04

6K 1K 238
                                    

"(Name) setelah ini kau mau kemana?"

Bel sudah berbunyi dari lima belas menit yang lalu. Aku juga sudah merapikan alat tulis ku. Jadi Aku harus segera pergi ke gym. Mereka mungkin sudah menunggu

Atau mungkin tidak?

(Name), kau terlalu percaya diri!

"Aku ha-"

"Ku dengar ada toko baru didekat sekolah. Ayo kita kesana (Name)!" ajak temanku sambil menggoyangkan lenganku ke atas bawah

Aku ingin. Tapi aku harus pergi mengurus klub. Aku akan serius menjalani tugas ku sebagai manager. Aku tidak ingin mengecewakan mereka

"Aku tidak bisa, maaf ya. Kau pergi saja dengan Yaka."

"Ehhh? Kenapa?"

"(Name) harus mengurus klub voli. Jangan ganggu dia Nami," kata Yaka sambil menyeret Nami keluar kelas

"Hah? (Name)! kau tidak memberitahuku? Kau jahat! Lagipula kau 'kan tidak bisa bermain vo-"

"Diam Nami!" Yaka membungkam mulut Nami dengan sepotong kue Dorayaki sisa gigitannya

"Kami pergi dulu (Name). Bye bye, ganbatte ne!" Tangan Yaka mengepal kuat diudara, lebih mirip seperti sedang berpose memamerkan ototnya

Aku hanya tertawa kecil melihat kelakuan kedua temanku itu

Huh ....

Aku jadi kepikiran dengan apa yang Nami katakan tadi. Nami benar, aku 'kan manager klub! Aku juga seharusnya bisa bermain voli walau hanya hal dasar nya saja 'kan?

Mungkin aku harus belajar voli mulai sekarang.

Uh, tapi aku harus belajar darimana?

🌠🌠🌠

Author POV

(Name) berdiri di depan pintu gym tanpa berniat membuka nya. Suara decitan sepatu yang menyentuh lapangan dan suara bola dipukul terdengar dari dalam

Mereka sudah mulai latihan, yaa

(Name) sudah memutuskan, dia akan mulai berlatih voli hari ini.

(Name) membuka pintu gym sambil mengucapkan salam. Dan itu membuat semua fokus tertuju pada (Name) sekarang

"Maaf aku terlambat," (Name) membungkuk meminta maaf

"(Name)-chan!" seru mereka bersama

"Tidak apa-apa. Kami baru saja mulai."

"(Name) kenapa baru datang? Padahal aku baru saja bisa mengspike bola dari Kenma-san, tadi!"

Lev begitu bersemangat bercerita pada (Name). Lev bahkan sampai menceritakan kronologi kejadiannya

"Sayang (Name) tidak melihatnya." kata Lev terlihat murung

"Cih," Kenma terlihat tidak terima dengan apa yang Lev katakan

"Itu hanya kebetulan. Karena setelah nya, toss yang ku berikan padamu tidak bisa kau spike lagi."

(Name) yang mendengar itu kemudian memasang ekspresi datar pada Kenma. Ekspresi seperti berkata, "Kenma, kau tidak peka!"

"Apa?" yang ditatap malah tidak merasa bersalah sedikit pun dan langsung berbalik melanjutkan latihannya yang tertunda

"Tidak apa-apa Lev. Kau sudah berkembang sekarang." kata (Name) mencoba menyemangati Lev

(Name) ingin mengelus kepala nya, tapi Lev terlalu tinggi. Paham akan apa yang ingin dilakukan (Name), Lev membungkuk menyejajarkan tinggi nya dengan (Name).

ATTACK ON NEKO [NekomaxReader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang