Through The Night V

1.9K 356 240
                                    


Seperti memasuki lorong yang panjang, di dalamnya akan gelap dan sulit untuk dilewati karena kita tidak tau apa yang ada di depan. Semakin berjalan masuk semakin terasa lelah dan ingin menyerah, namun ketika melihat sebuah titik kecil dimana cahaya terlihat maka kejarlah dan dapatkan cahaya terang yang kau dambakan selama berada di dalam lorong gelap.

"Makanan apa yang kau suka?"

"Entahlah, aku tidak begitu merasakan makanan yang masuk ke dalam mulutku," ucap Changbin sembari memperhatikan Felix yang sedang bergerak mengenakan apron di tubuhnya.

"Aku ingin memasak makanan kesukaanmu, jadi makanan apa yang paling berkesan untukmu?" Tanya Felix lagi sembari menatap Changbin.

"Aku sungguh-sungguh tidak memiliki makanan kesukaan. Aku akan memakan apapun yang kau masak untukku."

"Lalu bagaimana jika kau tidak menyukainya?"

Changbin mendekat ke arah Felix kemudian tangannya bergerak mengusak pelan rambut Felix dan setelahnya mencubit pipi pemuda manis itu dengan gemas.

"Aku akan menyukai apapun yang kau buat untukku."

Felix tersenyum kemudian pemuda manis itu mengangkat tangannya untuk balas mencubit pipi Changbin dan menepuk kepalanya dengan pelan.

"Duduklah di meja makan dan tunggu aku selesai memasak."

"Aku akan menemanimu disini."

"Kau mau membantuku?"

"Bolehkah?"

Felix mengangguk kemudian mereka berdua mulai memasak makan malam bersama. Lebih tepatnya Felix yang memasak dan Changbin yang akan setia menjadi asisten Felix untuk mengambilkan beberapa hal yang dibutuhkan pemuda manis itu. Mereka terlihat seperti pasangan muda yang sedang masak bersama.

"Bagaimana rasanya?" Tanya Felix ketika ia meminta Changbin untuk mencicipi rasa masakan yang baru saja dibuatnya.

"Kalau aku mengatakan tidak enak apa kau akan marah?"

"Apa rasanya ada yang kurang?"

Changbin menggeleng kemudian mengusak rambut Felix dengan pelan dan setelahnya mengambil alih teflon dan menuangkannya ke atas piring yang sudah disiapkan.

"Aku hanya bercanda, masakanmu sangat enak. Aku jadi ingin memakannya setiap hari," ucap Changbin sembari membawa piring berisi masakan Felix ke arah meja makan.

"Kalau begitu aku akan mampir kesini setiap hari untuk memasak untukmu."

"Itu merepotkan."

"Aku tidak merasa direpotkan."

Mereka berdua duduk berhadapan di meja makan kemudian suasana tiba-tiba menjadi hening karena Changbin hanya diam menatap ke arah Felix. Sedangkan pemuda manis itu juga diam karena merasa bingung diperhatikan sedemikian rupa oleh orang di hadapannya.

"Ada apa?" Tanya Felix memecah keheningan.

"Kau terlalu baik padaku, bagaimana jika nantinya aku jadi ketergantungan denganmu?"

"Aku tidak masalah dengan itu."

Felix mengedikkan bahunya dan mulai memakan masakannya diikuti Changbin yang juga mulai makan dengan lahap. Felix memperhatikan kemudian tangannya bergerap mengusap sudut bibir Changbin yang kotor terkena saus dari makanan membuat pemuda itu terdiam seketika.

"Aku hanya membersihkan saus di bibirmu, jangan menatapku seperti itu," ucap Felix sembari menutupi wajahnya karena Changbin menatapnya dengan sangat serius dan membuatnya jadi gugup.

Three Words 3 [ChangLix] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang