Rekaman Memori (1)

1.5K 49 0
                                    

happy reading guys❤️ ~S

*****

Alunan musik klasik dengan rintik hujan, sungguh merupakan perpaduan yang sempurna. Ditemani secangkir susu hangat, pandanganku terarah ke luar jendela cafe yang basah terkena rintikan hujan. Tak sedikit yang berteduh agar dapat terhindar dari percikannya, namun tak sedikit pula yang nekat menembus jutaan air yang turun dari langit itu.

Tanpa sadar, kedua sudut bibirku terangkat. Memori itu, entah sejak kapan berputar dengan indah di ingatanku

*****

"ck sial... kenapa harus turun sekarang sih? memang sepertinya alam semesta pun membenci ku" ujarku kesal

Gimana tidak kesal? hujan turun tepat saat waktunya pulang sekolah. Pasalnya sejak tadi tak ada tanda tanda akan turun hujan. Kekesalanku bertambah saat menyadari bahwa payung yang biasa ku bawa sekarang entah dimana.

Akhirnya dengan perasaan kesal, ku tetapkan untuk menerobos rintik hujan yang agaknya cukup untuk membuatku demam malam nanti

Dengan berbekal tas diatas kepala, aku berlari kecil sembari sesekali berteduh jika dirasa cukup lelah.

Sampai pada sebuah halte bus, tempat yang wajib kudatangi setiap harinya.

Ku duduk menunggu kedatangan bus, tak lupa kupasang earphone guna mengurangi rasa bosan.

Little do you know
How I'm breaking
while you fall asleep

lagu 'Little do you know' berputar di telingaku

Little do you know
I'm still haunted
by the memory
-
-
-

I'll wait.. I'll wait
I love you like you've never
Felt the pain, I'll wait

entah sejak kapan, aku ikut mengalunkan lagu itu dengan mata terpejam

I promise you don't have
To be afraid, I'll wait
The love you see right here stays
So lay your head to me

buru buru ku menengok ke samping saat menyadari sautan yang ikut bernyanyi bersamaku

Saat ku tengok, ada seorang pria yang sepertinya bernasib sama denganku, terjebak dalam hujan ini. Dari seragam yang dikenakannya, dapat kupastikan bahwa dia anak SMA sepertiku. Hanya saja entah seragam manakah itu.

Dia tersenyum padaku saat sadar bahwa aku sedang menatapnya. Senyum yang amat manis, dilengkapi dengan lesung pipi yang sempurna menghiasi wajah tampannya. Ku balas senyumannya secara alami.

"Little do you know?" kalimat pertama yang dia ucapkan kepadaku. Hanya sebuah anggukan kecil yang kulakukan untuk menjawab pertanyaannya

"Suka lagu itu?" tanyanya lagi

"Heem.. Cukup nyaman ditelinga sih" sahutku menjawab pertanyaannya

"Devan" ucapnya dengan tangan yang diulurkan padaku

"Oh.. hai, Nava" jawabku sambil menyambut uluran tangannya

Itulah awal pertemuanku dengannya. Devan, cowok manis namun juga tampan. Senyum hangatnya yang menawan. Hari itu, kita resmi berteman

**** To be continue ****

buat yang belum tahu lagunya,
Little do you know by Alex & Sierra

Lagunya asli nge feel banget, mulai dari liriknya sampe melodinya.. Sopan banget di telinga. Nggak tau apa cuman aku yang ngerasa nyesek kalo denger lagu ini, tapi masih aja di dengerin :')

About Love (Short Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang