I Love You! (1)

711 27 0
                                    

Happy Reading^^ ~N

___

Seperti ini kah rasanya jatuh cinta? Hatiku berdebar-debar setiap kali berdekatan dengannya. Pandanganku tidak bisa lepas darinya, tampan sekali wajahnya.


Oh iya, aku belum memperkenalkan diri. Namaku Dinda Anggraeni, panggil saja aku Dinda. Aku masih sekolah, tepatnya SMA.


Di masa SMA ini aku merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta. Kalian juga pasti pernah kan merasakannya?


Aku yakin kalian pasti pernah merasakan yang namanya jatuh cinta. Kalau belum, suatu saat nanti kalian juga akan merasakannya.

Laki-laki itu sangat ramah kepada semua orang, bahkan dia selalu menyapa setiap bertemu orang yang dilewatinya. Pantas banyak siswi perempuan yang menyukainya.

.
.
Pertemuan pertamaku dengannya sangat memalukan. Waktu itu, saat ingin membayar beberapa roti yang kubeli, ternyata uang yang kubawa tadi tidak ada. Mungkin terjatuh saat aku buru-buru untuk membeli roti. Aku memang orang yang sedikit ceroboh.

Aku memutuskan untuk tidak jadi membelinya dan berbicara kepada Pak Mamat. Aku diam mengamatinya, laki-laki itu terlihat akan membayar apa yang dia beli. Dia melihatku sambil tersenyum, akupun membalas senyumnya dengan kikuk. Sampai akhirnya aku ditegur oleh Pak Mamat karena beliau sedang menungguku.

"Dik, gimana? Jadi beli?" Tanya Pak Mamat.

"Umm, ngga jadi pak. Maaf ya." Ucapku sambil meringis merasa tidak enak.

"Ini pak uangnya, sekalian punya dia juga ya." Ucap laki-laki itu.

Aku menoleh kearahnya, dia tersenyum dan langsung pergi. Bahkan aku belum mengucapkan terima kasih kepadanya.

Aku memutuskan untuk menyusulnya setelah mengucapkan terima kasih kepada Pak Mamat.

"Tunggu!" Ucapanku memberhentikan langkah kakinya.

Aku dengan cepat menghampirinya.

"Ada apa?" Tanyanya ramah.

"A-aku cuma ingin mengucapkan terima kasih kepadamu. Terima kasih atas pertolonganmu hari ini, aku akan mengganti uangnya lain waktu." Ucapku.

"Sama-sama. Untuk uangnya tidak perlu dikembalikan." Ucapnya.

"T-tapi-" Ucapanku terpotong olehnya.

"Tidak perlu Dinda." Ucap laki-laki itu tiba-tiba.

Aku terkejut, bagaimana dia tahu namaku?

"Kamu tahu namaku?" Tanyaku heran.

Dia terkejut, tapi kemudian kembali tenang.

"Itu." Ucapnya sambil menunjuk kearah nametag ku.

Oh, pantas saja. Kukira dia tahu namaku.

Aku melihat nametag nya yang bertuliskan 'Reyno Hanggara'.

"Oh iya, namaku Reyno. Panggil saja aku Rey." Ucapnya memperkenalkan diri.

"Dinda." Aku membalas dengan sedikit canggung.

"Kalau begitu aku pergi dulu." Ucapnya kemudian pergi.

Aku hanya bisa memandang punggung tegapnya yang semakin lama semakin jauh dan kemudian tidak terlihat saat dia sudah memasuki kelasnya.

About Love (Short Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang