14

1.2K 107 18
                                    

Selamat malem wahai pemirsa! Siapa yang langsung baca ini pas tau ada notifnya?? Cung tangan ☝🏻☝🏻

Sesuai janji, aku up lama nih. Buset ye, di part sebelumnya ku meminta vote 200 kenapa susah sekalie😥 Padahal cuma pencet tombol bintang loh, ga sampe 5 detik kamu pencet udah selesai :(

Yuk yuk bareng-bareng selalu ramein cerita ini🤗 Seneng banget kalo +rame lagi.

Oke, selamat membaca.

***

Romeo melebarkan kedua matanya kaget. Jantungnya kembali berdetak lebih kencang dari sebelumnya. Matanya melirik ke arah Yoshika yang berdiri kaku di sebelahnya.

"In–ini ..."

"Selamat siang, Mr. Romeo," salam seseorang yang tiba-tiba duduk dengan santai di kursi tak jauh dari tempatnya duduk.

Romeo tak berani menatap mereka semua, bola matanya hanya menatap kaku pintu ruangan yang sudah tertutup rapat.

Yang benar saja, semua anggota keluarga itu datang di ruang meetingnya. Kata Yoshika, dia ada meeting dengan salah satu Designer ternama yang berasal dari Jerman. Ah, Romeo tahu siapa Designer itu. Akan tetapi, ia tak menyangka jika semua keluarga itu turut hadir dalam acara rapatnya.

"Finally ... capek banget. Huh, AC-nya dong tolong kecilin biar adem," celetuk seseorang yang duduk di pojok sendiri.

"Heh, ini mau meeting. Jangan ganggu, deh."

"Apa, sih, Kak? Beneran ini aku capek tau, mana di luar panas banget."

"Aduh maaf yah, mereka suka gitu." Romeo hanya tersenyum kaku kepada wanita paruh baya yang duduk tak jauh darinya. Kemudian, menyuruh Yoshika untuk mengecilkan suhu AC di ruangan itu.

"Jadi ..."

"Perkenalkan ... saya Romeo Angkasa, Direktur LK Company." Romeo menyela sosok yang akan berbicara itu. Mengenalkan dirinya sendiri di hadapan para tamunya.

"Setahu saya, Direktur LK Company bernama Laura Kellys?" tanya seorang pria paruh baya. Romeo kenal, beliau adalah pembisnis yang sangat terkenal. Siapa lagi jika bukan Bima Frankiston.

Romeo mengangguk dan mencoba tersenyum ramah. "Benar, itu Mama saya. Sekarang, LK Company dialihkan ke saya."

Frankiston mengangguk paham. Kenapa dia bisa tahu? Karena perusahaan mereka berdua pernah menjalin kerja sama, saat LK Company masih dipegang oleh Laura.

"Maaf menyela, bisa kah Mrs. Jean duduk di dekat Mr. Romeo? Untuk mempermudah jalannya meeting yang akan di mulai pagi ini."

Hening. Ruangan itu seketika menjadi hening dan terlihat sangat dingin. Romeo sadar, Yoshika salah bicara.

"Maaf untuk kesalahan sekretaris saya, jika Mrs. Jean nyaman berada di sana tidak apa-apa," tutur Romeo dengan hati-hati.

Jean tak menyangka jika partner bisnisnya itu adalah Romeo. Jean juga menyalahkan ide Abangnya yang membawa semua keluarganya ikut ke sini.

ROMEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang