Happy Reading^^ ~N
---
Lagi-lagi dia memperhatikanku. Iya, dia adalah Dion teman satu kelasku. Aku heran, kenapa Dion memperhatikanku terus. Apakah dia menyukaiku?
Mungkin...
Hanya perasaanku saja.
"Chika!"
Ternyata itu Dara temanku.
"Eh, Dara."
"Tumben berangkat pagi Chik?" Tanya Dara.
"Hais, kamu ni. Aku kan biasa berangkat pagi. Seharusnya yang tanya itu aku, tumben kamu berangkat pagi." Ucapku malas.
"Hehe, yaudah yuk masuk kelas." Ajaknya dan aku pun mengikutinya.
Didalam kelas ternyata sudah ada teman-temanku yang lain, meskipun bisa dihitung dengan jari. Termasuk Dion.
Aku pun segera duduk ditempatku sambil mengobrol dengan temanku yang lain.
Entah kenapa aku selalu melihat Dion melihatku dengan tatapan yang tidak aku ketahui maksudnya apa. Saat di kantin, juga begitu. Aku berusaha tidak melihat kearahnya, takut salah tingkah.
"Chik, ke perpustakaan yuk!" Ajak Dara.
"Hmm... boleh deh."
Aku sangat ingin membaca novel hari ini, saat menyusuri rak novel dan menyusuri judul-judul, akhirnya aku menemukan novel yang kucari. Bertepatan saat mengambil novel aku melihat kearah rak buku sebelah.
Astaghfirullah!
Aku kira ada setan di perpustakaan sekolah, ternyata dia adalah Dion yang sedang menatap lekat tepat di mataku.
'Ya Allah bisa jantungan ini.' Ucapku dalam hati.
Aku berusaha tersenyum menyapa dia, tapi tidak ada balasan darinya.
Apa dia selalu seperti itu?
***
Aaa!!! Aku seneng bangett!!!
Kami akan melakukan study tour ke Bali, ini adalah pengalamanku yang kedua. Karena yang pertama ketika aku masih kecil dan masih buluk banget.
Membayangkan akan bersenang-senang dengan teman-temanku membuatku tidak bisa tidur. Semuanya sudah siap di dalam koper.
Keesokan harinya, semua sudah berkumpul dan diarahkan menuju bis masing-masing. Aku dan Dara memutuskan untuk duduk bersama, aku meminta dia agar aku bisa duduk didekat jendela, dia pun menyanggupi.
Saat perjalanan menuju Bali, semua bernyanyi bersama, berjoget bersama, dan lainnya. Aku lebih memilih menatap pemandangan disamping sambil bernyanyi kecil.
Bus berhenti waktu lampu merah, disaat itu juga aku melihat Dion. Karena kita berbeda bus. Dia menatapku dan aku juga menatapnya. Aku selalu tidak tahu arti tatapannya itu.
"Chika, mau jajan?"
Aku mengalihkan tatapanku ke Dara, dia sedang menyodorkan sebungkus jajanan kepadaku. "Aa mauu." Jawabku.
Aku mengambil dan memakannya, i like it.
Perjalanan yang menguras tenaga, setelah sampai kami semua menuju hotel terlebih dahulu untuk mandi dan sarapan. Setelah itu, langsung ke tempat wisata.
***
Tujuan terakhir kami adalah Pantai Kuta. Disana kami semua bermain air dan pasir, ada yang ciprat-cipratan air, ada yang berlarian, ada yang berenang, bahkan teman lelakiku ada yang dekat-dekat sama bule yang sedang berjemur.
Cih, dasar lelaki.
Lihat yang mulus aja langsung disamperin.
Sedangkan aku sedang bermain air bersama Dara, kita bermain dipinggir saja karena aku tidak bisa berenang.
Lagi-lagi Doni melihat kearahku, dia tersenyum kecil. Ternyata dia bisa senyum juga, aku kira dia tidak bisa.
Aku berusaha tidak salah tingkah dengan itu dan lanjut bermain bersama Dara.
***
Diperjalanan menuju pulang, kami semua mampir dulu ke rumah makan. Karena rumah makan ini prasmanan, langsung ambil apa saja yang kita mau.
Aku izin ke toilet kepada teman-temanku yang sedang makan. Wah, kamar mandinya sangat bersih dan harum. Aku sangat suka kepada rumah makan atau semacam itu yang memiliki toilet bersih.
"Hah, leganya." Ucapku setelah keluar dari toilet.
Saat ingin kembali, tiba-tiba ada yang menahan tanganku. Reflek aku pun menoleh.
Doni.
Dia melepaskan tanganku, "Bisakah kita berbicara berdua saja?"
Aku berpikir sejenak, kemudian mengangguk. Dia langsung berjalan kearah taman rumah makan, aku mengikutinya.
"Ada apa?" Tanyaku.
Hening...
"Kalau tidak ada yang penting aku pergi sekarang." Ucapku kesal.
"Tunggu, aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu." Ucapnya agak gugup.
Aku masih menunggu dia melanjutkan ucapannya, hatiku berdetak kencang. Apakah dia akan mengungkapkan rasa sukanya?
"Aku... menyukai Dara."
Serasa ada sesuatu yang menamparku. Jadi selama ini dia menyukai Dara? Bukan aku? Kenapa aku tidak tahu?
"Jadi, aku meminta bantuanmu supaya aku bisa dekat dengan Dara. Aku terlalu malu kalau langsung terang-terangan menyatakan rasa sukaku kepadanya." Ucapnya memelas.
Jujur aku kecewa, padahal aku sendiri yang mengasumsikan kalau dia suka kepadaku. Dia meminta bantuan agar bisa dekat dengan Dara. Haha, ternyata aku selama ini hanya terlalu percaya diri kalau Doni menyukaiku.
"Baiklah, cuma itu saja?"
"Bolehkah aku meminta nomor Dara?" Tanyanya menatapku.
"Nomormu juga kalau boleh." Lanjutnya.
Aku mengangguk dan mengetikkan nomorku dan nomor Dara ke hpnya. Setelah itu aku pamit pergi duluan, takut temanku mencariku.
Diperjalanan pulang aku merenung dan baru menyadari kalau setiap dia menatapku, Dara juga sedang bersama denganku.
Aku menghembuskan napas kasar saat lampu lalu lintas menunjukkan warna merah. Bus yang ditumpangi Doni berada disamping busku, dia kembali menatap ke arahku. Bukan, dia sedang menatap Dara.
Aku menutup gorden agar menutupi wajahku agar dia bisa leluasa melihat Dara, karena waktu itu Dara sedang berdiri mengobrol dengan temanku yang berada di depan.
Seterusnya nggak lagi-lagi deh ge'er sama cowo yang lagi menatapku, daripada nanti kecewa lagi.
***
Halo semuanyaa, gimana kabarnya??
Maaf yaa lama ngga update, kemarin-kemarin kita lagi sibuk soalnya :)Gimana part kali ini??
Jangan gampang ge'er sama cowo ya, nanti kalau tahu faktanya sakit loh wkwk :"DJangan lupa vote and follow kita yaps! ^^
©Sriracha9

KAMU SEDANG MEMBACA
About Love (Short Story)
RomanceBeberapa kumpulan short story bertemakan 'LOVE' yang tersaji dalam berbagai cerita dengan alur dan emosi yang beragam~ Happy reading guys❤ Jangan lupa klik bintangnya⭐ ©Sriracha9