Tidak buruk juga berada disini. Aku merasa terhibur. Sedikit. Hanya Sedikit
Tapi ....
"(Name) tolong bantu aku memasang ini."
"Baik."
"(Name) handuk ku hilang."
"Akan aku cari."
"(Name) air minum ku habis."
"Sedang ku isi."
"(Name) tolong kumpulkan bola nya."
"Sedang ku kerjakan."
"(Name) aku tidak bisa mereceive dengan baik!"
"Latihan lagi!"
"Tapi aku lelah."
Aku juga lelah tau!
Aku tarik kata-kata ku tadi. Ini sungguh melelahkan. Apa menjadi manager memang seperti ini?
.....
Yah, tapi ini lebih baik daripada harus mendengar Sensei menjelaskan materi. Karena itu membuat ku mengantuk
Sekarang aku bisa bolos dengan alasan klub. Seperti sekarang
Aku dengar dari Kuroo, Minggu depan tim kami akan melakukan latih tanding atau apalah itu dengan salah satu sekolah di Tokyo. Karena itu sekarang mereka sedang latihan dengan sangat keras
Padahal itu bukan pertandingan resmi 'kan? Lalu kenapa mereka berusaha sangat keras?
Hanya dengan melihat mereka latihan saja, kau akan tau seberapa besar mereka menyukai voli. Lagi-lagi aku jadi terbawa suasana
"Hei!"
"Apa?"
"Kau bisa terkena bola jika berdiri disitu," kata Kenma sambil memasang raut muka yang tidak bisa ku jelaskan
Dia membenci ku ya?
"Namaku (Name)," kata ku sambil berjalan kearah Kenma yang berada disisi lapangan
"Sudah tau."
"Siapa tau kau lupa."
"Hei, Aku boleh duduk disini?" tanya ku sambil duduk disebelah Kenma
Kenma menatapku dengan wajah tanpa ekspresi nya "kau sudah duduk."
Itu kan hanya basa-basi. Masa kau tidak
tau?"Kau tidak ikut latihan?"
"Tidak. Pelatih belum datang."
Memang nya harus menunggu pelatih dulu?
"Eh? Kau bermain game?" tanya ku lagi saat melihat Kenma mengeluarkan Nintendo nya
Tapi Kenma tak menjawab.
"Aku pernah memainkan nya."
"Saat Malam tahun baru sepupuku dapat hadiah itu karena peringkat nya naik. Dia terlihat sangat senang saat itu."
"Lalu aku meminjamnya."
Aku terus saja berbicara sendiri walau Kenma tidak menanggapi perkataan ku
"Tapi kemudian dia menangis."
"Karena Nintendo nya tidak sengaja ku injak," kataku sambil mengingat kejadian tahun lalu
Saat ku lihat kesamping, Kenma sudah menggeser tempat duduk nya menjauhi ku
Dia kenapa?
"A-apa?! Kau tidak perlu menjauh seperti itu! Dan jangan memasang wajah waspada begitu padaku!"
"Kau takut aku akan menghancurkan milik mu juga?!"
Aku kan tidak sengaja waktu itu. Sepertinya Kenma benar-benar membenciku
Kenapa aku jadi sedih begini? Sejak menjadi manager sepertinya aku jadi sering terbawa suasana.
"Saat itu aku begitu kesal karena terus saja kalah bermain. Saat sadar Nintendo nya sudah ada dibawah kaki ku," kataku sambil menunduk menyesali perbuatan ku waktu itu
"Kau membenciku?" gumam ku tak sadar dengan suara kecil. Ku harap Kenma tak mendengar yang satu itu
(Name) kau payah dalam bersosialisasi. Harusnya kau tahu itu dari awal
"Yah, buat apa aku menceritakan itu pada mu 'kan? Kau saja tak peduli aku berbicara apa daritadi. Sudahlah."
Aku beranjak dari duduk ku lalu berjalan kearah lapangan. Daripada membuat Kenma lebih membenci ku, lebih baik aku membantu yang lain berlatih.
"Mau kemana?"
Saat aku menoleh ternyata Kenma mengikutiku dari belakang.
Buat apa dia bertanya?
Entah aku yang berjalan lebih lambat atau Kenma yang berjalan lebih cepat, sekarang Kenma berjalan disampingku
"Mau kemana?"
Oke, kupastikan Kenma yang berjalan lebih cepat karena sekarang dia sudah berada di depanku menghalangi jalan.
"Kesana. Membantu mereka," jawab ku sambil melihat kearah Yaku yang sedang membantu Lev latihan mereceive
"Memangnya kau tidak lelah?"
Eh? Jangan ditanya
"Sudah pasti lelah."
"Lalu untuk apa kau kesana?"
Kenma menarik ku kembali ketempat tadi kami duduk, "Disini saja."
Hah? Kenma kenapa?
"Ta-"
"Kau lelah. Jadi istirahat saja disini."
"Maaf jika sikap ku membuat mu salah paham. Aku tidak membenci mu. Jadi jangan memasang wajah bodoh seperti itu."
"Eh? Kenapa berbicara begitu? Aku ka-"
"Kau jelek kalau sedih seperti ini. Memberontak lah seperti biasanya," kata Kenma sambil menepuk kepala ku pelan berulang kali
Mmm, aku senang Kenma sudah tidak acuh seperti tadi. Tapi aku malu sendiri jika Kenma bersikap seperti ini padaku
"Aku lelah. Tapi aku tidak ingin tim ku kelelahan lebih dari aku karena aku tidak membantu mereka," kataku sambil menurunkan tangan Kenma dari kepalaku
"Melihat mereka berusaha begitu keras, membuat rasa lelah ku hilang. Kau juga berusaha lah lebih keras."
"Ayo! Latihan!"
"Tidak. Kau saja." kata Kenma
"Kau harus!"
Sekarang aku yang menarik Kenma ke lapangan. Aku senang Kenma tidak menolak ajakan ku walau wajah nya terlihat tidak senang
"Aku sempat berpikir kau pasti sangat membenci ku. Tapi ternyata tidak. Syukurlah."
"Terimakasih!" lanjut ku sambil tersenyum ke arah Kenma
Aku ingin lebih dekat dengan mereka semua. Walau sulit, tapi aku mencoba menerima bahwa sekarang aku adalah manager Nekoma.
"(Name) bodoh!" kata Kenma sambil tersenyum tipis. Bahkan sangat tipis sampai tidak terlihat perbedaannya dengan wajah nya yang biasa
Uhh, apa itu? Serangan kucing?
Kenma bodoh! Apa yang kau lakukan pada jantung ku!
TBC
hay hay! Rin disini(人 •͈ᴗ•͈)
semoga kalian suka sama chapter iniaku heran kenapa kalian baca cerita iniಠ◡ಠ
tapi aku terharu pas tau ada yang bacaaaಡ ͜ ʖ ಡ
aku sempet gak mau lanjut karena insecure sama cerita lain yang lebih bagus dari cerita ku⊙﹏⊙
serius, kenapa kalian baca?ಥ‿ಥuntuk chapter selanjutnya akan aku up kalo sudah ada 20 vote yaa!! //titip sendal
kalo gak sampai target vote, aku tetep up, mungkin(ノ≧∇≦)ノ ミ ┻━┻
mudah-mudahan nyampe target༎ຶ‿༎ຶ
KAMU SEDANG MEMBACA
ATTACK ON NEKO [NekomaxReader]
JugendliteraturNamaku (Full Name) Motto hidupku adalah 'jika orang lain bisa, kenapa harus aku?' Aku ingin menjalani masa SMA ku dengan damai dan tentram tanpa mengikuti sebuah klub. karena klub itu sangat melelahkan. percaya padaku. Setelah seharian belajar, lal...