16

3.6K 687 4
                                    

note : chapter ini drama banget, asli:(

selamat membaca🐾

(Name) yang masih belum bisa melihat dan mendengar dengan jelas-terlebih lagi kesadaran nya yang mulai menghilang, dikagetkan dengan sebuah tepukan dibahu nya

Gadis itu lantas tersentak kaget karena tidak tahu siapa yang baru saja menepuk pundaknya, "Siapa?" tanya nya lemah

Lengannya yang gemetaran terulur mengambil tangan lawan bicaranya kemudian ia genggam kuat-kuat seakan menyalurkan ketakutan yang dia rasakan

Gadis itu sempat melihat kaos berwarna biru tua. Tidak begitu jelas karena penglihatan menggelap

"Siapapun itu ... Tolong aku, disini gelap ...."

"... Sekali."

Kesadaran (Name) hilang sepenuhnya. Tubuh gadis itu hilang keseimbangan dan hampir jatuh kebelakang, tapi dengan sigap lelaki yang menepuk bahu (Name) tadi menangkap nya cepat

"(Name) san?"

🐾🐾🐾🐾

Lima menit sebelum nya ....

"Akaashi, kau tidak ikut mengantar Karasuno?"

"Hm aku akan kesana, duluan saja Bokuto-san."

Lelaki dengan kaos biru tua itu berlari kecil kedalam gedung. Niat nya ingin mengambil ponsel nya yang tertinggal di kelas yang semalam ia gunakan sebagai tempat istirahat

Saat hendak berjalan menaiki tangga, Lelaki yang bernama Akaashi itu mengurungkan niat nya. Ia lantas berhenti ketika melihat (Name) yang sepertinya juga ingin menaiki tangga. Akaashi dengan sigap melangkah mundur mempersilahkan (Name) untuk menaiki tangga duluan

Ladies First

"(Name) ingin keatas juga?" tanya nya berusaha membuka obrolan

Sudah jelas itu hanya basa-basi. Tapi walaupun begitu, Akaashi juga berharap 'basa-basi' nya itu ditanggapi oleh si lawan bicara

Akaashi mencoba menyapa (Name) sekali lagi, tapi sepertinya sepupu dari Kapten tim voli nya itu sedang melamun. Entah memikirkan apa, Akaashi juga tidak tau

Tapi yang Akaashi tau, wajah (Name) terlihat pucat, bibir nya terlihat agak kering, tubuh nya juga sangat ku-tidak! Dari awal memang tubuhnya seperti itu. Yang sangat jelas berbeda, tatapan mata yang (Name) miliki sekarang

Saat pertama kali mereka bertemu, yang paling Akaashi ingat tentang gadis itu adalah tatapan matanya yang begitu berbinar. Seperti ada yang menahan nya untuk tidak melepaskan pandangannya dari mata itu

(Name) yang seperti itu, jelas tidak cocok dengan sikap nya yang sangat absurd

Tapi sekarang, mata nya terlihat sayu. Akaashi jadi sedikit khawatir

Akaashi berhenti di persimpangan lorong. Dilihatnya (Name) yang berbelok ke arah kiri menuju tempat kelas yang dipakai para manager untuk beristirahat semalam. Sepertinya mereka berpisah disini. Karena tujuan Akaashi adalah ke kanan

"Jaa ne, (Name)," ujar Akaashi walaupun tau kalau perkataannya itu tidak akan ditanggapi

Untuk apa ia memusingkan hal yang tidak ada hubungannya dengan dirinya?

Seperti bukan akaashi saja

Tapi gadis itu sepupu nya Bokuto. Teman se tim nya

Saat urusan nya sudah selesai, Akaashi menutup pintu lalu berjalan untuk kembali kebawah menemui yang lain. Tiba-tiba saja lelaki itu di kaget kan dengan sebuah suara dari arah tangga yang tadi ia lewati dengan (Name). Sepertinya itu suara perempuan. Suaranya lemah, lebih mirip seperti orang kehabisan napas

ATTACK ON NEKO [NekomaxReader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang