Sudah sepuluh menit ia berbaring di atas kursi taman belakang sekolah. Matanya terpejam dengan tangan kanannya menjadi pelindung mata, sedang tangan kirinya dijadikan bantalan kepala.
Sesekali menghela nafas panjang. Memikirkan hidupnya yang sudah berjalan setahun-sangat amat lancar. Namun, ia merasa hampa. Tak ada siapa pun yang bisa dia jadikan tempat berpulang.
Setahun yang lalu, sebelum dirinya memutuskan untuk pindah kesini. Romeo sangat lah tertekan. Hidup berdua bersama sang Papa membuatnya selalu frustasi.
Dulu, setelah perceraian kedua orang tuanya, Romeo dipaksa ikut tinggal bersama Papanya. Mulai dari sana lah hidup seorang Romeo berantakan.
Selalu dipaksa ini itu memenuhi semua keinginan Papanya, kalau tidak sesuai Romeo akan dihukum. Apalagi, Romeo disuruh untuk menjalin kasih dengan seorang perempuan yang lebih tua di atasnya.
Beberapa bulan selanjutnya, Romeo menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri jika perempuan itu sedang bercinta dengan Papanya. Romeo merasa hina, hingga dia memutuskan untuk meninggalkan semua ini.
Pergi dari negara itu dan memilih negara ini untuk dijadikannya tempat bersembunyi. Tentu bukan lah hal yang mudah berbaur dengan orang sekitar, tapi dengan adanya teman-temannya Romeo bisa sedikit demi sedikit menyesuaikan diri disini.
***
Matanya menatap geli seorang siswi yang terus meraih buku di rak perpustakaan. Tinggi badan yang tidak terlalu tinggi membuatnya susah untuk meraih sebuah buku yang berada di bagian paling atas. Bukannya dia tak membantu, tapi siswi itu sendiri yang tak ingin dibantunya.
"Makanya, kalo gak bisa ya nggak usah nolak gitu, deh." Tangannya menggapai buku itu dan menyerahkannya kepada siswi yang sekarang menatapnya dongkol.
"Bodo amat." Setelah itu, siswi itu pergi meninggalkan Romeo yang menganga tak percaya.
"Anjir, gila ya tuh orang. Ditolongin juga, dasar Juan!"
Siswi yang disebut Juan itu kembali, menatapnya dengan perasaan yang lebih-lebih dongkol lagi.
"Aw!" jeritnya tak kuasa menahan sakit di punggung kakinya.
"Hei kalian! Jangan berisik! Keluar!"
"Dia Pak, dia injak kaki saya."
"Jean-"
"Bukan Pak, dia yang nyari masalah," elak siswi yang bernama Jean. Matanya terus melototi Romeo. Lalu, Jean pergi dari sana meninggalkan Romeo yang menggaruk tengkuknya.
"Iya-iya Pak, saya keluar."
***
"Napa tuh?" Mamad menoleh, kemudian mengendikkan bahunya geli.
"Kunaon, Rom?" Lelaki itu berhenti, menoleh kaku ke arah teman kerjanya. Wajahnya terlihat kusam sebab debu-debu motor yang ia perbaiki melarikan diri ke arahnya.
"Nggak," kekehnya. Mamad dan Jeri tertawa. Lucu sekali mereka melihat Romeo yang tersenyum-senyum sendiri seperti orang mabuk cinta.
"Boong banget, lagi jatuh cinta ya," goda Jeri.
Romeo semakin salah tingkah. "Teu, ngawur. Udah lanjut aja." Ngapain juga ia memikirkan gadis pemarah itu. Romeo menggelengkan kepalanya tak mengerti.
"Teteh yang kemarin, ya?" Jeri terus saja menggoda Romeo. Begitulah Jeri, hobi sekali menggoda teman-temannya. Kalau ditanya, dia selalu menjawab 'Gak apa-apa, biar nggak terlalu tegang kerjanya'.
"Apa, sih, Kang?" elak Romeo. Sepertinya, Jeri tahu kemarin ia membawa gadis itu kemari.
"Saha eta, teh?" tanya Mamad.
"Kemarin dia-"
"Udah Kang, fokus kerja woi," selat Romeo. Dia tak ingin menjadi bahan gosip dan menjadi sasaran godaan Jeri.
Jeri dan Mamad tergelak lucu melihat lelaki yang lebih muda dari mereka salah tingkah.
***
Jam menunjukkan pukul 11.30 WIB, sudah terlalu larut memang, tapi begini lah kesehariannya.
Tangannya membuka knop pintu. Hal pertama yang ia lihat adalah keadaan kost yang gelap kecuali lampu tidur di samping ranjang miliknya itu menyala. Romeo menyalakan saklar lampu.
Setelah membersihkan diri dari lengket dan bau yang ia bawa, Romeo merebahkan tubuhnya yang pegal-pegal itu di ranjang single miliknya. Di bawahnya, ada Gio-teman satu kostnya-yang sudah terlelap.
Menghela nafas sebentar, kemudian berdiri dan mematikan saklar lampu dan kembali merebahkan tubuhnya.
***
TBCAda Jean guys👻 Kangen ngga sama Jean?
Btw, siapa yang udah mulai daring / tatap muka? Sebutin juga dong asal kota kalian👉🏻
Jean
Romeo
Sekian, terima vote👍🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
ROMEO
Teen FictionIni kisah lelaki bernama Romeo Angkasa. Kisah di mana ia berjuang melawan semua masalah yang ada dihidupnya. Setelah sekian lamanya, semua yang dia lewati. Dia bahagia akhirnya bertemu mama dan kakak perempuannya. *** Tujuh tahun berlalu ... Gadis...