Chapter 10

2 0 0
                                    

PUKUL 15:00

"Eh udah ga pernah posting lagi loh"

"Yang bener lo", balas Rino

"Buktinya abis ganti password tadi, udah berhenti sampai sekarang"

"Dia enggak ngepost foto, cuman lagi balasin dm nakal", kata Sabrina yang membaca satu per satu pesan masuk

"Kurang ajar ini orang, udah trace aja langsung", Rino mengambil laptop miliknya, menjalankan beberapa program.

Satu jam berlalu, Rino masih berkutat dengan laptopnya.

"Mampus lo"

"Ada apa sih No?", tanya Keysha kebingungan

"Gw dapat ip nya, gw udah trace juga. Besok pagi kita cari ini orang..." jelas Rino

"Oke.. sekarang ngapain kita?", tanya Keysha

"Lo mau nginap disini?", tanya Sabrina yang membereskan barang-barangnya

Kedua gadis itu beranjak mendekati pintu kamar Rino, Keysha berjalan lebih cepat keluar. "Makasih ya" senyumnya

"Ini belum selesai. Besok baru selesai", balas Rino

"Aku pulang dulu"

"Hati-hati ibu peri", ledek Rino

"iiishh" cubit Sabrina sedetik sebelum berjalan menuju pekarangan rumah Rino.

Paras Arab itu kembali masuk ke kamarnya, tapi kali ini dia memasuki ruangan privatnya. Hanya dia yang bisa masuk ke sana. Ruangan itu berisi berbagai barang yang menurutnya penting untuk di simpan, komputer canggih dengan spesifikasi super power. Bahkan pintu ruangan itu saja adalah lemari bajunya.

"Okeeei lets fight" kalimat terakhir yang keluar dari mulutnya sebelum menyalakan komputer.

Ada 3 berjejer di hadapannya sekarang, dengan banyak program yang dia jalanankan. Rino terlihat sangat serius, kedua bola matanya menatap kesana kemari. Setelah berusaha keras, meretas jaringan di kotanya, akhirnya dia terhubung oleh orang yang menyebabkan kekacauan hari ini. Sayangnya orang itu juga melindungi komputernya dengan firewall yang cukup rumit untuk di tembus. Rino hanya bisa melakukan percakapan lewat terminal saja.

"Who are you", tanya Rino

"You think?" balas orang itu.

"Fuck you" kata-kata terakhir hacker itu sebelum keluar dari terminal.

Rino mendorong dirinya mundur menjauhi layar di atas kursi gamingnya.

"Nantang banget ini orang" gumamnya

Tapi cowok ini tidak menyerah, dia kembali mendekat ke layar untuk mencari tahu siapa hacker itu. Sifatnya yang selalu ingin tahu membawa dia lebih dalam ke dunia cyber underground. Jam dinding menunjukkan pukul 4 subuh, Rino terlelap di atas keyboardnya.

Dering telfon masuk mengacaukan mimpinya, dia bangkit dari keyboardnya lalu memperbaiki posisi duduknya.

"Lagi apa?" tanya Sabrina

"Main komputer aja nih"

"Kamu gak tidur?"

"Aduh mampus gw kalo bilang enggak" benak Rino

"KOK DIEM.." bentak cewe itu

"Udah tadi, ini kebangun jadinya mau ngegame aja sambil tunggu adzan"

"Ah gak percaya, mana coba" Sabrina meminta video call

"Mampus gw" Rino menutup semua aplikasi dan program yang dia buka

"Tuh, gada kan?" Rino bernafas lega

Rain SaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang