Grim Reaper [Seo Changbin ft. Stray Kids] ✔

Chapter 17 [Goodbye world]

"Felix!!"

Felix dan Bang Chan yang sedang duduk lesehan di depan supermarket, langsung menoleh ke asal sumber suara. Ternyata, itu adalah suara Jisung. Jisung kini sedang berlari menuju keduanya dengan wajah panik tak keruan.

"Jisung-ah, ada apa?" Tanya Bang Chan ikutan panik.

"Cha-Changbin hyung..." Ucapnya masih tersengal sengal. "Changbin hyung.... detak jantungnya sudah tidak ada."

"Apa?!" Pekik kedua remaja yang pernah tinggal di Australia itu.

Tanpa mengucapkan sepatah katapun, Bang Chan dan Felix langsung berlari memasuki rumah sakit. Begitu pula dengan Jisung.

Braakk!!

Pintu kamar rumah sakit dibanting dengan kerasnya oleh Bang Chan.

Seungmin, Jeongin, dan Minho yang sedang menangis, langsung menoleh ke arah ketiga remaja yang baru saja datang itu.

"Cha-Changbin-ah!!" Seru Bang Chan sambil memeluk temannya yang telah dinyatakan meninggal.

"Changbin hyung, ireona!! Apakah kamu tega meninggalkan aku?!" Seru Felix tak kalah kencangnya.

Keduanya kini saling meneriakkan satu nama dengan tak henti hentinya. Sedangkan yang lain, mereka semua menangis sambil memeluk satu sama lain.

"Changbin hyung! Hyung jahat!" Seru Felix sambil berusaha membangunkan Changbin. Namun, tak satupun usahanya yang berhasil.

Di tengah tengah kesedihan yang mendalam, tiba tiba saja pintu kamar yang terbuka diketuk oleh seseorang. Dengan segera, semuanya menoleh ke arah pintu tersebut, dan serempak semuanya kaget.

"A- Aku kesini... Mau minta maaf." Ucap remaja tersebut lirih.

Semua yang ada di ruangan tersebut, hanya terdiam, dan menatap tajam remaja tersebut. Tak lama kemudian, Felix berdiri dan menghampiri remaja tersebut.

"Yak!! Hwang Hyunjin! Changbin hyung sudah meninggal dan kamu baru meminta maaf?!" Bentak Felix sambil mencengkram kerah baju Hyunjin dengan kuat.

Hyunjin yang datang membawa sebuket bunga daffodil berwarna kuning, langsung kaget. "A-Apa?... Changbin hyung.... Meninggal?" Cicitnya tak percaya.

"Ya, Changbin hyung meninggal karena ulahmu dan ulah Jeno!" Bentak Felix lagi.

"Mianhae...." Ucap Hyunjin lirih.

"Mianhae juga. Aku sudah tidak bisa menerima permintaan maafmu." Felix pergi begitu saja, meninggalkan ruangan yang masih diselimuti duka.

Hyunjin diam membungkam. Ia tak menyangka hasilnya akan menjadi seperti ini. Tak lama kemudian, ia pun menangis. Buket bunga daffodil kuning yang ada di tangannya menjadi basah kuyup. Ia merasa bersalah dan ia menyesal. Tapi apa daya? Penyesalannya sudah tak berarti sama sekali.