Chapter 15

2 0 0
                                    

Pagi hari yang tenang, Rino masih membayangkan perlakuannya terhadap Sabrin beberapa hari yang lalu, teringat kuat bagaimana dia mengisap lembut bibir tipisnya, bagaimana tingkah laku konyol dan lucu gadis itu yang selalu membuatnya rindu. Seketika dia terbesit dengan pendaftaran STAN yang ia ikuti atas perintah ayahnya.

Dibukanya website pengumuman itu, terlihat pernyataan lulus di samping namanya "Waduh mati gw anjing, gimana nih kalo bonyok tauu" keluhnya

Rino memutar otaknya seharian itu, chat dari Sabrina pun tidak di pedulikannya karena itu, hingga muncul video call tak terjawab di hp nya.

"Hey honey" kata Rino sambil mengatur nafasnya

"Ngapaain?? Seharian ini juga kek di telan bumi" kata Sabrina

"Sibukk, kalo sisa kesini aja"

"Kalo boleh gitu, aku nginap aja sekalian ah" centilnya

"Boleeh banget itu mah" jawab Rino bersemangat

"Dasar omeesss"

Tiba-tiba pintu kamarna terbuka "Rino, pengumuman STAN udah keluar belom??" tanya bunda Lisa mengagetkannya

"Eh eh ga tau deh bun, bentar aku cek deh yah" jawabnya gelagapan

"Ohh iya deh, siapa tau kamu lulus kan tahun ini" bunda Lisa kembali menutup pintu kamar

"Kamu daftar STAN??" tanya Sabrina

"Iya nih, disuruh papah, tapi aku gak mau sih" kata Rino

"Kenapa?? Bagus dong itu"

"Ya aku masa niggalin kamu di kampus" Rino memutar matanya

"Ihh gapapah, kamu disitu buat masa depan kita juga kali"

"Masa depan? Sekarang kamu mau apa juga aku udah bisa ngasih" kata Rino dengan sombong

"Idiihh sombongnyaa serasa mau ku jitak kepalanya" kata Sabrina sambil menggigit bibirnya.

"Eh udah dulu yah aku mau mandi duluu, kali aja ada yang ajak jalan gitu" Sabrina menahan senyum

"Kerass kodenya boss, ya udah kita jalan deh ntar malam"

"Nahh gitu dong, pekaa" sambung Sabrina sedetik sebelum mengucapkan bye lalu menutup telfon.

SORE PUKUL 17:00

"Rino sini dulu duduk bentar, bunda kangen ngobrol sama kamu" kata Lisa sambil meminum boba yang tadi diantarkan ojek online

"Apa sih bun" Rino membuang dirinya di sofa empuk itu

"Syarat masuk STAN apa aja sih, bunda kepo deh" tanya Lisa

"Yah biasalah bun, standar aja gitu, harus sehat gak boleh cacat, harus single gak boleh nikah, harus tinggi gak boleh pendek, harus normal gak boleh keterbelakangan mental, ya gitu gitu deh"

"Oh gitu yaahh, berarti kalo cuma gitu, kamu memenuhi syarat dong yah"

Sayup-saup terdengar sedikit perkiraan cuaca akan hujan malam ini

"Iya sih mah" tiba-tiba Rino terbesit satu ide

"Eh udah dulu yah mah, Rino mau siap-siap" katanya lalu melancong menuju kamar mandi

"Hai sayang" sapa Rino dibalik helmnya

"Kok naik motor sih?" tanya Sabrina

"Enak tau angin-angin gitu, pake nih" katanya sambil menyodorkan helm biru navy itu

"Ayo deh, kamu balap yah tapi"

"Kamu pelukan yah tapi" sambung Rino spontan

"Dasarrr cowok" Sabrina menampar helm yang di pakai Rino

Rain SaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang