06

5K 901 146
                                    

Name POV

Sayup-sayup ku dengar suara bising yang terus saja memaksa ku bangun. Tapi entah kenapa mataku enggan membuka

Bodolah ....

Udara sangat dingin sekarang. Waktu yang pas untuk mimpi indah 'kan?

Benar!

Baiklah ... Ayo kita mulai bermi–

"Maaf karena telah melibatkan mu dengan voli (Name)."

Hah?

"Itu karena kami membutuhkan mu."

Siapa itu?

Aku terus saja mendengar suara orang berbicara. Tapi mataku tidak bisa ku buka. Mungkin aku terlalu lelah berlatih voli tadi.

Kurasakan ada sesuatu yang menyelimuti badan ku sekarang. Entahlah, itu apa. Tapi aku jadi semakin mengantuk karena tiba-tiba saja aku tidak merasa kedinginan lagi

"Oyasumi."

Hm?

Yah, Oyasumi ....

🌠🌠🌠

"(Name)!!!"

Hah?

"Oh, yaampun, kami kira kau mati."

"Kau sudah bangun kan?

"Nah, ayo kita ke kelas! Sebentar lagi kelas akan dimulai. Kenapa kau malah tidur disini?!"

Eh? Apa ini? Kukira aku sedang tidur di dalam kamar ku. Tapi kenapa aku sekarang ada di gym?

Oh! aku ingat!

Aku kelelahan karena berlatih voli pagi ini. Sepertinya setelah itu aku tertidur.

Eh? Siapa yang membereskan gym? Lalu ... jaket siapa ini?

Kulihat ada ada dua jaket yang menutupi tubuh ku. Yang satu berwarna merah bertuliskan Nekoma. Mungkin ini milik anak-anak. Nanti akan ku kembalikan. Lalu yang satu nya berwarna putih bertuliskan 'punch neko'. Hm, milik siapa?

"(Name)! kenapa malah melamun?! Ayo kita ke kelas."

Haish .... Jadi aku ketiduran di gym?

"Tunggu sebentar Yaka. Nyawa ku belum terkumpul," Kata ku sambil melipat jaket itu lalu ku masukan ke dalam tas

"Kenapa dilipat? Pakai saja, hari ini dingin," Nami membuka kembali lipatan ku kemudian memasangkan jaket berwarna merah itu ketubuh ku

"Eh? Apa ini boleh?" Aku merasa tidak enak memakai barang milik orang lain tanpa seizin pemiliknya

"Boleh! Kuroo-senpai sendiri yang bilang begitu, tadi."

Alis ku terangkat. Jadi ini milik Kuroo? Oh. Ya sudah, pakai saja. Dia yang suruh 'kan?

Desain nya bagus. Aku suka. Mungkin aku harus meminta satu yang seperti ini untuk ku.

Eh? iya ya?! aku 'kan manager. Tapi kenapa aku tidak dapat?

"(Name)! Sungguh, mau berapa lama lagi kau melamun disitu! Aku tinggal, ya?"

"Iya iya, Aku datang," kata ku sambil berlari menghampiri kedua temanku itu

🌠🌠🌠

"Hei, Bukan nya itu (Name) dari kelas 1-1? Kenapa dia memakai jaket tim voli laki-laki?"

"Mungkin dia punya pacar disana!"

"Eh serius?! Siapa?! Awas saja kalau itu Kuroo-senpai!"

"Benar! Awas saja kalau dia mendekati Lev juga!"

"Tidak tau diri!"

Aku dengar, dasar cabe busuk!

Kenapa memangnya kalau aku dekat-dekat dengan mereka?! Ini hidup ku. Aku yang menjalani nya. Jadi aku mau apa, itu terserah aku!

Uhh, aku ingin berteriak begitu didepan wajah mereka. Tapi Yaka dan Nami terus saja menyuruhku bersabar

(Name), kau anak baik! Jadi, tahan lah amarah mu. Jadilah anak baik, (Name)!  anak baik! Yak betul ... Seperti ini!

"Aaaakhh! Apa yang kau lakukan?!"

Aku dengan sengaja menumpahkan minuman ku ke wajah nya. Aku tidak kenal. Tapi sepertinya dia kakak kelas karena warna dasi nya yang berbeda dari punya ku

"Oh? Ah, aku tidak sengaja."

Sungguh, aku sebenarnya tidak suka memainkan drama seperti ini. Tapi dia yang memaksa!

Nami yang sudah hapal sifat ku, langsung mengerti apa yang aku rencanakan. Nami ikut memainkan drama yang ku buat. Dia yang terbaik jika ada masalah seperti ini

"(Name), kau tak apa? Oh yaampun, padahal luka mu yang sebelumnya belum begitu sembuh. Senpai, (Name) tidak sengaja melakukan itu," kata Nami mendramatisir

Bahkan sudah ada air mata yang ingin keluar disana! Nami yang terbaik!

"Apa maksud mu?! Jelas dia yang mendekat padaku lalu menumpahkan susu ini!"

"Kau adik kelas tapi tidak tahu sopan santun!" kata salah satu teman nya

Apa ada yang bawa cermin?

"Senpai maaf, kalau kau ingin dihormati oleh junior mu, kau harus menghargai mereka lebih dulu," aku merasa ada yang ingin meledak. Tapi aku berusaha menahan nya

"Kau berani menasehati ku?! Kau ingin ak–"

"Ingin apa?" aku maju sebelum senior ku ini melanjutkan kata-katanya. Ku lihat mereka tersentak kaget

Tahan (Name).

"Senpai yang terhormat, aku dengar saat kalian membicarakan hal buruk tentang ku tadi. Bukannya itu termasuk sikap yang tidak sopan?"

"Lagipula, kenapa kalau aku dekat dengan tim voli laki-laki? Apa itu merugikan mu?"

Aku berbalik hendak pergi. Kupikir ini sudah selesai. Ternyata belum

"Memangnya mereka mau dengan perempuan seperti mu?!"

Eh? tidak mau juga tak masalah sebenarnya. Aku 'kan hanya manager

"Lalu? apa mereka mau dengan perempuan seperti kalian?" tanya ku sambil tersenyum remeh lalu pergi dari sana

Sudahlah. Ini tidak akan ada habis nya jika  tetap dilanjutkan.

Uhh, sebenarnya aku kurang puas. Aku masih belum memberi mulut mereka pelajaran. Tapi kalau sampai ada kekerasan ....

Bukan. Bukan guru yang ku takut kan. Tapi ...

"(Name)."

"Ha'i."

"Nami."

"Itu aku."

"Kalian berdua benar-benar membuat ku ingin memakan kalian!"

Yaka! Yaka lebih seram dari apapun!

Tbc

wah, mereka gak muncul kali ini:) maaf ya ....
drama banget gak sih, kali ini:( //lempar bola rame-rame

gimana Yaka sama Nami?
gimana nasib jaket nya Aiko-Sensei?
mau pake juga jaket Nekoma ಥ_ಥ

gimana cerita kali ini?ಠ◡ಠ
moga suka ya,

jaa ne, minna ....

ATTACK ON NEKO [NekomaxReader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang