Chapter 14

1 0 0
                                    

"Rino masih ingat aja waktu di kafe itu" benak Sabrina

Sabrina membayangkan kejadian konyolnya waktu pertama kali meeting di café bersama Rino.

"Eh gw coba dong kopi lu Key"

"Gw deg degan abis neguk anjir" kata Sabrina setelah meneguk strong coffe pesanan Keysha

"Gw kopi botolan aja deh, ga kuat gw minum kopi racikan disini" kata Sabrina sambil merogoh uang cash di dompetnya lalu bergegas ke minimarket depan café

Selang beberapa menit, Rino pun sampai di café itu, lalu melihat Sabrina hanya meminum kopi botol. "Sabrina yah? Kok gak pesen minum?" tanya Rino heran

"Eh iyaa, gw sukanya yang kaya gini, ga kuat minum kopi yang kek gitu" kata Sabrina gugup sambil menunjuk kopi milik Keysha

"Oohh terlalu strong yah" Rino duduk tepat di hadapannya

"Iyaah" Sabrina menjadi salah tingkah karena duduk berhadapan dengan Rino Anggasaruna yang terkenal dingin, tegas, dan berwibawa"

"Sabrina...." teriak Keysha membuyarkan lamunannya

"Eh eh apa??"

"Coba dikit dong kopi lo, punya gw udah abis"

"Enak aja, enggak ah" Sabrina terburu-buru membuka minumannya lalu meneguknya hingga setengah.

"Aaahh sial" mobil tidak sengaja menginjak lubang, dan membuat minuman Sabrina tumpah ke baju kaosnya

"Sorry sorry, tuh tissue ada di dashboard depan kamu" kata Rino spontan

Hujan perlahan turun memulai dengan gerimis kecil nya, tiba-tiba Rino terbesit kata-kata Putri semalam. Lalu dia memandangi Sabrina dari kaca kecil diatasnya, terlihat cewek itu sedang menikmati dinginnya hujan, menatap keluar jendela seolah sedang di sapa oleh buliran air hujan yang membasahi kaca.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam, akhirnya mereka sampai di Villa milik Aryo, yang berdekatan dengan spot yang romantis hasil ide pemikirannya.

Mereka pun masuk ke dalam Villa dan beristirahat sejenak, Rino duduk menyendiri di teras depan sambil menikmati vapor miliknya. "Giih temenin tuh, kasian dia capek" kata Keysha yang mendapati Sabrina lagi mengintip Rino lewat jendela kamar dilantai dua. "Enggak ah, gw juga capek kali Key" kata Sabrina sambil merebahkan tubuhnya di ranjang. "Lo enggak kasian liat Rino gitu? Nyetir 3 jam, urus event, urus liburan kita" bujuk Keysha.

"Iya juga yah, kasian juga Rino pasti capek parah dia" hatinya tergerak akibat kata-kata Keysha barusan.

Hujan seolah menemani Rino, siang itu. Terlihat ada sedikit air mata yang menetes di pipinya, dia hanya menatap kosong ke depan. Angin bertiup perlahan seolah menyapa hatinya yang sedang tidak baik-baik saja. Sabrina terus mengintipnya dari jendela, hatinya ingin memaafkan tapi ego yang menahan.

Selang beberapa jam Rino duduk melamun, Adel datang mengagetkannya "No... pause dulu galaunya, makan siang dulu"

"Ah bisa aja lo Del, anak-anak mana? Lagi pada makan semua di dalam, yuk buruan, untung gw ingat lo" kata Adel sambil menarik lengan Rino. "Makan No... tuh masih banyak banget" sambut Keysha

Rino duduk tepat berhadapan dengan Sabrina, tangan mereka secara bersamaan mengambil lauk yang sama, Sabrina menggengam tangan Rino yang lebih dulu memegang sendok itu. "Duluan aja" kata Rino

Sabrina tidak merespon sedikitpun, dia tetap melanjutkan makannya. Keysha kemudia menendang kecil Sabrina lalu mengernyitkan dahinya, Sabrina membalas mencebikkan bibirnya. Siang itu mereka habis kan dengan bercanda tawa di ruang tengah selepan makan, karena di luar lagi hujan.

Rain SaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang