Chapter 20 [Fault]

48 4 0
                                    

*Typo everywhere all around the world

Changbin memandangi Jaemin yang sudah terisak sambil menjerit histeris saat tahu bahwa sang kekasih sudah tiada. Remaja bermarga Seo itu tak terlihat iba sama sekali, malah terlihat senang, bahkan di bibirnya tercetak senyuman licik penuh kemenangan.

"Jeno!! Jangan tinggalkan aku! Kamu, kan sudah berjanji akan selalu berada di sisiku, kenapa kamu malah pergi, wahai Jeno yang tak beradab, lagi yang maha bobrok!"

"Berhasil... Selamat tinggal, Lee Jeno. Sampai bertemu di neraka," pamit Changbin.

Changbin pun menghilang dari taman tersebut, entah pergi kemana. Bahkan, dirinya sendiri tidak tahu kemanakah dirinya ini akan pergi.

"Lho? Ini mau kemana sih? Kok membingungkan?" tanya Changbin saat dirinya berada di ruangan kosong berwarna hitam pekat. Seperti ruang hampa.

"Hei, Seo Changbin!" panggil seseorang yang Changbin sendiri tidak tahu siapa namanya. Suaranya terdengar sangat asing baginya.

"Siapa kamu?" tanya Changbin dengan suara lantang.

"Siapa aku? Aku adalah kepala Grim Reaper. Yang bertanggung jawab atas semua yang dilakukan oleh para Grim Reaper," jawab orang itu.

"Kenapa aku bisa ada di sini?" tanya Changbin lagi.

Mungkin kalau orang lain yang dihadapkan di situasi seperti ini, tentu mereka akan ketakutan. Tapi lain halnya dengan Changbin, dia malah berani. Dia tak peduli dengan siapa dia berbicara sekarang.

"Karena kamu telah melakukan kesalahan besar," jawab orang itu.

Changbin hanya terdiam. Dia membiarkan orang itu meneruskan ucapannya.

"Seorang Grim Reaper tidak seharusnya mencabut nyawa orang dengan asal. Itu melanggar undang undang."

"Maka dari itu, kamu seharusnya mendapatkan hukuman," tambahnya.

"Apa hukumannya?" tanya Changbin lagi.

"Tergantung apa yang kamu pilih," jawab orang itu lagi.

Changbin tersenyum kecil saat mendengarnya. Dia yakin bahwa dengan cara yang ia lakukan sekarang ini, dia dapat kembali ke dunia yang sebenarnya.

"Jadi, Seo Changbin.... Hukuman apa yang kamu hendak pilih?" tanya orang itu lagi.

Di hadapan Changbin muncullah beberapa cahaya yang berbeda beda. Ada yang berwarna putih, ada yang berwarna kuning, dan ada pula yang berwarna hitam pekat. Entah apa yang di dalam cahaya cahaya itu.

"Apakah kamu tahu perbedaannya?" tanya kepala Grim Reaper kepada Changbin.

Changbim menggeleng pelan. "Aku tidak tahu. Yang aku tahu, mereka berbeda warna," jawabnya.

"Benar. Mereka berbeda warnanya," balas kepala Grim Reaper. "Dan kalau kamu ingin tahu, setiap warna melambangkan pilihan yang berbeda. Dan kamu harus memilih pilihan yang benar. Jangan sampai kamu salah lagi."

Changbin mengangguk, mengiyakan. "Jika aku salah pilih, maka apa yang akan terjadi?"

"Kamu akan terjebak di dalam dunia Grim Reaper selama lamanya atau kamu akan mati sepenuhnya."

Changbin terdiam sejenak. Dia berusaha untuk berpikir.

Kalau dipikir pikir lagi, cahaya cahaya ini terlihat sama. Dan itu membuat Changbin bingung.

Salah pilih sekali saja, maka hilang sudah kesempatan yang ia miliki. Sungguh pilihan yang sulit.

"Jadi bagaimana Changbin? Kamu sudah menemukan pilihanmu?" tanya kepala Grim Reaper, membuyarkan lamunan Changbin.

"Beri aku beberapa waktu lagi untuk berpikir," pinta Changbin, dan langsung disetujui oleh kepala Grim Reaper.

Changbin memandangi setiap cahaya yang berada di hadapannya. Cahaya berwarna putih, kuning, dan hitam.

"Changbin hyung!! Warna putih berarti alam baka, artinya kamu akan mati sepenuhnya. Warna hitam adalah warna kebangsaan Grim Reaper, artinya kamu akan kembali menjadi Grim Reaper, namun untuk jangka waktu yang cukup panjang. Dan terakhir, warna kuning, warna kuning melambangkan sinar matahari, jadi... Tempat apa yang sering disinari oleh sinar matahari?"

Tiba tiba saja, terdengar suara Jisung yang muncul entah dari mana. Suara itu memberi petunjuk kepada Changbin.

Changbin berusaha menimang nimang saran dari Jisung--yang entah apakah benar itu adalah Jisung dari dunia sebenarnya, atau hanyalah ilusi.

Changbin menguatkan pilihannya pada salah satu cahaya.

"Apapun yang aku pilih, maka nantinya jangan sampai aku kecewa. Aku harus tahu resikonya, dan harus kemikirkannya matang matang," batin Changbin.

"Waktumu sudah habis Changbin. Pilihlah sekarang juga, atau kamu akan terjebak di sini selama lamanya." Suara kepala Grim Reaper lagi lagi membuyarkan lamunan Changbin.

"Baik. Aku sudah memilih. Dan pasti aku tidak akan kecewa dengan pilihanku," jawab Changbin dengan percaya diri.

"Jadi, apa pilihanmu?" tanya orang itu lagi.

"Pilihanku jatuh kepada.....










"Cahaya kuning. Cahaya yang melambangkan sinar matahari. Dan salah satu tempat yang disinari oleh cahaya matahari adalah bumi. Aku ingin kembali lagi ke bumi, dan menjadi manusia sepenuhnya," jawab Changbin.

Kepada Grim Reaper bertepuk tangan pelan. "Baiklah kalau begitu."

"Aku senang kamu telah memilih pilihan yang benar, Changbin. Cahaya kuning memang berarti sinar matahari. Maka dari itu, kamu akan kembali lagi ke bumi dan menjadi manusia sepenuhnya."

Changbin tersenyum cerah, dan membungkuk, memberi hormat.

Tak lama kemudian, muncullah cahaya kuning yang lebib besar entah dari mana, dan mulai menyelimuti sekitaran tempat Changbin berdiri.

Changbin pun merasakan pusing yang amat teramat sakit. Pandangannya pun ikut memburam, badannya terasa sangat kaku dan berat hanya untuk sekedar digerakkan.

Dan pada akhirnya, Changbin pun kehilangan kesadarannya sepenuhnya.

Grim Reaper [Seo Changbin ft. Stray Kids] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang