim Reaper, otomatis aku bisa mencabut nyawa keduanya dengan mudah." Jelasnya.

Lee Know tercengang. Jadi, itu alasan mengapa Changbin memilih menjadi Grim Reaper.

"Tapi... Bukannya Grim Reaper tidak bisa mencabut nyawa sembarang orang?"

"Bisa. Yang jelas, itu sebenarnya termasuk melanggar aturan. Tapi, ya, aku masa bodo aja." Jawab Changbin tanpa beban.

"Apakah kamu tahu hukuman bagi Grim Reaper yang melanggar aturan?" Tanya Lee Know lagi. Ia tidak yakin bahwa Changbin mengetahui hukuman tersebut.

"Tentu. Aku tahu tentang hukumannya. Dan kalau pun aku mati karena dihukum dengan hukuman tersebut, aku sih tidak peduli. Yang penting, balas dendamku bisa terlaksana dengan baik dan lancar."

Lee Know membulatkan matanya sekali lagi. Ini kah "Dark Side" dari Changbin yang biasa dikenal dengan sebutan "Manusia Penakut"? Lee Know menggelang gelengkan kepalanya berulang kali. Ia masih saja tak percaya. Changbin yang berada di hadapannya sangat berbeda dengan Changbin yang ia kenal.

"Bagaimana dengan keluargamu?" Tanya Lee Know berhati hati. Ia takut membuat Changbin marah.

Changbin tersenyum kecut, dan menatap Lee Know sejenak. "Apakah aku belum pernah cerita kepadamu?" Changbin malah berbalik tanya.

Baru saja Lee Know akan menjawab, Changbin malah memotong jawaban Lee Know.

"Aku sudah tidak punya keluarga. Aku sebatang kara." Lanjut Changbin.

Lee Know langsung menciut mendengar hal itu. Ia jujur saja merasa bersalah kepada Changbin. Seharusnya, ia tidak menanyakan hal tersebut.

"Mian-"

"Ani. Kamu tidak bersalah." Potong Changbin lagi.

"Bisa tidak, kami berhenti memotong ucapanku?" Tanya Lee Know gregetan.

"Bagaimana kalau aku jawab "tidak"?"

Lee Know mendengkus pelan. "Untung saja, kamu adalah temanku. Coba kalau tidak? Mungkin sudah aku cincang dagingmu, dan aku lempar dagingmu itu ke rawa." Omel Lee Know.

"Ckck... Marah nih?"

"Enggak. Enggak marah. Cuma ngambek."

'Yeu... Sama aja!"

"Beda!"

"Sama!"

"Beda!"

"Aku malas bertengkar denganmu." Ucap Changbin mengakhiri perkelahian singkat antara Kelinci dengan Pabbit (Pig dan Rabbit).

~Grim Reaper~

Mini Dictionary (Kamus Mini):

-Nado (나도): Aku juga.

Grim Reaper [Seo Changbin ft. Stray Kids] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang