Changbin jujur saja, marah dengan dirinya sendiri. Tapi apa daya? Sudah terjadi, dan tak bisa diulang kembali.
Hari ini, Changbin memutuskan untuk melaksanakan kewajibannya sebagai Grim Reaper. Ya, apalagi kalu bukan mencabut nyawa seseorang?
Ya, kalau dipikir pikir lagi, lebih baik dia mencoba untuk menjadi Grim Reaper terlebih dahulu, sebelum nantinya tidak akan bisa lagi, alias mati atau malah... Kembali lagi ke bumi yang sebenarnya?
Entahlah... Semua ini sudah terlalu rumit bagi Changbin. Jadi, lebih baik dia menjalankan sesuatu yang bisa dia jalankan sekarang ini.
"Changbin? Kamu mau bekerja?" tanya Younghoon sedikit kaget.
Ya, kaget saja melihat Changbin yang kemarin sempat merengek minta pulang ke bumi, kini berubah menjadi Dark Changbin yang siap mencabut nyawa siapapun yang diperintahkan.
"Ya, lebih baik dijalani dulu apa adanya. Toh, sudah terlanjur," jawab Changbin santai.
Younghoon hanya mengangguk anggukkan kepalanya. Paham dengan jalan pikir Changbin.
"Hati hati."
"Ne, hyung."
Changbin berjalan ke arah kotak yang katanya merupakan tempat dimana tempat pengambilan catatan nama nama orang yang perlu dicabut nyawanya oleh para Grim Reaper.
Setelah mendapatkan catatan yang dimaksud, Changbin membaca sekilas nama nama yang tertera di sana.
Tak lama kemudian, dia mendengus pelan.
Nama orang yang paling dia benci malah tidak ada di sana. Apakah orang yang dibencinya itu belum layak untuk dicabut nyawanya?
~Grim Reaper~
Changbin kini berada di bumi. Ya, bumi tempat dimana dia dilahirkan. Bumi yang sebenarnya.
Wah... Changbin benar benar rindu dengan tempat ini. Tempat dimana dia pernah menjalani hidup di sana sebagai manusia. Tempat yang sebenarnya indah, namun telah rusak akibat ulah manusia yang kurang ajar.
Sebelum melaksanakan tugas, Changbin menyempatkan diri untuk melihat lihat keadaan bumi yang sekarang ini.
Dan, ya, tak ada yang berubah dari bumi ini. Masih sama.
"Bagaimana kabarnya Felix, ya? Apakah dia baik baik saja, aku tinggal untuk sementara waktu?" tanya Changbin bermonolog.
Kalau dipikir pikir lagi, keputusannya itu memang di luar akal sehat. Siapa juga yang mau mengorbankan nyawanya demi menjadi Grim Reaper hanya karena ingin balas dendam? Wah... Sungguh aneh.
"Eh... Kenapa aku malah memikirkan Felix? Seharusnya aku melaksanakan tugasku sekarang," gumam Changbin lagi.
Changbin menyusuri kota yang luas ini dengan berjalan kaki. Memang rada kurang elite, ya? Grim Reaper kok jalan kaki?
Nama pertama....
"Hwang Yeji."
Changbin mendengus pelan. Why? Kenapa harus Hwang Yeji? Kenapa tidak Hwang Hyunjin?
Dengan rasa setengah tega dan tidak teganya, Changbin mencabut nyawa Yeji.
"Kok berat, ya? Yeji ini punya dosa apa sih? Kok nyawanya susah dicabut?" gerutu Changbin.
Merasa kesusahan saat mencabut nyawa Yeji, Changbin berakhir memukul wajah Yeji dengan keras.
Dan anehnya lagi, nyawanya langsung tercabut dengan mudahnya.
"Lah? Ini anak punya dosa apaan dah?" tanya Changbin bingung.
Merasa bukan urusannya, Changbin pun meninggalkan Yeji yang sudah bernyawa itu sendirian. Tak peduli jika perempuan cantik itu menghilang dimakan setan, toh dia sudah mati.
Dan ya, hari itu masih berlanjut, Changbin masih harus melakukan tugasnya yang seabrek itu. Memang tidak muda ternyata.
"Nyesel aku memilih jadi Grim Reaper. Seharusnya aku balik saja, menjadi manusia seutuhnya," gumam Changbin saat sedang berjalan jalan melewati trotoar yang cuku ramai dengan manusia.
Untungnya saja, manusia manusia berotak dangkal itu tak ada yang dapat melihat dan mendengar suara Changbin, jadi mereka tidak mendengar keluh kesah dari seorang Seo Changbin.
Ya, kalau berkeluh kesahnya tuh sambil menangis tersedu sedu, tentu masih lebih baik. Tapi kalau berkeluh kesahnya sambil misuh misuh dan mengumpati segala macam manusia yang tak berdosa, itu sepertinya lain ceritanya.
Tiba tiba saja, Changbin teringat sesuatu...
Dia ingat tujuan utama dia berada disini... Mencabut nyawa orang yang paling ia benci. Siapa lagi kalau bukan Hyunjin dan Jeno?
Dengan seringaian mengerikannya, Changbin berlari ke arah rumah Hyunjin.
Mungkin karena takdir berada di pihak Changbin, jadi Changbin dapat dengan mudah menemukan keberadaan musuh bebuyutannya itu.
"Hello, Hyunjin....," sapa Changbin masih dengan seringaian mengerikannya. "Apa kabar?"
Hyunjin yang sedang tidur sambil mengorok dengan tidak elitenya itu, tak menjawab pertanyaan Changbin. Karena, di telinga remaja tampan itu, suara Changbin hanyalah deru angin yang sepoi sepoi. Yang hanya numpang masuk lewat dari telinga kanan keluar lewat telinga kiri.
"Cih. Sombong sekali," komentar Changbin.
Dengan tak mengenal ampun, Changbin menggebuki Hyunjin dengan kerasnya. Membuat yang digebuk meringis ratusan kali.
Dan tepat pada gebukkan ke 60, Hyunjin tewas di tangan Changbin.
Changbin terlihat tersenyum penuh kemenangan. "Selamat tinggal, Hyunjin."
Beralih ke korban selanjutnya, Jeno.
Changbin butuh waktu lebih untuk menemukan keberadaan Jeno, dikarenakan remaja tersebut sedang tak berada di rumahnya, melainkan di taman.
Dan dengan rasa tak bersalahnya, Changbin juga menggebuki Jeno dengan keras. Padahal posisi Jeno saat itu sedang melamar seorang remaja.
"Na Jaemin.... Will you be my- uhukk uhukk!!"
Jeno berulang kali terbatuk sambil memukul dadanya yang terasa sesak. Tidak tahu saja dia, kalau sebentar lagi umurnya tidak akan bertahan lama.
"Hah? Will you be my uhuk uhuk? Apaan itu?" tanya Jaemin bingung.
Dan setelah Jaemin bertanya demikian, Jeno pun tumbang di hadapan sang kekasih, membuat sang kekasih panik bukan main.
"Jen... Jangan ngeprank elah... Aku bakalan nerima kamu, gak usah sok sokan akting biar aku terima," ucap Jaemin sambil menabok calon suaminya itu.
"Lho? Lho? Jen? Lee Jeno? Lee Jeno NCT Dream?" panggil Jaemin panik.
Tak lama kemudian, terdengar suara tangisan dari bibir Jaemin. Dia masih tidak menyangka bahwa sang kekasih akan mati di hadapannya saat melamarnya.
"Jeno!!! Jangan tinggalin aku!"
"Berhasil lagi. HDD--Happy Dead Day, Lee Jeno!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Grim Reaper [Seo Changbin ft. Stray Kids] ✔
Fiksi PenggemarSiapa aku? Seo Changbin. Siswa sekolah menengah keatas di Korea Selatan yang bercita cita menjadi Grim Reaper, alias Malaikat Pencabut Nyawa. Dan tahukah kalian alasan mengapa aku ingin menjadi Grim Reaper? -Seo Changbin [Hanlim 12-4] (Didip65's 3rd...