Chapter 11

1 0 0
                                    

Suara burung itu seolah menyapa Sabrina yang baru saja menutup pagar. *Bug* suara tubuhnya yang di hempaskan ke kasur, "Tadi enak banget gila, kira-kira Rino sekarang ngapain yah", benaknya sambil tersenyum sendirian.

"Rin.... Kamu gak ada kuliah pagi?", tanya mama

"Enngak sih ma, jam 11an bentar adanya"

"Sekarang udah jam 9 loh"

"Iya mah"

"Video call Rino enak kali yah", katanya dalam hati

Beberapa kali panggilan videonya tidak diangkat Rino, hingga pada panggilan keterakhir

"Ngapain gak angkat dari tadi?"

"Sorry bos abis mandi nih, baru pake baju", Rino mengenakan baju kaos jangkisnya berwarna hitam

"Gila cowo emang ganteng kalo pake baju item, rambutnya setengah basah gitu anjirr sumpah Rino ganteng gila", fikir Sabrina

"Apaan?", tanya Rino yang kebingungan melihat Sabrina senyum sendiri

"Ganteng" cicitnya

"Hah? Apa? Kurang keras"

"Eh eh gak ada apa-apa kok", kata Sabrina sambil menahan malu

"Hari ini kuliah jam berapa?"

"Jam 11, kamu?"

"Setengah 12 sih, wanna ride?", tanya Rino

"Gak ada seru-serunya loh naik mobil mulu" sambungnya

"Owkey, lets see how fast you are", kata Sabrina

"Mandi gih sana, udah deket jam 11 nih, eh kasih harum yah"

"Rinoo kamu itu bacooott, diem saja yah, saya mau mandi bye" kata Sabrina sebelum mematikan telfonnya

"Lama-lama gw liatin Sabrina kok cantik banget yah" kata Rino yang berbaring memandangi langit-langit kamarnya.

"Perlahan namun pasti

Parasnya dirindukan hati

Benci tuk kuakui

Tetapi memang dia yang kunanti"

"Bang Rino bantuin aku dong", ketukan tangan kecil Milka di barengi dengan suara itu

Rino bangkit menyudahi rebahannya, membuka pintu kamar, terlihat Milka dengan beberapa bagian tubuh boneka Barbie di tangannya "Bantuin Milka bikin rumah Barbie dong bang, tadi ada kucing orens masuk rumah terus resein semuanya, hancur deh", mata anak itu berkaca-kaca sambil bercerita terlihat beberapa butir air mata membasahi pipinya.

"Eh kok nangis, udah gapapa sini abang bantu susun lagi rumah Barbienya", Rino menggendong adiknya yang menangis, lalu menuju ruang bermain dimana semua mainan Milka berserakan di situ

"Yuk mulai yuk "

Milka tertawa lepas bermain dengan abangnya, rumah Barbie itu sudah selesai disusun Rino. "Udah main dulu yah, abang mau ke kampus nih", Rino mengecup kening adiknya sebelum masuk ke kamarnya untuk mengambil tas dan kunci motor.

Motor sport itu sudah sampai di depan rumah Sabrina, dengan satu helm lagi terikat di jok belakang. Sabrina menyalami mamanya, lalu mengancing resleting jaket kulitnya, rambut hitamnya terurai bebas ke belakang

"Siap?"

"Menurut kamu?", Sabrina menaikkan satu alisnya

Gadis itu memnajat naik ke jok belakang motor Rino yang tinggi, lalu memakai helmnya.

Rain SaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang