"(Name), kau bisa memakai milik ku saja jika kau mau."
Ha! Apa itu?!
"Tidak mau! Punya mu bau, Kuroo! Nih, aku kembalikan," kata ku sambil melempar jaket nya ke Kuroo
"Mana terimakasih nya?"
"Umm, terimakasih!"
"Yang ikhlas dong."
Banyak mau nya ya!
"Terimakasih Kuroo-senpai!" kata ku dengan nada lembut dan ekspresi yang ku buat-buat
....
Author POV
Kuroo tersenyum melihat ekspresi (Name) yang terlihat terpaksa mengucapkan terimakasih
"(Name), hari ini pulang bersama ku." kata Kuroo sambil merangkul (Name)
"Ha? Kenapa harus pulang bersama mu!"
"Betul! kenapa harus pulang dengan Kuroo?!"
"Bagaimana nasib Kenma?"
Kenma yang merasa terpanggil hanya menunjukkan sikap tak peduli
'Apa urusannya dengan ku!' - Kenma
"Aku ingin membicarakan klub. Ini antara Kapten dan Manager nya saja. Anggota tidak usah," kata Kuroo dengan nada meremehkan
"Cih!"
"Awas jika kau macam-macam dengan (Name)!" kata Yaku memeringatkan
"Tentu."
Setelah selesai klub ....
"Terimakasih atas kerja keras nya hari ini!"
"Sampai jumpa besok!"
"Hati-hati dijalan!"
"Jangan lupa makan!"
"Istirahat yang cukup!"
(Name) terus berteriak untuk mengingatkan tim nya walau semua nya sudah tak terlihat dari pandangan (Name)
"Berisik sekali."
"Ck, seharusnya kau yang mengingatkan mereka! Siapa disini Kapten nya?!"
"Tapi kau berlebihan (Name)."
(Name) memutar bola matanya, "Kau cemburu karena hanya kau yang tidak dapat perhatian ku 'kan?" tanya (Name) dengan senyum miring
Kuroo yang melihat itu hanya berdecak sambil melihat kearah lain
"Nah, ayo kita pulang," ajak (Name) lalu berjalan lebih dulu
"Tunggu (Name)."
"Apa?" tanya (Name) sambil berbalik
Kuroo mengeluarkan tangan kanan nya dari kantong
"Kembalikan," kata Kuroo sambil menyodorkan tangan kanan nya pada (Name)
(Name) terlihat bingung, lalu memperhatikan tangan Kuroo agak lama. Sedetik kemudian, (Name) menaruh tangan nya sendiri di atas tangan Kuroo
KAMU SEDANG MEMBACA
ATTACK ON NEKO [NekomaxReader]
Teen FictionNamaku (Full Name) Motto hidupku adalah 'jika orang lain bisa, kenapa harus aku?' Aku ingin menjalani masa SMA ku dengan damai dan tentram tanpa mengikuti sebuah klub. karena klub itu sangat melelahkan. percaya padaku. Setelah seharian belajar, lal...