Chapter 9

1 0 0
                                    

Deru mesin motor baru saja terdengar di bagasi, Rino pulang setelah menyelesaikan masalahnya pagi itu. Suara music game terdengar dari dalam kamar Rino, cowok itu penasaran, selama ini tidak ada yang berani masuk di kamarnya setelah ia memasang warning di pintunya. Di bukanya pintu terlihat gadis kecil tengah asyik memainkan PSP miliknya. Milka tidak menghiraukan Rino yang baru saja menaruh jaket di ranjang dan menutup pintunya.

Rino naik ke ranjang dan duduk bersandar di samping Milka "Hey... kamu pulang gak bilang-bilang sayang", Rino mengacak-acak rambut Milka sambil mengecupnya. Tak sepatah katapun keluar dari mulut Milka sampai dia game over. "Halo abang", kata Milka yang menatap Rino yang tengah asyik memainkan HPnya.

"Abang kok mati sih??" tanya gadis itu sambil memencet tombol power di game itu. "Paling lowbat Mil, sini abang cas dulu".

"Abang pinjem HPnya dong.."

"Mau ngapain? Eh kamu mau liat ibu peri gak?", ide jahil Rino muncul

"Wah mau banget, abang bisa panggil ibu peri?"

"Kita telfonan sama ibu peri yuk"

Rino menghubungi Sabrina dengan panggilan video.

"Apa lagi?", terlihat langit-langit kamar Sabrina yang bercorak awan

"Haloo ibu peri", Milka menggengam HP Rino dengan kedua tangan mungilnya, sementara Rino di belakangnya berusaha menahan tawa.

"Hah?? Siapa nih", Sabrina langsung mengambil HPnya

"Kenalin aku Milka" gadis itu tersenyum manis menunjukkan giginya

Rino mengedipkan matanya sebelah

Sabrina pun spontan mengerti

"Haloo juga.., siapa tadi namanya?"

"Milka.." jawabnya dengan polos

"Ibu peri mana sayapnya?? Kok gak ada?"

Sabrina sempat kebingungan menjawab pertanyaan fantasi anak ini

"Iya ibu peri abis mandi soalnya, makanya sayapnya ibu hilangin dulu", jawab Sabrina dengan terbatah-batah khawatir mengecewakan anak ini

Rino di belakang Milka berusaha menahan tawa melihat keduanya

"Liat tongkatnya dong ibu peri", Milka sekali lagi membuat gadis itu kebingungan menghadapinya

"Ya Allah gw harus apa nih" gerutu Sabrina dalam hati

"Kok diem? Ibu peri marah ya?"

"Eh eh enggak kok sayang, kamu tutup mata yah, ibu peri mau sulap tongkatnya dulu"

"Oke deh", Milka pun menutup matanya sambil sedikit mengintip

"Eits anak baik ga boleh ngintip"

Kertas yang berada di depannya digulung dengan cepat sehingga menyerupai bentuk sebuah tongkat

'Buka deh", Sabrina memegang tongkat itu sambil mengenakan mahkota milik restoran cepat saji yang diambilnya minggu lalu.

"Wahh abang liat itu ibu peri berubah", Milka menarik Rino untuk lebih dekat melihat ke layar HPnya

"Ada untungnya juga gw ambil nih mahkota", benak Sabrina sambil tersenyum manis melihat Milka kegirangan.

"Eh ibu peri baru aja kirim sesuatu buat kamu tau...", kata Rino yang membingungkan keduanya

"Apa?" tanya Milka

"Tutup mata dulu"

Gadis polos itu menutup kembali matanya, terlihat Sabrina bertanya dengan bahasa isyarat

Rain SaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang