Name POV
"(Name), ada yang mencari mu diluar."
Biarkan saja!
"Ada yang mencari mu (Name). Cepat temui dia!"
"Haish, tidak mau! Kau saja yang temui dia."
"Jangan begitu! Kuliat dia tampan (Name)! Cepat temui dia sekarang! Jangan membuatnya menunggu!" kata teman ku sambil mencopot earphone dari telinga ku
Memangnya kenapa kalau tampan?!
"Iya iya! Dasar, Yaka cerewet!"
"Apa kau bilang?!"
Aku buru-buru berlari keluar menghindari amukan teman ku itu
Baru saja sampai didepan pintu, kulihat Kuroo sudah ada disana bersandar pada dinding dan memasukan tangan nya kedalam kantong
Cih! Sok keren sekali dia!
"Kau mengganggu jam istirahat ku tau!" kataku berjalan kearah nya
Kuroo mengedikkan bahu tak peduli "Aku rasa lebih cepat lebih baik jika kita menyerahkan formulir nya sekarang. Ayo (Name)-chan." Kuroo berjalan mendahului ku dan aku mengikuti nya dari belakang.
"Padahal 'kan kau bisa mengumpulkan nya sendiri!"
"Hitung-hitung ini tugas pertama mu sebagai seorang manager."
Kucing sialan!
Kemarin tanpa sadar aku menyetujui ajakan nya untuk menjadi manager. Itu sebuah kesalahpahaman! Aku sudah memberitahu Kuroo, tapi dia malah menjawab, "Tidak ada yang namanya kesalahpahaman. Yang ada hanyalah takdir (Name)-chan."
Aku yang mendengar nya saja merasa geli. Lupakan itu. Aku tidak peduli jika sikap ku kurang sopan dengan kakak kelas ku yang satu ini
"Hei Kuroo, bukankah kita ingin mengumpulkan formulir?" tanya ku saat kami berjalan melewati ruang guru
Kuroo mengangguk "Iya. Lalu kenapa?"
Apa dia tiba-tiba saja menjadi bodoh?
"Kita sudah melewati ruang guru."
"Aku sudah menyerahkan formulir mu kemarin," Kuroo berhenti mendadak membuat tubuh ku yang ada dibelakang nya menabrak punggung besar milik nya
"Kuroo! Jangan berhenti mendadak seperti itu dong," kataku sambil mengusap hidung ku yang sakit
Tunggu dulu
"Kau sudah menyerahkan formulir nya? Lalu kenapa memanggil ku?"
"Aku ingin kau memperkenalkan dirimu kepada semuanya."
"Semua?"
"Akan ku kenalkan kau dengan Nekoma. Ayo manager! Langkah mu sangat lamban," Kuroo menarik tangan ku lalu berlari membawa ku pergi
"Tunggu dulu Kuroo. Pelan sedikit!"
Jika kalian membayangkan ini akan menjadi adegan romantis, kalian salah.
Aku kesusahan menyesuaikan ritme langkah ku dengan Kuroo. Aku yakin rambut ku sudah acak-acakan karena angin. Sepertinya aku memang harus menyerah untuk melawan. Kehidupan damai ku sepertinya berakhir disini
Uhh, dasar kucing liar!
🌠🌠🌠
Author POV
Begitu berhenti diajak berlari, (Name) tidak diberi waktu untuk mengatur napasnya. Bahkan untuk protes pun (Name) tak bisa
"Nanti saja marah-marah nya (Name)-chan," Kuroo merangkul (Name) lalu membuka pintu gym
KAMU SEDANG MEMBACA
ATTACK ON NEKO [NekomaxReader]
Teen FictionNamaku (Full Name) Motto hidupku adalah 'jika orang lain bisa, kenapa harus aku?' Aku ingin menjalani masa SMA ku dengan damai dan tentram tanpa mengikuti sebuah klub. karena klub itu sangat melelahkan. percaya padaku. Setelah seharian belajar, lal...