Name POV
Jam masih menunjukkan pukul 06:00 pagi. Tapi aku sudah berada di gym sekarang
Kemarin benar-benar diluar dugaan ku
Setelah Yaku mengobati pipi ku. Yaku buru-buru keluar UKS. Dan tak lama Kuroo dan Kenma datang dengan wajah yang ... uhh aku tidak tau bagaimana menjelaskannya
Mereka datang padaku meminta maaf
Yah, aku juga sudah memaafkan mereka walau aku masih belum tau alasan mereka melakukan itu
Karena kejadian kemarin, saat aku pulang, ibu kaget melihat pipi ku yang sedikit membesar dari biasanya. Ibu terus saja mengoceh agar aku jangan bersekolah lebih dulu
Yang benar saja?! Mana mungkin hanya karena pipi ku membengkak lalu aku izin tidak mengikuti pembelajaran?!
Tentu saja iya!
Tidak sekolah selama sehari dengan bayaran pipi mu bengkak, bukannya setimpal?
Iya! Harusnya iya kan?!
Tapi ... karena aku ingin belajar voli, aku tolak kesempatan emas itu
Aku sudah memutuskan. Aku akan belajar voli saat pagi dan setelah pulang dari klub. Dengan begitu, yang lain tidak akan ada yang tau 'kan?
Untung saja aku memegang kunci gym dan ruang klub. Jadi aku bisa masuk dengan mudah kesini
Aku mengambil bola lalu mencoba mengikuti gerakan yang biasanya Kuroo dan yang lain lakukan
Kalau hanya lihat, sepertinya gampang. Tapi kenapa saat ku coba susah sekali! Bola nya tidak memantul sesuai dengan keinginan ku
Bagaimana mereka melakukan nya, ya?
"Ayo kita coba lagi, (Name)!"
Aku mencoba memukul bola keatas terus menerus sambil menjaga agar bola nya tidak jatuh
Ini mudah! aku bisa melakukan nya
"Bagus! sekarang kita coba receive bola ini. Kau pasti bisa (Name)!" aku latihan dengan terus bergumam untuk menyemangati diriku sendiri
Aku meniru gaya Yaku saat ingin mereceive. Tapi aku merasa posisi ini sangat aneh! mungkin aku masih belum terbiasa
"Ini sakit woi! Lalu kenapa mereka bisa memukul bola nya dengan sangat kencang?!"
Aku mulai bisa mereceive walau kadang bola nya memantul ke arah lain. Ada rasa senang sekaligus bangga saat aku berhasil memukul bola dengan benar. Ini menyenangkan walau sedikit melelahkan. Aku jadi ingin terus mencoba nya
Author POV
Sudah menjadi kebiasaan bagi Kuroo untuk datang ke sekolah pagi sekali. Kuroo akan jadi orang yang datang pertama dan pulang terakhir.
"Ohayou gozaimasu, Sensei."
"Cih, Tidak usah formal begitu, dasar adik sialan!"
"Eh? Ini masih pagi lhoo, Aiko sensei. Jangan ma–"
"Sudah ku bilang kalau hanya ada kita berdua, jangan panggil aku 'sensei'! Panggil aku onee-san, bodoh!" kata Aiko Sensei sambil menekan kedua pipi Kuroo dengan satu tangan
"Iya iya iya! lepaskan dulu tangan mu!"
Dasar tenaga badak!
"Yang dari Yaku saja belum sembuh, masa' mau kau tambah lagi!" Kuroo mundur beberapa langkah saat sudah terlepas dari Aiko sensei
"Yaku menghukum mu? Baguslah! Ingat, aku membantu mu memaksa (Name) agar mau menjadi manager Nekoma bukan untuk kau sakiti, Tetsurou."
Aiko sensei berjalan mendekati Kuroo sambil terus menatap tajam matanya
"Aku serius. Jika (Name) sampai tidak nyaman karena kalian, aku yang akan merasa bersalah karena telah mengirim (Name) memasuki daerah berbahaya."
"Jika itu terjadi, aku akan langsung menyuruh (Name) untuk keluar dari klub," lanjut Aiko sambil menepuk pelan dada Kuroo dengan tangan yang terkepal
"Kami tidak seberbahaya itu, dasar! Kau jangan khawatir. Ini tidak akan terulang lagi," kata Kuroo sambil menyingkirkan tangan Aiko lalu berjalan ke arah gym
"Hei adik laknat! Kau mungkin butuh ini," kata Aiko sambil melempar sebuah Jaket berwarna putih
"Ambil kembali, aku sudah bawa!" Kuroo berniat melempar jaket itu lagi ke Aiko. Tapi tak jadi karena Aiko buru-buru berbicara
"Mungkin kau butuh tambahan jaket. Sudah ya, aku sibuk. Kalau kau terjatuh, bangun sendiri. aku 'kan sibuk," Kata Aiko sambil menekankan kata 'sibuk' berulang kali
Kuroo yang tidak mau ambil pusing lalu menyimpan jaket itu didalam tas nya
Sesampainya dipintu gym, Kuroo heran karena pintunya ternyata sudah terbuka sedikit
"Are? Apa Kai sudah datang?" tanya nya pada diri sendiri
Tapi ketika Kuroo menggeser nya lebih lebar, ternyata bukan Kai yang Kuroo temui. Tapi (Name) yang sudah tergeletak dilantai
"(Name)!" panggil Kuroo sedikit panik
Kuroo buru-buru menghampiri (Name) tanpa menghiraukan banyak nya bola voli yang sudah berantakan
Apa yang sebenarnya kau lakukan (Name)!
Tanpa ba-bi-bu, Kuroo langsung saja memeriksa keadaan (Name)
Saat tau (Name) hanya tertidur, Kuroo menundukkan wajahnya menghela napas dengan berat
"Kau benar-benar membuatku kesusahan (Name)."
Kuroo mengambil tangan (Name) lalu menempelkan nya ke pipi, "Maaf karena menyakiti mu kemarin."
"Lihat, aku menyakiti mu sekali lalu aku mendapat kan balasannya berkali-kali," kata Kuroo sambil tertawa kecil
"Mana berani aku menyakiti mu lagi. Jadi ... jangan pergi (Name)."
Kuroo tanpa sengaja melihat bekas kemerahan di lengan (Name). Kuroo tau itu apa. Karena dulu Kuroo, bahkan Kenma, juga pernah seperti ini saat pertama kali bermain voli.
"(Name)! kau! yaampun!" Kuroo menahan diri untuk tidak berteriak karena takut membangunkan (Name)
Kuroo mengelus pelan lengan (Name) yang memerah, "Maaf karena telah melibatkan mu dengan voli (Name)."
"Itu karena kami membutuhkan mu," kata Kuroo sambil menyelimuti (Name) dengan jaket Nekoma milik nya.
Tapi karena tidak cukup untuk menutupi tubuh bagian bawah (Name), Kuroo harus menggunakan jaket pemberian kakak perempuan nya tadi
"Kak, untuk kali ini dan yang waktu itu, terimakasih," gumam Kuroo sambil tersenyum melihat (Name) tertidur
"Oyasumi."
Tbc
haiಥ_ಥ Rin disini ...
maaf karena up nya lama banget༎ຶ‿༎ຶ
jadi sebel sama diri sendiriರ╭╮ರsebagai permintaan maaf, aku up dua kali hari ini:) semoga kalian suka✨
Jaa ne, minna ...
KAMU SEDANG MEMBACA
ATTACK ON NEKO [NekomaxReader]
Teen FictionNamaku (Full Name) Motto hidupku adalah 'jika orang lain bisa, kenapa harus aku?' Aku ingin menjalani masa SMA ku dengan damai dan tentram tanpa mengikuti sebuah klub. karena klub itu sangat melelahkan. percaya padaku. Setelah seharian belajar, lal...