With You Again

2.1K 310 226
                                    


Musik khas hari natal sudah terdengar bahkan ketika hari masih pagi. Kelip lampu jalanan yang turut meramaikan natal mulai padam seiring dengan matahari yang berangsur muncul untuk menyinari bumi. Salju yang menumpuk di setiap halaman rumah dan pertokoan menambah suasana khas natal yang menyenangkan, namun dinginnya udara pagi itu membuat banyak orang bertahan di rumah bersama keluarga maupun orang yang dicinta ditemani secangkir coklat hangat.

Seorang lelaki berusia kisaran awal 30an masih tertidur lelap di balik selimut yang menghangatkan tubuhnya. Tangannya memeluk erat sebuah guling yang membuat tidurnya semakin nyaman tanpa menghiraukan kebisingan dari anak-anak yang bermain salju di sepanjang jalan perumahan.

"Sayang, bangun."

Seo Changbin, nama lelaki yang masih terlelap itu masih saja tertidur pulas ketika seorang lelaki berparas manis mengguncang pelan bahunya. Ia enggan membuka mata dikarenakan mendungnya langit dan dinginnya udara yang semakin mendukung untuk terus menyelami mimpinya.

"Sayang, ayo bangun."

Sekali lagi guncangan Changbin rasakan di bahunya. Kali ini lelaki itu bereaksi dengan mengubah posisinya menjadi telentang di ranjang meskipun matanya masih setia menempel erat tanpa mau terbuka.

"Sayang, kau tidak mau bangun? Apa kau tidak merindukanku?"

Suara itu. Suara orang yang teramat Changbin cinta bahkan sejak ia masih menempuh pendidikan sebagai seorang mahasiswa. Perlahan Changbin membuka mata dan menemukan sesosok malaikat tanpa sayap yang tengah menatapnya dengan tatapan teduh dari mata indahnya.

"Felix?"

Sebuah nama Changbin ucapkan dengan suara serak khas bangun tidurnya. Lelaki itu mengusap matanya dan semakin jelas ia lihat seulas senyum indah dari orang yang sangat ia cinta.

"Kau sudah bangun? Ayo segera bersihkan diri, kau benar-benar pemalas."

Changbin merasa tangannya ditarik paksa dan dengan kesadaran yang belum terkumpul seutuhnya lelaki itu menarik Felix sampai terjatuh ke atas pangkuannya. Tangan lelaki itu membelai mesra wajah orang tercintanya sebelum kemudian memberikan sebuah kecupan di bibir pink lelaki manis itu.

"Kau sudah kembali?" Tanya Changbin lagi dengan setengah tidak percaya bahwa ia bisa merayakan natal bersama kesayangannya.

"Ya, apa kau senang?"

Changbin mengangguk mantap kemudian lelaki itu memeluk tubuh Felix dengan erat sembari menikmati aroma bunga yang begitu segar menguar dari tubuh Felix. Begitu menenangkan dan juga membuatnya semakin merindukan sosok indah yang merupakan suaminya itu.

"Aku sangat merindukanmu," ucap Changbin dengan pelan sembari memberikan kecupan di leher Felix.

Felix bangun dari pangkuan Changbin kemudian lelaki manis itu merapikan rambut suaminya dengan senyum yang mengembang di wajahnya. Changbin terus saja menatap Felix dengan tatapan penuh puja sebelum kemudian senyumnya mengembang tat kala Felix memberikan kecupan sayang di pipinya beberapa kali.

"Kumismu mulai tumbuh, bisakah kau tidak mencukurnya? Itu terlihat seksi," ucap Felix sembari mengusap kumis Changbin sekaligus mengusap bibir suaminya itu.

"Bukankah aku selalu seksi ketika di ranjang?" Ucap Changbin sembari mengerling nakal membuat Felix hanya tertawa menanggapinya.

"Aku rasa apapun yang kau lakukan selalu terlihat seksi," ucap Felix sembari berjalan keluar dari kamar meninggalkan Changbin yang terus memandanginya tiada henti.

Changbin beranjak bangun untuk membasuh diri dan berganti baju sebelum kemudian menyusul Felix yang sedang sibuk di dapur mempersiapkan berbagai masakan spesial untuk mereka berdua. Lelaki itu mendekat dan segera merengkuh perut suami manisnya dari belakang membuat Felix menoleh ke arahnya.

Three Words 3 [ChangLix] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang