Prolog

5.2K 309 7
                                    

Tibanya di bengkel, lelaki itu langsung mengganti bajunya dengan seragam bengkel yang sudah ia bawa.

"Lembur Jer?" tanya lelaki itu sembari memutar kunci pada motor yang ia tangani.

Jeri menggeleng, "Nggak, cuma ganti shift aja sama si Juleha." Yang dimaksud Juleha itu sebenarnya bukan lah seorang perempuan, tapi seorang lelaki dengan nama Juju. Yah, Jeri memanggilnya berbeda.

Lelaki itu terkekeh. "Kena lo sama si Ju." Jeri mengendikkan bahunya acuh.

***

Matanya menatap aneh sahabat satu kamarnya yang terduduk di depan pintu kamar kost.

"Ngapa lo?" tanyanya dengan gaya menyandarkan bahunya pada pintu kost.

Lelaki itu menggeleng. "Kepikiran dia?" Bisa ia dengar helaan nafas dari lelaki yang duduk di depan pintu.

"Penyesalan emang dateng di akhir, Rom. Tapi kalo Tuhan ngasih lo kesempatan lagi, lo jangan sia-siain. Berdoa aja." Lelaki yang dinasehati itu pun hanya mengangguk lesu.

***
TBC

Hai hai! Welcome di cerita kedua 'ku!
Jadi, cerita ini tuh lanjutan dari JEAN. Sebelum lanjut, kita mulai dari awal bareng Romeo ya teman-teman.

Buat kalian yang baru baca ini, aku saranin baca JEAN dulu, deh. Biar kalian nggak bingung. Soalnya, di sini alurnya agak cepet gitu dan yang pasti saling berhubungan.

Jangan lupa vote+komen ya! Dukung terus ROMEO dan yang pasti JEAN juga.

Oh yah, aku slow update ya! Maaf banget, jangan ditunggu tapi harus jadi tim gercep kalau udah update, okey?

Terakhir, enjoy and thx u guys

ROMEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang